TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kebiasaan Buruk Ini Tingkatkan Peluang Terkena Stroke pada Usia Muda

Kebiasaan menentukan nasib diri di masa mendatang

ilustrasi pasien dirawat di rumah sakit (pexels.com/RDNE Stock project)

Kebiasaan buruk yang dilakukan sejak masih muda akan menentukan status kesehatanmu pada masa mendatang. Sekarang, penyakit yang biasanya muncul saat usia lanjut bisa terjadi pada usia muda dan produktif, lo! Salah satunya adalah stroke.

Dilansir Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), stroke adalah penyebab kematian tertinggi kedua dan penyabab disabilitas tertinggi ketiga di dunia. Bahkan sepanjang hidup, diperkirakan 1 dari 4 orang berisiko terkena stroke. Faktor risikonya ada banyak, tetapi yang paling berpengaruh adalah gaya hidup yang tidak sehat. Apa saja contohnya?

1. Malas gerak

ilustrasi menonton TV sambil makan (pexels.com/KoolShooters)

Perkembangan teknologi yang makin pesat membuat kita jadi malas bergerak. Mau belanja atau beli makanan, bisa dari smartphone. Mau beli sayur yang jaraknya beberapa blok dari rumah, alih-alih jalan kaki malah naik sepeda motor. Bahkan, beres-beres rumah pun sudah ada robot yang menggantikan. 

Padahal, aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki dan membersihkan rumah juga diperlukan agar tubuh kita nggak kaku. Nggak heran banyak yang merasa "jompo" pada usia muda.

Dilansir Harvard Health Publishing, orang yang duduk lebih dari 13 jam setiap harinya kemungkinan terkena stroke meningkat hingga 44 persen. Maka dari itu, kita disarankan meluangkan waktu untuk berolahraga.

Olahraga sedang hingga berat bisa menurunkan risiko stroke sebanyak 43 persen, lo! Bahkan, aktivitas yang ringan seperti mencuci piring dan menyapu selama 4–5 jam per hari bisa menurunkan risiko hingga 26 persen.

Kalau kamu pemula, pilihlah olahraga yang tidak memberatkan dan bikin kamu enjoy. Contohnya jalan kaki, yoga, renang, dan lain-lain. Olahraga seperti ini bisa meningkatkan energi dan bikin kamu konsisten melakukannya. Sebaliknya, kalau kamu memilih olahraga yang membuat kamu tidak nyaman, kamu bisa berhenti melakukannya di tengah jalan.

Baca Juga: Studi: Olahraga 20 Menit Sehari Bisa Turunkan Risiko Stroke

2. Kecanduan minum alkohol

ilustrasi pria memegang gelas berisi alkohol (pexels.com/cottonbro studio)

Meskipun sebagian orang menikmatinya, tetapi alkohol menyimpan banyak kerugian bagi kesehatan. Salah satunya adalah stroke. Baik minum sedikit ataupun banyak sama-sama bisa meningkatkan risiko stroke. Sebab, banyak penyakit yang menjadi efek sampingnya, salah satunya adalah hipertensi yang bisa menyebabkan stroke.

Hipertensi dapat merusak dinding pembuluh darah dan membuatnya jadi lemah. Selain itu, hipertensi juga bisa menyebabkan pembekuan darah dan plak yang bisa merusak dinding arteri di otak. Dengan begitu, stroke pun tidak bisa dihindari.

3. Merokok

ilustrasi pria memegang rokok (pexels.com/Kelly)

Beberapa alasan orang yang merokok salah satunya adalah untuk menghilangkan stres. Biasanya, mereka sudah mulai merokok di usia remaja, entah karena ingin terlihat keren atau sekedar coba-coba. Apa pun alasannya, banyak yang akhirnya menjadi kecanduan.

Padahal, merokok sudah diketahui secara luas memberikan dampak yang sangat buruk bagi kesehatan, contohnya gangguan pada jantung dan pembuluh darah.

Kandungan dalam rokok bisa menyebabkan kadar high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol baik berkurang sementara low-density lipoprotein (LDL) alias kolesterol jahat meningkat. Jika terus dibiarkan, ini bisa menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah (aterosklerosis). Akibatnya, aliran darah terganggu dan bisa menyebabkan stroke.

Tidak hanya perokok aktif, perokok pasif juga bisa terkena dampaknya. Dilansir Centers for Disease Control and Prevention, perokok pasif berisiko 20–30 persen lebih tinggi terkena stroke. Setiap tahunnya, jumlah perokok pasif yang terkena stroke meninggal tercatat hingga 8.000 orang.

4. Makan tinggi lemak dan kolesterol

ilustrasi cola dan snack (pexels.com/Eren Li)

Makanan enak belum tentu baik untuk tubuh. Salah satunya adalah makanan tinggi lemak dan kolesterol, seperti gorengan dan makanan ultra proses. Dilansir British Hearth Foundation, orang yang mengonsumsi banyak makanan ultra proses berisiko 24 persen lebih tinggi terkena gangguan jantung dan peredaran darah, seperti serangan jantung, stroke, dan angina.

Di balik kenikmatannya, makanan tersebut menjadi penyebab penyakit serius, yaitu stroke, karena mengandung lemak trans yang bisa menyebabkan LDL dalam darah meningkat. Efeknya, jantung dan peredarah darah terganggu, sehingga kemungkinan terjadinya stroke meroket.

Baca Juga: 7 Tahapan Pemulihan Stroke, Caregiver Harus Tahu

Verified Writer

alifiah larasati

find me on Instagram @fiaalarasati_

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya