TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fakta Aritmia: Gangguan Irama Jantung, Bisa Sebabkan Kematian Mendadak

Jangan anggap remeh jantung berdebar!

blog.cedars-sinai.edu

Jantung merupakan salah satu organ vital di tubuh manusia, karena itu harus selalu dijaga kesehatannya. Selama ini jantung terus-menerus berdenyut tanpa henti untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Denyut jantung dikatakan normal apabila memiliki 60 - 100 denyut per menit dalam keadaan istirahat. 

Namun ternyata ada orang-orang yang memiliki detak jantung tidak normal, entah itu terlalu lambat, terlalu cepat, atau malah berdetak tidak beraturan. Hal inilah yang disebut dengan aritmia atau gangguan irama jantung. Aritmia bisa terjadi karena impuls elektrik yang mengatur detak jantung sudah tidak bekerja dengan baik.

Berikut adalah fakta lebih lanjut mengenai aritmia yang wajib kamu tahu.

1. Penyebab aritmia

vaalweekblad.com

Aritmia bisa menyerang siapa saja, entah itu tua, muda, bahkan anak-anak sekalipun. Oleh karena itu waspadalah, kenali penyebab-penyebab terjadinya aritmia sebagai berikut : 

  • Mengonsumsi kopi secara berlebihan
  • Menderita penyakit hipertensi (tekanan darah tinggi)
  • Menderita penyakit hipertiroid (kelenjar tiroid terlalu aktif)
  • Mengonsumsi alkohol secara berlebihan
  • Menderita penyakit diabetes
  • Menderita penyakit jantung koroner
  • Luka pada jaringan jantung akibat serangan jantung sebelumnya
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu misalnya suplemen diet
  • Menderita penyakit mental, misalnya anxiety disorder atau panic attack
  • Menyalahgunakan narkoba
  • Merokok dengan berlebihan

Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Jantung yang Sering Berdebar, Jangan Khawatir Dulu!

2. Gejala-gejala aritmia

www.cbsnews.com

Penderita aritmia seringkali tidak sadar kalau dirinya menderita penyakit tersebut, karena memang seringkali muncul tanpa gejala.

Gejala paling umum yang biasa dirasakan oleh penderita aritmia adalah jantung berdebar-debar, namun banyak yang menganggap hal tersebut adalah hal yang biasa. Inilah beberapa gejala Aritmia lainnya :

  • Sesak napas
  • Pusing
  • Nyeri di dada
  • Jantung berdebar-debar
  • Detak jantung lebih lambat dari biasanya (bradikardia)
  • Detak jantung lebih cepat dari biasanya (takikardia)
  • Sering merasa lelah tanpa sebab
  • Pingsan

3. Jenis-jenis aritmia

healthbeat.spectrumhealth.org

Penyakit aritmia memang tidak sepopuler penyakit jantung lainnya, seperti jantung koroner dan stroke. Namun kalau tidak segera ditangani, penyakit aritmia sangatlah berbahaya karena bisa menyebabkan kematian mendadak.

Inilah beberapa jenis aritmia yang secara umum sering diderita oleh pasien :

  • Fibrilasi ventrikel: Ini adalah jenis aritmia yang paling banyak terjadi. Penderita aritmia jenis ini bisa kehilangan kesadaran atau bahkan mengalami kematian mendadak. Kondisi ini terjadi karena adanya gangguan listrik otot jantung ventrikel, sehingga aliran darah ke jantung jadi terhenti.Orang-orang yang mengalami Takikardia Ventrikel sering mengalami sesak nafas, pusing, bahkan ada yang sampai kehilangan kesadaran (pingsan).
  • Takikardia ventrikel:  Penderita aritmia jenis ini sering merasakan jantung berdenyut dengan sangat cepat, bisa mencapai 200 denyutan per menit. Padahal denyut jantung normal adalah 60-100 denyut per menit.
  • Bradikardia: Para penderita Bradikardia biasanya mengalami denyut jantung yang sangat lambat, yakni kurang dari 60 denyutan per menit. Banyak orang tidak sadar atau malah meremehkan hal ini, padahal ini adalah pertanda adanya masalah sistem kelistrikan pada jantung. Para penderita Bradikardia sering mengalami rasa pusing, hingga kehilangan kesadaran (pingsan). Kalau terus dibiarkan, lama-lama hal ini bisa menyebabkan kematian.

4. Pencegahan aritmia

express.co.uk/life-style

Pernah mendengar istilah "mencegah lebih baik daripada mengobati" kan? Nah, sama seperti penyakit lainnya, aritmia juga ternyata bisa dicegah.

Inilah beberapa hal yang bisa kamu lakukan supaya kamu tidak terkena aritmia :

  • Hindari terlalu banyak mengonsumsi fast food, junk food, makanan berlemak, atau gorengan. Lebih baik mulailah mengonsumsi makanan yang sehat dengan gizi yang seimbang.
  • Hindari stres yang berlebih. Kalau perlu sering-seringlah pergi refreshing atau berlibur di saat tubuh mulai merasakan stres.
  • Jaga selalu berat badan ideal. Jangan terlalu kurus dan jangan pula terlalu gemuk.
  • Batasi konsumsi alkohol dan minuman yang mengandung kafein, seperti kopi atau teh.
  • Lakukan olahraga secara teratur setiap hari.
  • Hindari rokok atau asap rokok.
  • Jangan sembarangan mengonsumsi obat-obatan tanpa pengawasan dokter, apalagi obat-obat yang mengandung zat stimulan.
  • Hindari memakai narkoba dan obat-obat terlarang lainnya.

Baca Juga: 6 Makanan yang Dianggap Tidak Sehat Ini Justru Baik untuk Jantung Lho!

Verified Writer

Ayana Story

Mulai menulis di IDN Times sejak 2017 (kalo gak salah ingat hehehe...)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya