Pemula di Dapur? Ini 5 Jenis Whisk yang Perlu Kamu Tahu

Bagi kamu yang berstatus pemula di dapur, pasti masih bingung dengan beberapa jenis dan fungsi peralatan memasak. Satu alat bisa punya banyak nama tergantung bentuk dan fungsi khusus, seperti pengaduk whisk ini.
Biasanya digunakan untuk mengocok telur atau mencampur adonan cair, ternyata whisk ada lima jenis lho. Sudah tahu belum?
1. Mixer whisk

Pertama, paling mudah adalah mengenali whisk yang terpasang pada mixer. Kamu pasti akrab dengan peralatan yang satu ini. Apalagi jelang lebaran, mixer banyak digunakan untuk mencampur adonan kue kering.
Whisk yang tersedia untuk mixer ada 3 jenis, yaitu balloon whisk, hook whisk, dan beater whisk. Tapi mixer yang dijual bebas di Indonesia umumnya hanya memiliki 2 whisk, yaitu beater dan hook.
Beater whisk terdiri dari dua stainless berbentuk ‘U’ yang saling potong arah diagonal di tengah. Jadi terkesan seperti 4 kawat yang disatukan. Sedangkan hook whisk bentuknya seperti spiral pendek, atau dua kail pancing yang disambung.
Beater whisk berfungsi untuk mengocok telur dan gula di tahpa awal, lalu mengaduk bahan padat seperti mentega. Sedangkan hook whisk berfungsi untuk menguleni campuran adonan agar lebih rata. Whisk pada mixer bisa dilepas-pasang agar dapat digunakan sesuai kebutuhan.
2. Coil whisk

Nah, kalau whisk yang satu ini paling mudah ditemui di pasaran. Bentuknya seperti sarang lebah, tersusun dari tumpukan kawat stainless menyerupai per. Fungsinya untuk mengocok telur atau adonan encer dalam wadah kecil.
Inilah kelebihan coil whisk dibanding jenis whisk lain. Bentuknya lebih fleksibel dan tersedia dalam ukuran kecil juga. Jadi lebih efisien digunakan untuk mengaduk di wadah kecil seperti mangkok atau gelas.
3. Balloon whisk

Selain coil whisk, balloon whisk juga mudah dikenali karena banyak tersedia di pasaran. Bentuknya menyerupai balon, dengan tekstur kawat stainless penyusun yang lebih kaku. Meski bisa digunakan untuk mengaduk apa saja, balloon whisk paling tepat untuk mengocok putih telur dan whipped cream agar teksturnya cepat kaku.
Whisk jenis ini sebaiknya kamu miliki minimal 1 buah di dapur. Bisa juga digunakan saat memasak, karena bentuknya panjang dan lebar di bagian bawah. Jadi bisa menjangkau seluruh area panci ukuran sedang dengan sekali putaran.
4. French whisk

Bentuk french whisk sebenarnya mirip dengan balloon whisk. Hanya saja lebih ramping dan felksibel, karena tekstur kawat stainless penyusunnya lebih lunak. French whisk biasanya digunakan untuk mengaduk cairan kental seperti pada pembuatan saus dan adonan pancake.
5. Flat whisk

Whisk yang satu ini mungkin masih asing, karena fungsinya sering digantikan oleh jenis whisk lainnya. Sesuai namanya, flat whisk memiliki bentuk datar, dengan sedikit cekungan ke atas di ujungnya. Flat whisk bisa dibilang sebagai perpaduan spatula dengan whisk.
Karena bentuknya yang datar, flat whisk punya fungsi khusus untuk menumis bumbu dan campuran bahan di atas wajan agar lebih merata. Banyak juga digunakan dalam pembuatan saus, atau proses pencampuran dalam wadah besar.
Dari kelima whisk di atas mana yang sudah kamu punya? Lengkapi koleksimu yuk biar proses memasak lebih lancar!