TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Dampak Buruk Tidur dengan Lampu Menyala bagi Kesehatan

Makin gelap makin baik!

Tidur dengan lampu menyala bisa mendatangkan dampak buruk bagi kesehatan. needpix.com

Urusan tidur, setiap orang punya preferensinya masing-masing. Misalnya saja pencahayaan saat tidur, ada orang yang suka tidur dalam gelap, sementara ada juga orang yang lebih memilih untuk tidur dengan lampu menyala.

Tahu tidak, di luar dari pilihan masing-masing, kebiasaan tidur dengan lampu menyala ternyata dapat mendatangkan dampak buruk bagi kesehatan tubuh, lho. Sering dianggap sepele, tapi berikut ini adalah hal yang bisa terjadi bila kamu tidur tidur dalam kondisi pencahayaan terang.

1. Insomnia

news.harvard.edu

Tidur dengan nyala lampu yang benderang dapat mengurangi produksi hormon melatonin memengaruhi ritme sirkadian, salah satunya mengendalikan proses tidur. Bahkan, menurut penelitian dalam jurnal Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism tahun 2011, melatonin bisa berkurang hingga 50 persen. Parahnya lagi, kualitas dan kuantitas tidur yang buruk merupakan salah satu penyebab penyakit kardiovaskular. 

Penelitian dalam jurnal Environmental Health Perspectives tahun 2008 juga mengungkapkan jika insomnia bisa terjadi karena ritme sirkadian yang terganggu akibat paparan cahaya pada malam hari.

Melansir Hardvard Health Publishing, paparan lampu yang terang pada malam hari dapat menyebabkan seseorang kesulitan tidur. Di samping itu, penelitian dalam jurnal Clinical Sleep Medicine tahun 2018 juga mengatakan, semakin terang paparan cahaya pada malam hari, maka itu dapat menyebabkan seseorang sulit tidur hingga butuh obat.

Baca Juga: Kamu Susah Tidur hingga Alami Insomnia? Kenali 5 Faktor Penyebabnya 

2. Depresi

Pixabay/Foundry Co

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tidur dengan lampu menyala bisa menyebabkan insomnia. Rupanya, penelitian dalam jurnal Sleep Medicine tahun 2008 mengungkapkan jika depresi dan insomnia memiliki hubungan yang erat.

Dampak buruk tersebut telah terbukti melalui studi di Ohio State University. Tim peneliti membandingkan tikus yang ditempatkan di ruangan dengan paparan cahaya selama 24 jam, dengan tikus yang ditempatkan di ruangan dengan cahaya terang dan normal.

Temuannya, tikus yang terpapar cahaya selama 24 jam cenderung menunjukkan gejala depresi dibanding tikus lainnya.

3. Obesitas

israel21c.org

Wah, mungkin inilah alasan mengapa dietmu gagal. Mengutip Everyday Health, penelitian dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences menemukan bahwa cahaya pada malam hari dapat mengatur ulang ritme fisik lainnya, termasuk jadwal atau pola makan, meskipun dalam cahaya redup.

Selain itu, penelitian dalam American Journal of Epidemiology tahun 2014 telah membuktikan jika paparan cahaya pada malam hari dalam waktu lama dapat memicu lonjakan berat badan yang kalau terus terjadi bisa berujung pada obesitas.

4. Tekanan darah tinggi

thewownutrition.com

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, tak hanya berguna untuk mengatur proses tidur, hormon melatonin juga berperan penting untuk mengatur tekanan darah. Namun sayangnya, kadarnya yang kurang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi.

Dilansir The Sleep Doctor, ada penelitian yang membuktikan jika seseorang yang terpapar cahaya ruangan 8 jam sebelum tidur mengalami penurunan kadar melatonin yang signifikan.

Selain itu, penelitian dalam jurnal Chronobiology International tahun 2014 juga menunjukkan bahwa seseorang yang terpapar cahaya pada malam hari mengalami kenaikan tekanan darah secara signifikan.

Ada pula penelitian lainnya yang mengungkapkan bahwa paparan lampu pada malam hari dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, terlepas itu dipengaruhi oleh penurunan kadar melatonin atau tidak.

5. Kanker payudara

centrodeayudaesp.es

Sejak sekitar tahun 1970-an telah diperkirakan bahwa paparan cahaya lampu malam hari berkontribusi terhadap kanker payudara. Kemungkinan ini terjadi karena kacaunya ritme sirkadian.

Melansir Breast Cancer Now, suatu penelitian telah menunjukan gangguan ritme sirkadian dapat memicu kanker payudara melalui penurunan kadar melatonin. Ini terbukti melalui penelitian dari jurnal Environmental Health Perspectives tahun 2010. Temuannya, perempuan pekerja shift malam memiliki risiko kanker payudara yang lebih tinggi.

Penelitian dalam Asian Pacific Journal of Cancer Prevention tahun 2015 juga mengemukakan adanya efek spasial dari lampu terhadap kanker payudara.

6. Mengganggu kesehatan reproduksi

topsante.com

Lagi-lagi berhubungan dengan hormon melatonin. Menurut keterangan di laman Reproductive Resource Center Kansas City IVF, melatonin berperan penting untuk melindungi sel telur saat mendekati masa ovulasi, serta punya fungsi protektif terhadap radikal bebas dan entitas degeneratif lainnya. 

Nah, jika kadar melatonin kurang, maka sel telur tak terlindungi dengan baik, sehingga memungkinkan untuk mengalami kerusakan. Parahnya lagi, hal ini dapat memperbesar risiko keguguran.

Adapun penelitian dalam jurnal Epidemiology tahun 2011 mengatakan, perempuan yang bekerja shift dan terpapar cahaya saat malam hari mengalami gangguan siklus haid.

Selain itu, seperti yang dijelaskan sebelumnya, tidur dengan keadaan lampu menyala menyebabkan insomnia atau kurang tidur. Nah, penelitian dari Journal of Circadian Rhythms tahun 2020 melaporkan bahwa kurang tidur pada perempuan dan laki-laki menjadi salah satu penyebab kemandulan

Baca Juga: Kekurangan 5 Vitamin dan Mineral Penting Ini Bisa Bikin Sulit Tidur 

Verified Writer

Garnis Sukma

Have interested on journalism :)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya