Apa yang kamu pikirkan kalau mendengar kata kantor? Mungkin sebagian dari kamu akan membayangkan bangunan nyaman dengan tempat duduk dan meja-meja tertata rapi.
Belum lagi dengan segala fasilitas lengkap untuk membuat karyawannya nyaman bekerja. Namun, ternyata kondisi kantor berpengaruh terhadap kesehatanmu loh, bisa baik bisa buruk. Dilansir dari berbagai sumber, berikut penjelasan selengkapnya!
Kantor zaman sekarang biasanya lebih fleksibel dengan tanpa sekat-sekat. Memang kantor sejenis ini memudahkan karyawannya untuk berkomunikasi. Namun, ternyata ada kekurangannya loh!
Untuk sebagian orang, kantor seperti ini membuat mereka kurang berkonsentrasi dan memiliki privasi. Menurut penelitian yang diterbitkan oleh Journal of Applied Psychology menunjukkan bahwa karyawan yang terpapar kebisingan selama tiga jam memiliki kadar hormon adrenalin yang tinggi. Hormon inilah yang memicu stres.
Kamu beruntung jika kantormu masih punya sekat karena kamu bisa lebih baik dalam berkonsentrasi dan memiliki privasi lebih baik. Meski begitu, mungkin kamu akan mengalami kesulitan untuk berkomunikasi. Kondisi ini juga kadang membuat hubungan antar karyawan jadi kurang intim.
Kantor dengan gedung megah gak jadi jaminan sehat loh! Menurut Prof. Ann Richardson, dosen dari University of Canterbury New Zealand menyampaikan bahwa kantor yang terbuka punya potensi mempermudah penyebaran penyakit dan kuman antarkaryawan. Kondisi tersebut dinamakan sick building syndrome (SBS).
Kondisi SBS gak terbatas pada gedung perkantoran loh. Namun, juga bisa terjadi pada bangunan umum mana pun. Adapun, penyebab sindrom ini adalah adanya paparan fisik, kimiawi atau biologis dalam bangunan.
Menurut penelitian dari Scandinavian Journal of Work, Environment, and Health yang dimuat pada laman HuffPost membuktikan bahwa karyawan yang bekerja di kantor terbuka memiliki izin sakit 62 hari lebih banyak dibandingkan dengan karyawan yang bekerja di ruangan tertutup.
Meski begitu, paparan ini bisa terjadi di mana saja, mulai dari gagang pintu, tombol lift, papan tik komputer, hingga mesin fotokopi. Untuk itu sirkulasi udara dan paparan sinar matahari diperlukan untuk menunjang kantor yang lebih sehat.
Karyawan menghabiskan banyak waktunya di kantor. Itu sebabnya interaksi sesama rekan kerja bisa jadi lebih lama, bahkan lebih dari teman atau keluarga. Rekan kerja berperan penting terhadap produktivitas dan kesehatan mentalmu. Itu pun jika mereka bisa diajak bekerja sama dan berteman.
Namun , sebaliknya, jika rekan kerjamu menyebalkan dan sulit diajak bekerja sama itu bisa berakibat buruk terhadap kesehatan mentalmu. Adapun, di antaranya kamu akan merasakan gejala insomnia, kelelahan dan bisa jadi stres. Kamu pun akan sulit berkonsentrasi dengan keberadaan rekan kerja yang menyebalkan ini.
Jadi pekerja kantoran memaksamu untuk banyak duduk dan bekerja di depan komputer atau laptop. Jika gak diimbangi dengan kegiatan fisik, bisa-bisa kondisi kesehatanmu memburuk.
Menurut Dr. William Tigbe dari Warwick Medical School di Inggris kelamaan duduk bisa menyebabkan nyeri pinggang, lingkar pinggang membesar, penipisan struktur otak dan peningkatan kadar trigliserida. Kamu pun akan berisiko lebih besar mengalami diabetes dan penyakit jantung. Belum lagi terlalu lama menatap layar juga kurang bagus untuk kesehatan matamu.
Kantor kadang memang punya sisi negatif. Namun, sisi negatifnya bisa kamu atasi dengan membuat kondisi kantor lebih kondusif. Caranya dengan mengomunikasikan kepada rekan kerja atau pimpinan untuk bisa meningkatkan kualitas kantor agar lebih baik. Yuk, buat lingkunganmu agar menjadi semangat untuk kerja!