Perbedaan Jerawat Tanda Haid dan Hamil, Adakah Ciri-Cirinya?
Dari tampilannya sama saja, tapi ada hal lain yang berbeda
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Hormon memiliki peran penting dalam tubuh manusia. Termasuk memengaruhi siklus reproduksi pada perempuan. Kadar hormon juga dapat memunculkan gejala fisik, seperti jerawat. Bukan tanpa sebab, jerawat hormon kerap berkaitan dengan tanda-tanda menstruasi ataupun kehamilan.
Kondisi tersebut memunculkan pertanyaan, apakah ada perbedaan jerawat tanda haid dan hamil?
Baca Juga: 7 Cara Membedakan PMS dan Hamil, Ketahui Gejala dan Cirinya
Bagaimana jerawat bisa menjadi tanda haid dan hamil?
Jerawat dapat disebabkan oleh perubahan hormon, yakni zat kimia yang dihasilkan oleh sistem endokrin dan berfungsi mengendalikan hampir seluruh fungsi tubuh. Meski demikian, munculnya jerawat pada perempuan haid dan hamil dipicu oleh hormon yang berbeda.
Dilansir Acne Support, siklus menstruasi dipengaruhi oleh kadar hormon estrogen yang berfluktuasi. Sekitar hari ke-14 hingga saat haid tiba, kadar estrogen dalam tubuh menurun. Hasilnya, hormon testosteron menjadi lebih tinggi.
Ketidakseimbangan hormon ini menyebabkan testosteron terhubung lebih bebas ke reseptor kulit dan meningkatkan ukuran kelenjar sebaceous. Makanya, kelenjar minyak yang dihasilkan pun meningkat. Hal tersebut terus berlanjut sehingga menyebabkan penyumbatan folikel rambut dan memunculkan jerawat.
Adapun pada kehamilan, jerawat rawan terjadi selama trimester pertama. Periode ini dimulai dari hari pertama kehamilan dan berakhir pada minggu ke-12. Pada masa tersebut tubuh perempuan melepaskan lebih banyak hormon progesteron.
Jumlah progesteron yang meningkat menyebabkan kelenjar sebaceous menghasilkan lebih banyak minyak. Meski berbeda jenis, hormon tersebut juga memicu penyumbatan folikel rambut, layaknya hormon testosteron dan DHT saat menstruasi.