Pembalut Mengandung Klorin, Apakah Perlu Dihindari?
Biar gak disinformasi, cek faktanya dulu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Pembahasan pembalut mengandung klorin seolah tak lekang oleh waktu. Banyak perempuan meragukan keamanan produk menstrual pad yang jamak digunakan saat datang bulan ini.
Bukan tanpa alasan, produk mengandung klorin dikaitkan dengan paparan pemicu kanker. Hal tersebut tak jarang menyebabkan kepanikan sehingga membuat beberapa orang melakukan uji coba mandiri yang berujung pada kesimpulan kurang tepat.
Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui fakta di balik kebenaran kandungan klorin pada pembalut. Dengan begitu, kamu bisa mengambil langkah aman untuk mengantisipasinya, jika memang diperlukan.
Baca Juga: 5 Alasan Menstruasi Terlambat Saat Minum Pil KB, Belum Tentu Hamil
Apa itu klorin?
Klorin, ya, bukan Qorin. Klorin adalah senyawa kimia yang bisa kamu temukan dalam berbagai produk industri dan rumah tangga. Bentuknya bisa beragam, mulai dari gas hingga cairan.
Pemberian tekanan pada klorin gas yang didinginkan membuatnya berubah menjadi cair. Mengingat massanya yang lebih berat dari udara, ia akan menetap di tanah dan menyebar ketika dilepaskan.
Umumnya, klorin berwarna kuning kehijauan. Baunya menyengat sehingga bisa dikenali dengan menciumnya. Aromanya sendiri mirip seperti bau pemutih. Klorin gak mudah terbakar, tetapi bisa bereaksi eksplosif ketika bereaksi dengan senyawa eksplosif lain.
Peran utama klorin sebenarnya untuk sanitasi limbah. Namun, kamu juga bisa menemukannya pada produk penjernih air kolam agar bebas bakteri. Pada kertas dan kain, klorin jamak digunakan sebagai pemutih. Termasuk isunya, terkandung dalam menstrual pad sebagai pembersih kapas.
Penting untuk dicatat, klorin merupakan gas beracun. Klorin bisa masuk melalui pernapasan atau paparan kulit dan mata. Jika terhirup dalam kadar tinggi, dapat menyebabkan gangguan pernapasan, pusing, gatal-gatal, serta sensasi terbakar di panca indera.
Dalam jangka panjang, klorin dapat memicu edema atau cairan pada paru-paru, melansir Emergency Center of Disease and Control Prevention. Maka dari itu, jika terpapar klorin, kamu harus segera menjauh, menanggalkan pakaian yang terkena gas, hingga membasuh tubuh secara menyeluruh.
Baca Juga: Kenali Warna Darah Haid yang Subur, Perempuan Wajib Tahu!