Apa Itu Rhinoplasty? Ini Jenis, Prosedur, dan Risikonya
Prosedur kecantikan yang cukup populer
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Apa itu rhinoplasty? Istilah ini juga dikenal sebagai operasi hidung yang termasuk salah satu prosedur kecantikan yang populer. Langkah ini diambil untuk membentuk kembali hidung sehingga memberikan penampilan yang berbeda.
Nose job alias rhinoplasty juga dilakukan dengan tujuan memperbaiki masalah kesehatan yang berkaitan dengan pernapasan. Begini prosedur dan efek samping yang mungkin terjadi.
Baca Juga: Mengenal Operasi Rahang: Jenis, Prosedur, dan Risikonya
Apa itu rhinoplasty?
Seperti disebutkan sebelumnya, rhinoplasty merupakan operasi hidung untuk mengubah bentuk dan ukurannya. Selain tujuan kecantikan, tindakan ini juga dilakukan sebagai langkah pengobatan masalah pernapasan.
Menurut Cleveland Clinic, beberapa orang yang paling mungkin melakukan operasi hidung umumnya karena hal ini:
- Memperbaiki kelainan bawaan atau cacat lahir
- Pengin menunjang penampilan
- Membuka saluran hidung yang tersumbat atau dalam medis dikenal sebagai deviasi septum
- Memperbaiki patah tulang wajah, seperti hidung patah
- Mengembalikan fungsi pernapasan setelah sakit, pengobatan kanker, luka traumatis, atau luka bakar.
Sebelum melakukan operasi plastik perubahan hidung, seseorang mestinya sudah tidak dalam masa pertumbuhan. Di samping itu, ia juga harus sehat, tidak dianjurkan merokok, serta memahami risiko yang dapat terjadi setelah tindakan.
Nah, perubahan yang bisa dilakukan dengan metode rhinoplasty ini yakni memperbaiki hidung yang terlihat bulat, terbalik, atau bengkok. Operasi ini juga dapat memperbaiki septum yang menyimpang maupun lubang hidung terlalu kecil atau besar.
Jenis operasi hidung terbagi menjadi beberapa jenis, yakni:
- Rinoplasti kosmetik, bertujuan untuk memperbaiki penampilan hidung dan wajah
- Rhinoplasty non-bedah atau rhinoplasty pengisi yang berarti operasi hidung dengan menggunakan pengisi kulit untuk sementara waktu guna mengisi kemiringan dan penyimpangan di hidung. Tujuannya, untuk mengangkat ujung hidung yang kendur atau memperbaiki benjolan kecil
- Rhinoplasty fungsional merupakan tindakan untuk mengembalikan bentuk dan fungsi hidung setelah sakit serta melakukan perawatan kanker atau cedera traumatis. Jenis operasi rekonstruktif ini juga dapat digunakan untuk memperbaiki cacat bawaan dan deviasi septum
- Rhinoplasty sekunder umum digunakan untuk memperbaiki masalah yang terjadi setelah operasi rhinoplasty pertama.
Baca Juga: Operasi Bariatrik: Prosedur, Manfaat, dan Risikonya