Selain Bikin Kenyang, Inilah 5 Manfaat Makan Nasi bagi Kesehatan
Cegah diabetes hingga kanker!
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Nasi adalah makanan pokok di berbagai negara, termasuk Indonesia. Bahkan, di Indonesia, banyak yang bilang bahwa makan tanpa nasi itu dianggap "belum makan", walau sudah makan jenis karbohidrat lain.
Melansir WebMD, jenis nasi sangat beragam. Dari asalnya, kita mengenal beras basmati (India), jasmine (Thailand), arborio (Italia), dan lain-lain. Dari warnanya pun bermacam-macam, ada beras putih, beras merah, beras hitam, hingga beras ungu.
Di Indonesia sendiri, yang paling sering kita temui adalah nasi putih dan nasi merah. Sebenarnya dua jenis nasi tersebut berasal dari padi yang sama, yang membedakan hanya proses penggilingannya saja.
Nasi merah mengalami lebih sedikit proses pengolahan, sehingga masih terdapat lapisan dedak (bekatul) serta nutrisi lain. Sementara itu, lapisan dedak pada nasi putih telah dibuang sehingga minim nutrisi, walaupun sudah difortifikasi.
Tak sekadar mengenyangkan, ternyata ada beberapa manfaat kesehatan dari mengonsumsi nasi. Apa saja?
1. Mengurangi risiko diabetes
Melansir WebMD, mengonsumsi nasi merah telah diyakini dapat membantu orang-orang dengan diabetes untuk mengendalikan kadar gula darah. Hal ini disebabkan indeks glikemik (IG) nasi merah yang lebih rendah (55), dibanding IG nasi putih (64).
Indeks glikemik dapat dijadikan indikator untuk mengetahui seberapa cepat makanan yang dikonsumsi akan memengaruhi kadar gula darah. Makanan dengan IG tinggi merupakan jenis karbohidrat yang dicerna dengan cepat, sehingga mengakibatkan lonjakan kadar gula darah, dan ini tidak baik dampaknya bagi tubuh.
Sementara makanan dengan IG rendah dan sedang, proses pencernaannya lebih lambat, sehingga kadar gula darah akan naik secara bertahap, menyediakan energi yang lebih stabil.
Contoh makanan dengan IG tinggi antara lain: nasi putih, kentang, roti putih, gula, serta minuman dan makanan manis.
Sementara itu, makanan dengan IG rendah dan sedang di antaranya: buah-buahan (kecuali buah yang dikeringkan), sayuran, umbi-umbian, kacang-kacangan, dan makanan yang terbuat dari biji-bijian utuh, misalnya roti gandum atau havermut.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Internal Medicine melibatkan hampir 200 ribu orang dewasa. Hasilnya, kebiasaan mengonsumsi nasi putih lebih berisiko terhadap diabetes tipe 2.
Sebaliknya, mengonsumsi nasi merah, setidaknya 2 porsi per minggu, dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2. Para peneliti meyakini, dengan mengganti nasi putih dengan nasi merah sebanyak 50 gram (sekitar 1/4 cangkir), dapat menurunkan risiko diabetes tipe 2 hingga 16 persen.
Para ahli menduga, kemampuan nasi merah dalam mencegah diabetes disebabkan kandungan serat yang ada di dalamnya. Dalam penelitian yang dilaporkan dalam Journal of Chiropractic Medicine, diketahui bahwa asupan tinggi serat dapat mengurangi kemungkinan seseorang terkena diabetes tipe 2.
Sebagai tambahan, nasi merah juga tinggi akan magnesium, yang mana berhubungan dengan penurunan risiko diabetes tipe 2. Mengutip My Food Data, dalam secangkir nasi merah sekitar 86 mg magnesium, setara dengan 20 persen kebutuhan magnesium harian.
Studi yang dilaporkan dalam jurnal Diabetic Medicine melibatkan 1.999 partisipan berusia 40-79 tahun yang tidak memiliki riwayat diabetes. Berdasarkan hasil pengamatan, tingginya asupan magnesium diketahui mampu menurunkan risiko diabetes lewat mekanisme peningkatan sensitivitas insulin dan penurunan tingkat inflamasi.
Baca Juga: 7 Makanan dengan Indeks Glikemik Rendah, Cocok untuk Pasien Diabetes
Baca Juga: 7 Makanan Pengganti Nasi Terbaik untuk Turunkan Berat Badan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.