TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Makanan yang Sering Menyebabkan Diare, Jangan Dimakan Sembarangan

Hindari jika tidak ingin mulas terus

ilustrasi makanan di meja makan (unsplash.com/Elle Morre)

Diare umumnya dipicu olah virus atau bakteri yang coba dikeluarkan oleh sistem. Namun, mengonsumsi makanan tertentu juga bisa memicu diare.

Intoleransi makanan kadang memicu gejala diare kronis. Selain diare, intoleransi makanan juga memicu gejala kram atau nyeri perut, kembung, dan gas. Makanan yang memicu diare berbeda-beda di setiap orang, tetapi umumnya makanan yang menyebabkan diare adalah seperti di bawah ini.

1. Kopi

ilustrasi kopi (unsplash.com/Nathan Dumlao)

Kafein adalah stimulan yang membuat individu tetap waspada dan bisa merangsang sistem pencernaan. Karenanya, banyak orang yang kemudian merasa ingin buang air besar tak lama setelah minum kopi.

Dijelaskan di laman International Foundation for Gastrointestinal Disorders (IFFGD), konsumsi hingga tiga cangkir minuman berkafein, seperti kopi dan teh dalam sehari, dapat menyebabkan diare. Selain itu, menambahkan susu, pengganti gula, atau krimer, ke dalam kopi bisa meningkatkan efek pencahar setelah minum kopi.

Baca Juga: Penyebab, Jenis, dan Gejala Diare yang Perlu Diketahui

2. Makanan tinggi gula

ilustrasi gula (unsplash.com/C Drying)

Konsumsi makanan tinggi gula berpotensi memicu diare. Menyantap makanan tinggi gula bisa menyebabkan air masuk ke usus, yang dapat menyebabkan tinja menjadi sangat encer.

Bukan hanya gula meja atau pemanis buatan, fruktosa juga berpotensi memicu diare karena tubuh hanya mampu mencerna fruktosa dalam jumlah tertentu pada satu waktu. Fruktosa dapat ditemukan secara alami dalam buah-buahan dan beberapa buah mengandung fruktosa lebih banyak dari yang lain.

Beberapa contoh makanan tinggi fruktosa meliputi apel, anggur, dan agave. Menurut ahli dari Harvard Medical School, 75 persen orang yang mengonsumsi lebih dari 40 hingga 80 gram fruktosa per hari akan mengalami diare.

3. Makanan pedas

ilustrasi makanan pedas (pexels.com/Lovefood Art)

Setiap orang memiliki keunikan dalam hal menoleransi makanan pedas. Sebagian orang bisa makan makanan pedas tanpa gangguan, sementara yang lain akan langsung merasa sakit perut hanya dengan makan sedikit makanan pedas.

Dijelaskan dalam laman Prevention, makanan pedas dapat mengiritasi lapisan lambung dan usus, yang menyebabkan makanan bergerak lebih cepat melalui saluran pencernaan, yang mengakibatkan kotoran jadi kendur. Jika kamu tidak terbiasa makan makanan pedas, kamu cenderung akan lebih mudah merasa mulas atau perut terasa panas saat makan makanan pedas.

4. Susu dan produk olahannya

ilustrasi keju (unsplash.com/Aliona Gumeniuk)

Beberapa orang mengalami intoleransi laktosa, yang menyebabkan gejala buang air besar segera setelah minum susu atau makan produk susu. Sayangnya, banyak orang tidak tahu bahwa mereka memiliki intoleransi laktosa. Intoleransi laktosa cenderung diturunkan dalam keluarga dan dapat berkembang di kemudian hari.

Dilansir dari laman Healthline, intoleransi laktosa memiliki arti tubuh tidak memiliki enzim untuk memecah gula tertentu dalam produk susu. Jadi, alih-alih memecah laktosa, tubuh justru membuang gula ini dengan sangat cepat, yang seringkali menyebabkan diare.

Baca Juga: Cara Mengobati Diare, 5 Solusi yang Perlu Kamu Tahu Lawan Mencret

Verified Writer

Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya