TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Polusi Udara, Bisa Berasal dari Dalam Rumah lho!

Polusi udara merupakan masalah yang serius

ilustrasi polusi udara (unsplash.com/Marek Piwnicki)

Adanya berbagai polutan seperti partikel berukuran mikroskopis, karbon monoksida, dan lainnya menyebabkan udara menjadi tercemar. Polusi udara termasuk permasalahan yang serius karena menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Asap kendaraan bermotor merupakan sumber polusi udara yang sering diketahui. Ini membuat kita yang beraktivitas di luar rumah menjadi sering terpapar polusi udara. Polusi udara juga bisa disebabkan kebakaran hutan maupun pembakaran sampah. Berikut informasi mengenai fakta polusi udara supaya kita lebih aware.

1. Polusi udara bisa berasal dari dalam rumah

ilustrasi memasak menggunakan kayu bakar (unsplash.com/Mohan Khadka)

Udara yang tercemar kerap dianggap hanya berasal dari luar ruangan, misalnya dari asap kendaraan bermotor. Padahal, polusi udara juga bisa berasal dari dalam ruangan.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan, terdapat dua jenis polusi udara yang utama, yaitu berasal dari luar ruangan dan berasal dari dalam ruangan.

Polusi udara dari dalam ruangan bisa disebabkan dari pembakaran bahan bakar rumah tangga, misalnya kayu, minyak tanah, atau fosil di ruangan berventilasi buruk.

Baik polusi udara dalam maupun luar ruangan dapat saling memengaruhi. Misalnya, polusi udara dalam ruangan dapat mencemari udara luar ruangan. Begitu pula sebaliknya, polusi udara luar ruangan juga bisa mencemari udara di dalam ruangan.

Baca Juga: Studi: Polusi Udara Bisa Pengaruhi Fungsi Otak

2. Polusi udara dalam ruangan sama bahayanya dengan polusi luar ruangan

ilustrasi memasak menggunakan kayu bakar (pexels.com/Dương Nhân)

WHO mencatat polusi udara menyebabkan 7 juta kematian setiap tahunnya, yang mana 4 juta di antaranya disebabkan oleh polusi udara dalam ruangan atau rumah tangga. Ini menunjukkan bahwa meskipun bukan berasal dari luar, polusi udara dalam ruangan juga tidak bisa diremehkan. Perempuan dan anak-anak merupakan kelompok yang lebih rentan karena mereka menghabiskan waktu lebih banyak di dalam ruangan atau di rumah.

Polusi udara rumah tangga cenderung memengaruhi negara-negara di Afrika dan Asia. Ini karena bahan bakar dan teknologi berpolusi masih digunakan setiap harinya di rumah, misalnya menggunakan kompor berpolusi. Polusi udara dalam ruangan masih terkendala karena masih banyak yang tidak memiliki akses ke bahan bakar bersih dan teknologi untuk memasak.

Sekitar 2,6 miliar orang masih memasak menggunakan bahan bakar padat seperti kayu bakar, limbah tanaman, dan arang serta minyak tanah dengan api terbuka atau kompor yang tidak efisien. Ini berbeda dengan orang-orang yang diberkahi pilihan, yang akan cenderung memilih untuk menggunakan teknologi dan bahan bakar bersih untuk kegiatan rumah tangga seperti memasak atau penerangan, serta lebih memilih berjalan atau bersepeda daripada mengendarai mobil.

3. Udara tercemar sebabkan masalah kesehatan yang serius

ilustrasi penyakit yang mulai kebal obat (pexels.com/Anna Shvets)

Udara yang tercemar mengandung berbagai polutan sehingga menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius. WHO memperkirakan sepertiga kematian akibat stroke, kanker paru, dan penyakit jantung disebabkan oleh polusi udara.

PM 2.5 merupakan partikulat berukuran sangat halus yang dapat masuk menembus barrier paru-paru dan masuk hingga ke darah. Ini meningkatkan risiko penyakit pernapasan dan penyakit jantung, serta kanker paru.

Baik polusi udara dari luar ruangan dan dalam ruangan sama-sama menyebabkan masalah pernapasan dan penyakit lainnya serta menjadi faktor morbiditas dan mortalitas. WHO mencatat sebesar 91 persen kematian dini terkait polusi udara terjadi di negara berpendapatan rendah dan menengah.

4. Polusi udara berdampak buruk bagi anak

ilustrasi anak-anak (pexels.com/ cottonbro)

Tidak hanya orang dewasa, polusi udara juga berdampak buruk bagi kesehatan anak-anak. Seperti dikutip pada laman WHO, 14 persen anak-anak di seluruh dunia menderita asma yang berkaitan dengan faktor polusi udara.

Selain itu, ada 543 ribu anak-anak berusia kurang dari 5 tahun meninggal dunia karena penyakit pernapasan yang berkaitan dengan polusi udara. Bukan itu saja, polusi udara juga berkaitan dengan kanker pada anak-anak.

Paparan polusi udara pada perempuan hamil juga berdampak pada perkembangan otak janin, dan juga berkaitan dengan penurunan kognitif baik itu pada anak-anak maupun orang dewasa.

Baca Juga: 5 Jenis Makanan untuk Cegah Dampak Buruk Polusi, Ayo Makan!

Verified Writer

Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya