Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Efek Negatif Stres pada Kulit, Bisa Menimbulkan Beragam Masalah

ilustrasi efek buruk stres pada kulit (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Stres memang wajar dirasakan semua orang. Apalagi, semakin majunya zaman, semakin banyak tuntutan yang bikin kepala pusing. Namun, siapa sangka stres berlebihan ternyata bisa jadi musuh besar untuk kesehatan kulit.

Stres tidak hanya masalah emosional saja, tetapi bisa menjadi sandungan buat kamu yang mendambakan kulit yang sehat. Mulai dari masalah kulit biasa hingga berbahaya dapat timbul ketika kamu stres. Waduh, apa saja efeknya? Yuk, simak deretan efek negatif stres pada kesehatan kulitmu!

1. Dermatitis atopik atau eksim

ilustrasi eksim pada anak (commons.wikimedia.org/NIAID)

Hubungan stres dengan dermatitis atopik atau eksim bisa dibilang seperti lingkaran setan. Stres menyebabkan barrier kulit melemah sehingga kulit akan kehilangan kelembapan mudah teriritasi dengan polutan. Selain itu, kulit pun akan mudah mengalami kemerahan.

Akibatnya, kondisi seperti dermatitis atopik atau eksim bisa muncul atau bahkan makin parah. Fenomena ini terjadi karena stres memicu peradangan yang menyebabkan kulit jadi gatal, merah, dan iritasi. Jika kamu sering stres dan memiliki kulit kering, sebaiknya kelola stresmu dan pakai skincare dengan kandungan untuk memperbaiki kelembapan dan barrier kulit.

2. Jerawat yang jadi musuh banyak kaum perempuan

ilustrasi kulit berjerawat (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Pernah mengalami breakout saat sedang stres? Jika iya, fenomena tersebut terjadi karena stres meningkatkan hormon sitokin yang menyebabkan peradangan. Hasilnya, jerawat bisa bermunculan lebih banyak dari biasanya.

Stres juga memicu produksi sebum atau minyak di kulit. Kenaikan sebum pada kulit membuat pori-pori tersumbat dan menyebabkan jerawat. Kondisi ini bisa memperburuk masalah jerawat, terutama bagi kamu yang sudah punya kulit berminyak.

3. Psoriasis atau kulit bersisik

ilustrasi peradangan kulit (freepik.com/freepik)

Psoriasis adalah penyakit kulit autoimun yang ditandai dengan bercak merah dan bersisik. Stres dapat memperburuk kondisi ini. Hormon sitokin yang dilepaskan saat stres bisa memicu peradangan berlebih pada penderita psoriasis.

Akibatnya, saat stres kulit penderita psoriasis makin parah lesinya dan makin bersisik. Lesi psoriasis yang memburuk bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan gatal yang luar biasa. Mengendalikan stres menjadi kunci penting untuk mengelola psoriasis dan mencegahnya semakin parah.

4. Tumor kulit

ilustrasi menjaga kesehatan kulit (pexels.com/Antoni Shkraba)

Dampak stres pada kesehatan kulit tak hanya sebatas eksim atau jerawat. Namun, juga bisa meningkatkan risiko tumor kulit. Saat kamu stres, sistem imun tubuh melemah.

Ketika imun tubuhmu melemah, maka kemampuannya untuk melawan sel-sel abnormal pun menurun. Tak berhenti di situ saja, stres juga meningkatkan peradangan pada area dekat tumor, termasuk pada kulit. Dampaknya, terjadi percepatan perkembangan dan penyebaran sel-sel tumor atau kanker.

5. Luka sulit sembuh

ilustrasi luka pada wajah (pexels.com/MART PRODUCTION)

Stres juga mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menyembuhkan luka, lho. Saat kamu stres, tubuh memproduksi hormon kortisol yang tinggi. Hormon ini dapat menghambat proses penyembuhan luka di kulit.

Akibatnya, luka kecil sekalipun bisa membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh. Hal ini tentunya bisa jadi masalah besar jika kamu memiliki luka yang cukup parah. Ngeri, bukan?

Stres memang tidak bisa dihindari sepenuhnya dalam kehidupan sehari-hari. Namun, dampaknya terhadap kulit perlu menjadi perhatian. Dari dermatitis atopik hingga luka yang sulit sembuh. Efek buruk stres pada kulit sangat nyata dan merugikan.

Oleh karena itu, penting untuk mengelola stres dengan baik agar kulit tetap sehat dan terawat. Mulai dari teknik relaksasi, meditasi, hingga berolahraga dapat membantu menjaga kondisi kulitmu tetap optimal. Jangan biarkan stres menjadi penghalang bagi kulit cantikmu!

Referensi

Zhang, H., Wang, M., Zhao, X., Wang, Y., Chen, X., & Su, J. (2023). Role of stress in skin diseases: A neuroendocrine-immune interaction view. Brain Behavior and Immunity, 116, 286–302.
Chen, Y., & Lyga, J. (2014). Brain-Skin Connection: Stress, Inflammation and Skin Aging. Inflammation & Allergy - Drug Targets, 13(3), 177–190.
Saif, G. a. B., Alotaibi, H. M., Alzolibani, A. A., Almodihesh, N. A., Albraidi, H. F., Alotaibi, N. M., & Yosipovitch, G. (2018). Association of psychological stress with skin symptoms among medical students. Saudi Medical Journal, 39(1), 59–66.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Masrurotul Hikmah
EditorMasrurotul Hikmah
Follow Us