TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jangan Anggap Remeh, Ini 5 Bahaya Teman Beracun bagi Kesehatan

Harus selektif dalam memilih teman

freepik.com/rawpixel.com

Menjalin persahabatan yang baik dapat memberikan banyak manfaat, seperti membuat kamu tidak merasa kesepian, bahagia, mengurangi stres, meningkatkan kepercayaan diri, dan membantu kamu mengatasi trauma dengan lebih baik. Masalahnya, tidak semua pertemanan begitu hangat dan menyenangkan.

Selain teman-teman yang baik dan suportif, banyak orang memiliki teman yang alih-alih memperbaiki hidup, malah membuat kamu merasa lebih buruk. Teman yang buruk ini tidak hanya menguras energi, tapi juga berisiko membahayakan kesehatan, sehingga kamu patut waspada terhadapnya.

Berikut adalah beberapa bahaya dari memiliki teman beracun alias toksik bagi kesehatan.

1. Meningkatkan stres

unsplash.com/Tina Markova

Berada di sekitar teman yang toksik bisa meningkatkan stres. Ini karena mereka mencoba untuk terus-menerus bersaing denganmu alih-alih mendukung, berusaha untuk mengubahmu, tidak dapat diandalkan, argumentatif, atau memanfaatkanmu. Perilaku ini dapat menyebabkan stres dan kecemasan meningkat ke tingkat yang berbahaya.

Sebuah studi yang dilakukan di UCLA terhadap 122 orang dewasa sehat menemukan bahwa mereka yang memiliki pengalaman sosial negatif memiliki tingkat protein proinflamasi yang lebih tinggi yang dapat menyebabkan depresi, hipertensi, aterosklerosis, penyakit jantung koroner, diabetes, dan kanker.

Baca Juga: 7 Manfaat Persahabatan untuk Kesehatan Kamu

2. Sulit menerapkan gaya hidup sehat

pexels.com/cottonbro

Sudah jelas bahwa akan lebih mudah bertahan dengan diet sehat atau rutin berolahraga jika kamu memiliki teman yang juga gemar berolahraga dan menerapkan diet sehat, atau setidaknya mau mendukungmu untuk menjalani gaya hidup sehat. Hal ini didukung oleh sebuah penelitian dalam New England Journal of Medicine, yang menyatakan bahwa kebiasaan gaya hidup beredar di antara teman-teman.

Peneliti dari Harvard dan University of California San Diego menemukan bahwa peserta studi 171 persen lebih mungkin menjadi obesitas jika teman dekat mereka memiliki indeks massa tubuh (BMI) yang menempatkan mereka dalam kategori obesitas.

Kebiasaan tidak sehat lainnya, seperti kecenderungan saling merendahkan, mengeluh terus-menerus, dan menormalkan penyalahgunaan zat sering menyebar dari teman ke teman.

3. Meningkatkan risiko penyakit akibat paparan asap rokok

pexels.com/Irina iriser

Kebiasaan merokok tidak lantas menjadikan seseorang teman yang buruk. Akan tetapi, jika temanmu memaksa kamu untuk merokok, atau sengaja terus menawari kamu rokok saat nongkrong, maka bisa jadi perlu kamu hindari.

Selain itu, meskipun ia tidak mengajakmu merokok, jika temanmu adalah perokok yang tidak pengertian, seperti merokok di dalam ruangan, di dalam mobil, saat berada di dekatmu, artinya kamu perlu mempertimbangkan untuk menjauhinya. Ini mungkin tampak sepele, tapi kamu yang serius menjaga kesehatan juga perlu menghindari mereka yang membahayakan kesehatan orang lain.

Semakin sering kamu bergaul dengan perokok yang tidak pengertian, semakin tinggi risiko kamu untuk jatuh sakit. Menurut keterangan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), masalah kesehatan akibat paparan asap rokok telah menewaskan sekitar 2.500.000 orang bukan perokok sejak 1964 hingga 2018. Dikatakan juga bahwa jumlahnya terus bertambah setiap tahunnya.

4. Buruk bagi kesehatan jantung

pexels.com/Afta Putta Gunawan

Bagi individu yang sudah memasuki usia paruh baya, interaksi sosial yang buruk dapat berdampak langsung pada kesehatan jantung. Satu studi dalam Health Psychology Journal melihat hubungan antara interaksi sosial yang negatif dan tekanan darah di usia paruh baya, dan menemukan bahwa perempuan khususnya lebih cenderung memiliki tekanan darah tinggi setelahnya.

Lebih jauh, studi lain dalam jurnal Health Psychology Journal meneliti berapa banyak hubungan baik dan solid yang dimiliki individu di usia tua dan bagaimana hal itu terkait dengan fungsi jantung; dan hubungan yang lemah atau negatif adalah penyebab kelemahan paru.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa teman yang buruk bukan hanya membuat hati terluka, tapi juga bisa memengaruhi kesehatan.

Baca Juga: Jangan Terjebak! Ini 7 Tanda Toxic Positivity Menurut Ahli 

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya