Diare: Gejala, Penyebab, Jenis, Diagnosis, dan Pengobatannya

Perhatikan juga makanan yang dikonsumsi, ya!

Diare digambarkan sebagai buang air besar dengan tinja yang encer atau berair tiga kali atau lebih dalam sehari. Ini merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi.

Diare juga bisa menjadi pertanda bahwa sistem pencernaan tubuh sedang dalam masalah. Apa saja gejala diare dan penyebab diare yang mesti diwaspadai? Berikut ini ulasan lengkapnya. 

1. Kenali gejala diare

Diare: Gejala, Penyebab, Jenis, Diagnosis, dan Pengobatannyailustrasi tipe feses menurut bristol stool chart (IDN Times/Sukma Mardya Shakti)

Meski secara umum gejala pada diare ditandai dengan buang air besar encer atau berair, tetapi ada pula gejala lainnya yang harus diperhatikan. Dilansir Healthline, gejala umum diare berupa:

  • Mual
  • Sakit perut
  • Kram perut
  • Kembung
  • Dehidrasi
  • Demam
  • Feses berdarah
  • Sering ingin buang air besar
  • Mengeluarkan feses dalam jumlah besar

Selain itu, diare juga dapat dialami oleh anak-anak. Segera periksa ke dokter bila anak-anak mengalami:

  • Diare selama 24 jam atau lebih
  • Demam 39 derajat Celcius atau lebih tinggi
  • Mengeluarkan kotoran yang mengandung darah
  • Mengeluarkan feses yang berisi nanah
  • Mengeluarkan feses yang berwarna hitam

Gejala diare juga dapat berupa dehidrasi, yang ditandai dengan:

  • Kelelahan
  • Selaput lendir kering
  • Peningkatan detak jantung
  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Peningkatan rasa haus
  • Penurunan buang air kecil
  • Mulut kering

Pada bayi dan anak-anak, dehidrasi sering kali ditandai dengan:

  • Penurunan buang air kecil
  • Mulut kering
  • Sakit kepala
  • Kelelahan
  • Kurangnya air mata saat menangis
  • Kulit kering
  • Mata cekung
  • Ubun-ubun cekung
  • Kantuk
  • Sifat lekas marah

2. Jenis-jenis diare

Diare: Gejala, Penyebab, Jenis, Diagnosis, dan Pengobatannyailustrasi diare (freepik.com/jcomp)

Berdasarkan jangka waktunya, diare diklasifikasikan menjadi tiga jenis. Dilansir Cleveland Clinic, jenis-jenisnya antara lain:

  • Diare akut. Diare akut yang paling umum adalah feses encer atau berair yang berlangsung selama 1-2 hari. Jenis ini tidak memerlukan pengobatan dan biasanya hilang setelah beberapa hari.
  • Diare persisten. Jenis diare ini biasanya berlangsung selama beberapa minggu (2-4 minggu).
  • Diare kronis. Diare yang berlangsung selama lebih dari empat minggu atau datang dan pergi secara teratur dalam jangka waktu lama.

Baca Juga: Ini 7 Cara Ampuh Tidur Nyenyak Saat Terserang Diare yang Menyakitkan

3. Waspadai penyebab diare, ada virus dan bakteri!

Diare: Gejala, Penyebab, Jenis, Diagnosis, dan Pengobatannyailustrasi virus diare (pixnio.com/Charles D. Humphrey, USCDCP)

Ada banyak faktor penyebab diare. Seperti yang diuraikan di laman Mayo Clinic, penyebabnya meliputi:

  • Virus. Virus yang dapat menyebabkan diare antara lain virus Norwalk, cytomegalovirus, dan virus hepatitis. Selain itu, ada juga rotavirus yang merupakan penyebab umum diare akut pada anak.
  • Bakteri dan parasit. Makanan yang terkontaminasi dapat membawa bakteri dan parasit ke dalam tubuh. Clostridium difficile adalah jenis bakteri lain yang dapat menyebabkan infeksi serius yang menyebabkan diare dan dapat terjadi setelah pemberian antibiotik atau selama rawat inap.
  • Pengobatan. Obat-obatan seperti antibiotik menghancurkan bakteri baik dan jahat, yang dapat mengganggu keseimbangan alami bakteri di usus. Obat penyebab diare lainnya adalah obat kanker dan antasida dengan magnesium.
  • Intoleransi laktosa. Orang yang kesulitan mencerna laktosa mengalami diare setelah mengonsumsi produk susu. Ini dapat meningkat seiring bertambahnya usia karena kadar enzim yang membantu mencerna laktosa turun setelah masa kanak-kanak.
  • Fruktosa. Fruktosa adalah gula yang ditemukan secara alami dalam buah-buahan dan madu. Pada orang yang mengalami kesulitan mencerna fruktosa, diare bisa terjadi.
  • Pemanis buatan. Pemanis buatan seperti sorbitol dan manitol dapat menyebabkan diare.
  • Operasi. Operasi pengangkatan perut atau kandung empedu terkadang bisa menyebabkan diare.
  • Gangguan pencernaan lainnya. Diare kronis memiliki sejumlah penyebab lain, seperti penyakit Crohn, kolitis ulseratif, penyakit celiac, kolitis mikroskopis, dan sindrom iritasi usus besar.

4. Diagnosis penyebab diare

Diare: Gejala, Penyebab, Jenis, Diagnosis, dan Pengobatannyailustrasi pemeriksaan dokter (freepik.com/rawpixel.com)

Wawancara medis akan dilakukan dokter untuk diagnosis penyebab diare, seperti riwayat penyakit, pola makan, frekuensi diare, obat-obatan yang dikonsumsi, dan sebagainya. Selain itu, beberapa tes juga mungkin dibutuhkan, khususnya bila diare yang dialami persisten lebih dari seminggu.

Dilansir Medical News Today, tes yang mungkin dibutuhkan antara lain:

  • Hitung Darah Lengkap (HDL). Anemia mungkin menunjukkan malnutrisi, tukak berdarah, atau radang usus.
  • Tes fungsi hati. Sebuah pengujian kadar albumin.
  • Tes untuk malabsorpsi. Hal ini ditujukan untuk memeriksa penyerapan kalsium, vitamin B12, dan folat. Dokter juga akan menilai status zat besi dan fungsi tiroid.
  • Tingkat sedimentasi eritrosit dan protein C-reaktif. Kadar yang meningkat dapat mengindikasikan radang usus.
  • Tes untuk antibodi. Dilakukan untuk mendeteksi penyakit celiac.
  • Tes feses. Dokter dapat mengidentifikasi parasit, bakteri, dan beberapa virus dalam kultur feses. Tes feses juga dapat mengungkapkan darah mikroskopis, sel darah putih, dan lain-lain.

5. Pengobatan diare

Diare: Gejala, Penyebab, Jenis, Diagnosis, dan Pengobatannyailustrasi obat-obatan (unsplash.com/@myriamzilles)

Pengobatan umum diare adalah dengan menggantikan cairan yang hilang, sederhananya dengan minum air putih atau elektrolit lebih banyak.

Pada kasus diare yang serius, mungkin dibutuhkan cairan lewat terapi intravena. Bila diare disebabkan oleh bakteri, dokter mungkin akan meresepkan antibiotik.

Dokter akan memutuskan pengobatan yang tepat berdasarkan:

  • Keparahan diare dan kondisi yang terkait
  • Frekuensi diare dan kondisi yang terkait
  • Tingkat status dehidrasi
  • Kondisi kesehatan
  • Riwayat kesehatan
  • Usia
  • Kemampuan menoleransi prosedur dan obat-obatan
  • Ekspektasi perbaikan pada kondisi

Pada anak-anak, biasanya diberikan larutan rehidrasi oral untuk menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang.

6. Daripada mengobati, lebih baik mencegahnya!

Diare: Gejala, Penyebab, Jenis, Diagnosis, dan Pengobatannyacegah diare dengan pola makan sehat (freepik.com/jcomp)

Umumnya, langkah utama pencegahan diare adalah menjaga kebersihan. Namun, ini bisa sulit bila kamu sedang bepergian. Dilansir WebMD, cara mencegah diare di antaranya dengan:

  • Minumlah air kemasan atau air yang sudah matang
  • Hindari makanan yang terkontaminasi oleh kotoran dan debu
  • Hindari es batu yang terbuat dari air keran
  • Makan buah dan sayuran yang sudah dibersihkan
  • Pastikan makanan yang dikonsumsi sudah benar-benar matang
  • Kurangi makan makanan yang setengah matang atau mentah
  • Dapatkan vaksinasi hepatitis A dan tifoid sebelum bepergian

7. Waspadai makanan yang dikonsumsi pasca diare

Diare: Gejala, Penyebab, Jenis, Diagnosis, dan Pengobatannyailustrasi makanan bernutrisi (freepik.com/timolina)

Setelah sembuh diare, perhatikan pola makan sebagai langkah pencegahan agar diare tak kambuh. Dilansir Verywell Health, berikut uraian menu makan yang dianjurkan.

Menu sarapan:

  • Sereal beras renyah
  • Telur rebus atau orek dengan sedikit mentega atau minyak
  • Oatmeal, krim gandum, atau bubur beras
  • Yoghurt tawar rendah lemak dengan kultur bakteri hidup
  • Penekuk atau wafel tanpa sirop (periksa untuk memastikan produk atau campuran tidak mengandung minyak terhidrogenasi sepenuhnya atau sebagian)
  • Kue beras tanpa rasa

Menu makan siang atau makan malam:

  • Tuna kalengan yang dikemas dalam air (bukan minyak)
  • Seporsi kecil ayam tanpa lemak, kalkun, atau babi
  • Kaldu ayam
  • Biskuit
  • Pretzel asin
  • Pasta atau mi polos
  • Roti lapis isi daging tanpa lemak (hindari roti gandum)
  • Kentang tumbuk, ubi jalar, atau labu 
  • Seporsi kecil wortel, kacang hijau, jamur, bit, bagian ujung asparagus, atau zukini yang telah dikupas
  • Sup sayuran yang dibuat dengan bahan-bahan yang tercantum di atas

8. Kapan harus menemui dokter?

Diare: Gejala, Penyebab, Jenis, Diagnosis, dan Pengobatannyailustrasi konsultasi dengan dokter (freepik.com/jcomp)

Umumnya diare bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1-2 hari. Namun, jika dalam jangka waktu tertentu diare tak kunjung sembuh, maka kamu sebaiknya periksakan diri ke dokter, apalagi bila mengalami gejala-gejala ini:

  • Diare yang berlanjut selama berhari-hari
  • Dehidrasi
  • Sakit perut atau dubur yang parah
  • Mengeluarkan feses yang berdarah atau hitam
  • Demam di atas 39 derajat Celcius

Itulah ulasan mengenai gejala, penyebab, jenis, serta cara mencegah dan mengobati diare. Bila diare tak kunjung sembuh dan disertai gejala-gejala di atas, segera temui dokter agar tidak makin parah dan menimbulkan efek serius. Selain itu, jaga selalu kebersihan sebagai langkah untuk mencegah diare, ya!

Baca Juga: 7 Tips Mengatasi Diare yang Mudah dan Tepat, Jangan sampai Keliru!

Topik:

  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya