TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fungsi Kulit, Tak Sekadar Pelindung Tubuh

Kulit memiliki beragam fungsi yang tidak kalah penting

ilustrasi kulit yang sehat (unsplash.com/Autumn Goodman)

Beberapa orang mungkin mengabaikan kesehatan kulit karena hanya dianggap sebagai estetika. Kesehatan kulit juga perlu dijaga karena beragam fungsinya bagi tubuh. Selain itu, kulit juga lebih rentan terhadap berbagai ancaman dari luar karena menjadi bagian tubuh terluar yang berkontak dengan lingkungan.

Maka dari itu, penting untuk menjaga kesehatannya agar kulit dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Apa saja fungsi kulit? Cek penjelasannya di bawah ini!

1. Pelindung tubuh

ilustrasi kulit (pexels.com/Valeria Boltneva)

Kulit merupakan organ terluar tubuh. Salah satu fungsi utama kulit adalah memberikan perlindungan dari berbagai faktor eksternal, seperti virus, bakteri, dan lainnya.

Keratinosit merupakan sel yang menghasilkan protein dan peptida yang bersifat antibakteri, antijamur, dan antivirus. Medical News Today menjelaskan bahwa keratinosit merupakan jenis sel paling banyak di lapisan epidermis. Keratinosit berperan sebagai penghalang atau pelindung dari bakteri, jamur, virus, parasit, hingga kehilangan air.

Menambahkan dari Healthline, kulit yang utuh mampu menghalangi dan mencegah zat asing masuk ke dalam tubuh. Sementara itu, kulit yang terbuka memungkinkan mikroorganisme seperti bakteri atau virus masuk ke dalam kulit sehingga menimbulkan infeksi.

Baca Juga: 7 Masalah Kulit yang Banyak Dialami Orang dengan HIV, Patut Waspada!

2. Mempertahankan suhu tubuh

ilustrasi kulit berkeringat (unsplash.com/Wilhelm Gunkel)

Ketika merasakan panas, maka tubuh menghasilkan keringat. Meskipun sering kali dianggap kotor atau korok, tetapi keringat bermanfaat bagi tubuh. Keringat yang menguap di udara membantu mendinginkan kulit sekaligus mencegah tubuh dari kepanasan. Keringat yang dihasilkan kulit agar suhu tubuh tetap stabil.

Keringat dihasilkan oleh dua jenis kelenjar, yaitu kelenjar ekrin dan kelenjar apokrin. Kelenjar ekrin merupakan kelenjar keringat paling banyak di permukaan kulit, sementara kelenjar apokrin dapat ditemukan misalnya di kulit kepala dan ketiak.

3. Menghasilkan vitamin D

ilustrasi sinar matahari (pexels.com/Garon Piceli)

Mungkin sebagian orang pernah mendengar bahwa sinar matahari membantu tubuh menghasilkan vitamin D. Ketika kulit terkena cahaya matahari, maka tubuh akan menghasilkan vitamin tersebut.

Jumlah sinar matahari yang diperlukan untuk menghasilkan vitamin D akan bervariasi, dipengaruhi oleh berbagai faktor misalnya warna kulit, lokasi, waktu, dan lainnya. Salah satu fungsi vitamin D yaitu membantu menjaga kesehatan tulang.

4. Menghasilkan melanin

ilustrasi kulit yang sehat (pexels.com/Ximena Mora)

Kulit mampu menghasilkan melanin, yaitu pigmen yang memberikan warna pada kulit. Makin banyak kandungan melanin yang dimiliki, makin gelap warna kulit yang dihasilkan.

Melanin pada kulit tidak hanya sebatas memberikan warna pada kulit saja, melainkan mampu melindungi dari sinar ultraviolet matahari. Sinar ultraviolet berdampak buruk bagi kulit karena menyebabkan kulit terbakar atau sunburn, penuaan dini pada kulit, hingga kanker kulit.

Dilansir Verywell Health, paparan sinar matahari dapat memicu melanosit menghasilkan lebih banyak melanin. Ini bertujuan untuk melindungi kulit dari kerusakan. Adanya melanin dalam kulit dapat melindunginya dari kerusakan akibat sinar ultraviolet.

Baca Juga: 7 Masalah Kulit Ini Bisa Jadi Tanda Adanya Gangguan Hati

Verified Writer

Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya