Lagi Banyak Pikiran? Awas, Stres Bisa Bikin Rambut Kamu Rontok!

Jangan sampai rontoknya makin parah

Dinamika hidup bisa menyebabkan stres pada seseorang. Nah, stres ini dampaknya luas, baik secara fisik maupun psikis. Pada fisik, stres bisa menyebabkan rambut rontok, yang pada akhirnya bisa bikin kamu tambah stres!

Menarik untuk disimak, bagaimana, sih, hubungan antara rambut rontok dan stres? Yuk, simak fakta-faktanya berikut ini!

1. Salahkan si hormon kortisol!

Lagi Banyak Pikiran? Awas, Stres Bisa Bikin Rambut Kamu Rontok!unsplash.com/Karina Carvalho

Menurut sebuah studi dalam "Journal of Drugs in Dermatology" tahun 2016, hormon pengendali stres atau kortisol dapat memengaruhi fungsi dan siklus pertumbuhan folikel rambut.

Seperti yang disebutkan dalam studi dalam jurnal "American Family Physician" tahun 2017, siklus pertumbuhan rambut terdiri dari tiga fase. Fase pertama yaitu fase pertumbuhan (anagen) sebanyak 90 persen dari jumlah total helai rambut. Kedua adalah fase degenerasi (katagen)yang jumlahnya kurang dari 10 persen total helai rambut. Terakhir adalah fase istirahat (telogen) sebanyak 5-10 persen dari total helai rambut. Nah, kerontokan rambut terjadi pada fase telogen.

Dilansir dari laman MedlinePlus, stres adalah perasaan ketegangan emosional maupun fisik yang mengakibatkan frustrasi, marah, atau gugup. Pada dasarnya, stres adalah reaksi tubuh terhadap kejadian atau pikiran yang mengganggu.

Ada dua tipe stres, yaitu stres akut dan stres kronis. Stres akut adalah stres yang terjadi dalam waktu singkat, sedangkan stres kronis adalah stres yang sudah berlangsung lama.

Produksi hormon kortisol oleh kelenjar adrenal secara berlebih merupakan indikator kamu sedang dalam kondisi stres. Kadar kortisol yang berlebihan dapat mengganggu mekanisme folikel rambut, sehingga pertumbuhan rambut jadi terganggu.

2. Stres akut maupun stres kronis adalah penyebab utama telogen effluvium

Lagi Banyak Pikiran? Awas, Stres Bisa Bikin Rambut Kamu Rontok!pixabay.com/1388843

Telogen effluvium adalah salah satu kondisi rambut rontok yang umum terjadi pada perempuan saat stres. Kondisi ini mengganggu pertumbuhan rambut, di mana fase anagen yang mestinya terjadi saat rambut mulai tumbuh dan dapat bertahan selama 2-8 tahun jadi tidak maksimal, sehingga akan lebih cepat memasuki fase telogen.

Umumnya, telogen effluvium bisa sembuh sendiri dalam 2-6 bulan, tapi bisa juga berlangsung hingga bertahun-tahun bila stres tak kunjung usai.

Baca Juga: Jangan Anggap Remeh! Rambut Rontok Bisa Jadi Gejala 7 Penyakit Ini 

3. Stres akut maupun kronis bisa memperburuk kerontokan rambut

Lagi Banyak Pikiran? Awas, Stres Bisa Bikin Rambut Kamu Rontok!pixabay.com/Engin Akyurt

Masih bersumber dari studi dalam "Journal of Drugs in Dermatology" tahun 2016, androgenetic alopecia merupakan gangguan pertumbuhan rambut yang terjadi karena perubahan siklus pertumbuhan rambut.

Androgenetic alopecia disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan. Gangguan ini menyebabkan fase anagen tidak terjadi dalam waktu yang semestinya dan mengalami percepatan, serta memicu miniaturisasi (penipisan progresif rambut) folikel rambut.

Pola penipisan rambut akibat androgentic alopecia akan berbeda sesuai jenis kelamin. Pada laki-laki, rambut rontok terjadi pada bagian depan dan atas kepala. Sedangkan pada perempuan, umumnya dialami di bagian atas dan ubun-ubun.

Ada pula gangguan pertumbuhan lain yang disebut sebagai alopecia areata. Kondisi ini adalah gangguan autoimun yang dapat terjadi akibat pengaruh lingkungan dan hormonal dari folikel rambut. Kerontokan rambut yang terjadi memiliki pola yang berbeda-beda.

Selain itu, dikenal juga alopecia totalis, yaitu kerontokan rambut di seluruh kulit kepala, serta alopecia universalis yang merupakan kerontokan rambut di seluruh tubuh.

Kondisi stres akut dapat memperparah kerontokan rambut pada penderita androgenetic alopecia dan alopecia areata.

4. Sebaliknya, stres juga dipengaruhi oleh kerontokan rambut

Lagi Banyak Pikiran? Awas, Stres Bisa Bikin Rambut Kamu Rontok!pexels.com/Andrea Piacquadio

Layaknya hukum sebab akibat, stres yang diakibatkan oleh rambut rontok akan terus terjadi sampai kerontokan rambut berikutnya. Karena, kebanyakan orang akan merasa stres saat rambutnya mulai menipis, sementara stres juga berkontribusi dalam penipisan rambut.

5. Usir stres sekarang juga!

Lagi Banyak Pikiran? Awas, Stres Bisa Bikin Rambut Kamu Rontok!pexels.com/Andrea Piacquadio

Ngomong, sih, gampang, tapi kadang mengusir stres tak semudah membalikkan telapak tangan. Walaupun begitu, kamu tetap mesti berusaha kalau tak mau kondisi rambut rontok makin parah, atau stres yang dirasakan makin berat hingga kamu terancam depresi.

Cobalah untuk melakukan hobi atau mencoba sesuatu yang baru, rutin olahraga, mendengarkan musik bernada lembut, memanjakan diri ke spa, meditasi, dan masih banyak lagi cara lainnya untuk menurunkan kadar kortisol.

Jika stres yang dirasakan begitu berat dan berlarut-larut, jangan segan untuk berkonsultasi dengan ahli kejiwaan seperti psikolog atau psikater. Terapkan gaya hidup sehat dan kelilingi dengan orang-orang yang positif. Niscaya, tubuh dan pikiran sehat, masalah rambut rontok pun ikut teratasi.

Baca Juga: 6 Cara Mengatasi Stres yang Jarang Terpikirkan, Coba deh!

Alfita Kurniawati Photo Writer Alfita Kurniawati

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya