Gaya Hidup Minimalis Bikin Bahagia? Ini Faktanya!

Ternyata, jawaban kebahagiaan bukanlah "materi"

Siapa yang tidak ingin merasa bahagia? Semua orang pasti mencari mencari kebahagiaan. Dengan merasa bahagia, manusia juga merasa puas dalam menjalani kehidupan yang fana ini.

Akan tetapi, kebahagiaan adalah hal yang relatif; setiap orang memiliki definisi kebahagiaan yang berbeda. Di satu sisi, kebanyakan orang sering mengatakan:

"Lebih baik menangis dalam mobil, daripada tertawa di atas sepeda motor."

Apakah hal ini berarti manusia adalah makhluk yang materialistis? Ternyata, tidak. Ada yang justru bahagia minimalis atau gaya hidup minim konsumsi agar inti sari berbagai hal dapat dinikmati. Menurut riset terbaru, gaya hidup minimalis ternyata membawa kebahagiaan bagi banyak orang. Mari simak faktanya!

1. Penelitian melibatkan 23 studi terdahulu tentang hubungan minimalis dan kebahagiaan

Gaya Hidup Minimalis Bikin Bahagia? Ini Faktanya!ilustrasi bahagia secara minimalis (adventisthealth.org)

"Uang tidak pernah dan tak akan pernah membuat manusia bahagia. Pada dasarnya, uang tak menghasilkan kebahagiaan. Makin banyak uang seseorang, makin banyak yang diinginkannya."

Itulah pernyataan pembuka oleh Benjamin Franklin dalam penelitian psikologi di Amerika Serikat (AS) dalam Journal of Positive Psychology edisi Oktober 2021 silam. Bertajuk "Minimalism, voluntary simplicity, and well-being", para peneliti AS ingin mengungkapkan hubungan antara gaya hidup minimalis dengan kesejahteraan manusia.

Para peneliti AS mencari penelitian terdahulu mengenai topik tersebut. Kemudian, mereka menghitung berapa persentase studi yang mendukung hipotesis bahwa gaya hidup minimalis dapat meningkatkan kesejahteraan psikis. Hasilnya adalah 23 studi dengan 10.842 partisipan.

2. Bukti dari studi kuantitatif

Gaya Hidup Minimalis Bikin Bahagia? Ini Faktanya!ilustrasi gaya hidup minimalis (forbes.com)

Dari 16 studi berbasis kuantitatif, para peneliti menemukan bahwa 13 studi (80 persen) di antaranya menghubungkan gaya hidup minimalis dan kesejahteraan mental.

Sebagai contoh, sebuah studi di AS yang dimuat dalam jurnal Social Indicators Research tahun 2005 membandingkan 200 orang bergaya hidup minimalis dan 200 di kelompok kontrol. Hasilnya, mereka yang bergaya hidup minimalis menunjukkan emosi yang lebih positif dan lebih sejahtera dari partisipan kelompok kontrol.

3. Bukti dari studi kualitatif

Gaya Hidup Minimalis Bikin Bahagia? Ini Faktanya!ilustrasi gaya hidup minimalis (thestar.com.my)

Selain kuantitatif, para peneliti juga mengumpulkan bukti kualitatif. Dari sembilan studi kualitatif, delapan studi (85 persen) mendukung manfaat gaya hidup minimalis pada kebahagiaan seseorang.

Salah satunya adalah studi di AS pada 2020. Belum dipublikasikan, penelitian ini melibatkan wawancara sebanyak 12 partisipan yang menerapkan gaya hidup minimalis. Hasilnya, mereka bersaksi akan manfaat gaya hidup minimalis pada kesejahteraan mental mereka, seperti:

  • Peningkatan keawasan (mindfulness)
  • Peningkatan hubungan sosial
  • Peningkatan kemandirian
  • Penurunan tingkat stres dan kecemasan

Baca Juga: 5 Prinsip Hidup Minimalis Membantumu Raih Mimpi, Coba, deh!

4. Hasil: gaya hidup minimalis memang membawa kebahagiaan

Gaya Hidup Minimalis Bikin Bahagia? Ini Faktanya!ilustrasi keluarga bahagia dan gaya hidup minimalis (theminimalistvegan.com)

Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa perilaku minimalis memang membawa kebahagiaan. Para peneliti menduga bahwa orang bergaya hidup minimalis dapat mengendalikan diri dari konsumsi berlebihan. Selain itu, gaya hidup ini mendorong orang untuk fokus pada kebutuhan psikologis.

"Secara keseluruhan, sebagian besar penelitian menemukan hubungan positif gaya hidup minimalis secara sukarela dan kesejahteraan. Temuan ini konsisten menurut ukuran gaya hidup minimalis dan kesejahteraan, serta desain penelitian (kuantitatif dan kualitatif)," tulis penelitian tersebut.

5. Faktor lain yang memengaruhi gaya hidup minimalis dan kebahagiaan

Gaya Hidup Minimalis Bikin Bahagia? Ini Faktanya!ilustrasi keluarga bahagia dan gaya hidup minimalis (quickanddirtytips.com)

Dalam penelitian ini, para peneliti AS juga mencatat bahwa ada beberapa faktor lain yang memengaruhi hubungan antara gaya hidup minimalis dan kesejahteraan diri. Faktor-faktor tersebut adalah:

  • Pendapatan: hubungan antara kebahagiaan dan gaya hidup minimalis lebih terlihat pada masyarakat di kelompok pendapatan menengah ke bawah, dibandingkan menengah ke atas.

  • Usia: kekuatan hubungan kebahagiaan dan gaya hidup minimalis semakin terlihat saat usia bertambah.

  • Inisiatif: seseorang yang berinisiatif menerapkan gaya hidup minimalis lebih bahagia, dibandingkan disuruh orang lain.

6. Kekurangan penelitian tersebut

Gaya Hidup Minimalis Bikin Bahagia? Ini Faktanya!ilustrasi gaya hidup minimalis (kentuckycounselingcenter.com)

Para peneliti AS juga mencatat beberapa kekurangan dalam studi ini. Pertama, mayoritas studi yang ditelaah oleh para peneliti bersifat cross-sectional dan tidak ada yang eksperimental. Oleh karena itu, temuan peneliti ini tidak bersifat sebab-akibat (kausal) dan mereka berharap penelitian selanjutnya akan lebih eksperimental dan longitudinal.

Kekurangan kedua dan terakhir adalah minimnya pengukuran gaya hidup minimalis dan kebahagiaan partisipan. Sementara penelitian ini berfokus pada persamaan definisi kedua variabel tersebut, para peneliti ingin penelitian selanjutnya juga berfokus pada aspek-aspek lain, seperti variasi definisi gaya hidup minimalis dan ukuran kebahagiaan.

Gaya Hidup Minimalis Bikin Bahagia? Ini Faktanya!ilustrasi bahagia (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kesimpulannya, gaya hidup minimalis membawa kebahagiaan bagi banyak orang. Hal ini umumnya lebih terlihat pada masyarakat berpendapatan menengah ke bawah, berusia lebih dewasa, dan memang ingin menerapkan gaya hidup ini.

Di satu sisi, kebahagiaan bukanlah hal yang bisa diukur dengan angka dan orang-orang memiliki definisi kebahagiaannya masing-masing. Penelitian ini membuka mata bahwa materi tidak bisa selalu dijadikan tolok ukur kesejahteraan karena kesederhanaan membawa kebahagiaannya sendiri.

Baca Juga: 6 Fakta Ilmiah Manfaat Kesehatan di Balik Memaafkan dan Pengampunan

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya