6 Hal Ini Bisa Kamu Lakukan Saat Keracunan Makanan

Keracunan makanan bisa menyerang siapa saja tanpa kenal umur. Anak-anak, remaja, orang dewasa, bahkan orang tua sekalipun pasti pernah merasakannya. Penyebab utamanya tak lain karena makanan yang kurang higienis, yang sudah terlanjur terkontaminasi dengan bakteri, virus, dan zat beracun yang ada di lingkungan sekitar.
Saat keracunan makanan, kita cenderung menghadapinya dengan panik sampai kita tidak tahu harus berbuat apa lagi. Daripada panik terus-menerus, lebih baik lakukan 6 hal ini saat keracunan makanan.
1. Minum susu

Jika penderita sadar dan tidak menderita diare, segera berikan susu untuk merangsang keluarnya racun sebelum racun menyentuh area lambung. Penderita mungkin akan muntah-muntah setelah minum susu. Tapi jangan panik, muntah adalah tanda kalau racun berhasil keluar dari dalam tubuh.
2. Jangan lupa air putih!

Setelah muntah-muntah, berikan segelas air putih. Fungsi air putih di sini tidak hanya memberi efek tenang kepada si penderita, tapi juga untuk menggantikan cairan dan elektrolit tubuh yang sempat hilang karena muntah-muntah. Minum air putih secara perlahan untuk menekan efek mual dan ingin muntah.
3. Tundukkan kepala

Agar proses memuntahkan racun menjadi lebih lancar, pastikan kepala si penderita dalam keadaan menunduk. Menundukkan kepala juga ampuh untuk mencegah masuknya cairan yang dimuntahkan ke dalam saluran pernapasan.
4. Istirahatlah sebentar

Muntah itu menguras banyak tenaga, lho! Jadi gak heran kalau tubuh menjadi lemas, apalagi kalau muntahnya sampai bermenit-menit. Untuk memulihkan tenaga, cobalah beristirahat sejenak sambil minum air putih.
5. Konsumsi makanan bergizi

Berhubung karena semua makanan sudah dimuntahkan, sekarang saatnya untuk kembali mengisi perut. Tapi bukan dengan makanan yang dikonsumsi sebelumnya, melainkan makanan bergizi. Misalnya, buah-buahan, sayur rebus, sup ayam, roti atau biskuit.
6. Jangan makan di tempat yang sama!

Dan yang gak kalah penting, sebaiknya jangan makan di tempat yang sama. Bukannya bermaksud buruk, tetapi sekadar untuk mencegah saja agar masalah keracunan makanan tidak terulang kembali di kemudian hari. Lagipula, mencegah lebih baik daripada mengobati, bukan?
Keracunan makanan? Lakukan penanganan yang tepat, bukannya langsung panik ya!