4 Tips Membuat Donat Kentang Mocca yang Empuk dan Aromanya Menggoda

- Pilih kentang kuning atau putih untuk tekstur empuk
- Ayak bubuk mocca agar aroma merata dan takaran ideal
- Uleni adonan hingga elastis, jangan terlalu dingin
Donat kentang rasa mocca adalah salah satu kreasi roti goreng yang punya penggemar setia. Teksturnya yang empuk berpadu dengan aroma kopi yang lembut mampu memanjakan lidah. Resep ini juga sering jadi pilihan untuk camilan sore atau suguhan spesial, apalagi kalau dinikmati bersama teh atau kopi panas. Selain itu, kombinasi kentang dan mocca memberikan rasa unik yang gak terlalu manis, sehingga cocok untuk semua usia.
Namun, membuat donat kentang mocca yang empuk dan aromanya menggoda bukan hanya soal mengikuti resep. Ada beberapa langkah penting yang sering diabaikan, padahal hal-hal kecil tersebut justru menentukan hasil akhirnya. Mulai dari pemilihan bahan, proses menguleni, hingga teknik menggoreng yang tepat. Kalau semua dilakukan dengan cermat, hasilnya bukan hanya cantik, tetapi juga lezat dan wangi menggoda.
1. Gunakan kentang yang tepat untuk tekstur empuk

Pemilihan kentang sangat berpengaruh pada kelembutan donat. Kentang dengan tekstur lembut dan kadar air seimbang akan membantu adonan lebih mudah mengembang. Sebaiknya pilih kentang kuning atau kentang putih yang dagingnya halus, karena jenis ini cenderung menghasilkan adonan yang lembut tanpa perlu terlalu banyak cairan tambahan. Rebus kentang hingga matang sempurna, lalu haluskan ketika masih hangat supaya teksturnya lebih halus.
Selain itu, pastikan kentang yang digunakan gak terlalu berair karena akan membuat adonan sulit kalis. Kentang yang terlalu berair bisa menyebabkan donat menyerap banyak minyak saat digoreng. Sebelum dicampurkan ke adonan, peras sedikit kentang yang sudah dihaluskan jika dirasa kelembapannya berlebih. Dengan begitu, tekstur akhir donat akan lebih padat namun tetap empuk saat digigit.
2. Campurkan bubuk mocca berkualitas untuk aroma khas

Rasa dan aroma mocca pada donat sangat bergantung pada kualitas bubuk yang digunakan. Pilih bubuk mocca atau kopi dengan campuran cokelat yang punya aroma kuat namun gak terlalu pahit. Bubuk yang berkualitas akan membuat aroma donat tercium harum bahkan sebelum digoreng. Sebaiknya ayak bubuk mocca terlebih dahulu sebelum dicampur agar teksturnya merata di adonan.
Penggunaan bubuk mocca yang tepat jumlahnya juga penting. Terlalu sedikit membuat aromanya kurang terasa, sedangkan terlalu banyak bisa membuat rasa donat terlalu pekat. Takaran ideal biasanya sekitar satu hingga dua sendok makan untuk setiap resep standar. Selain aroma, bubuk mocca juga memberi warna cantik pada donat sehingga tampilannya lebih menggoda.
3. Uleni adonan hingga kalis elastis

Menguleni adonan adalah tahap penting untuk mendapatkan donat yang empuk dan berpori halus. Proses ini membantu membentuk jaringan gluten yang kuat, sehingga donat bisa mengembang sempurna saat digoreng. Gunakan tangan atau mixer roti untuk menguleni selama kurang lebih 10–15 menit hingga adonan terasa elastis. Saat ditarik, adonan harus tipis seperti membran tanpa robek.
Jangan tergesa-gesa menghentikan proses menguleni karena adonan yang belum kalis akan membuat donat bantat. Pastikan juga suhu ruangan gak terlalu dingin agar ragi bisa bekerja optimal. Jika menguleni manual, usahakan menekan dan melipat adonan dengan gerakan konsisten. Kesabaran pada tahap ini akan terbayar dengan hasil donat yang empuk dan ringan.
4. Goreng dengan suhu minyak yang tepat

Suhu minyak yang tepat adalah kunci mendapatkan donat yang matang merata dan gak menyerap minyak berlebihan. Minyak yang terlalu panas membuat bagian luar cepat gosong sementara dalamnya masih mentah. Sebaliknya, minyak yang terlalu dingin membuat donat berminyak dan kurang mengembang. Suhu ideal biasanya berada di kisaran 160–170 derajat Celsius.
Gunakan api sedang dan pastikan jumlah minyak cukup untuk merendam donat sepenuhnya. Goreng beberapa donat sekaligus, tetapi jangan terlalu banyak agar suhu minyak tetap stabil. Balik donat sekali saja selama proses penggorengan untuk mendapatkan warna cokelat keemasan yang merata. Teknik ini membantu menjaga tekstur donat tetap lembut di dalam dan renyah di luar.