TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal yang Terjadi pada Tubuh jika Minum Soda Setiap Hari

Sesuatu yang berlebihan emang selalu gak baik

ilustrasi orang minum soda (pexels.com/Karolina Grabowska)

Bagi sebagian orang, minuman bersoda telah menjadi bagian dalam hidup mereka. Rasanya menyegarkan membiarkan minuman bersoda dingin masuk ke dalam tubuh, khususnya di tengah hari yang terik. Konsumsi makanan apa pun juga kurang lengkap jika gak ditemani satu kaleng soda.

Di samping kenikmatannya, minum soda berlebihan diketahui membawa manfaat buruk bagi kesehatan. Sebab, hal-hal berikut ini akan dialami tubuh jika kamu mengonsumsi minuman bersoda setiap hari. 

1. Berdampak negatif bagi kesehatan mulut

ilustrasi sakit gigi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Minuman bersoda dikaitkan dengan pembentukan karies gigi, erosi enamel, dan tanggalnya gigi atau tooth loss. Ini dilaporkan melalui studi yang terbit dalam jurnal Biomimetrics pada 2022. Bukan tanpa alasan, ini lantaran minuman bersoda bersifat asam dan mengandung tinggi gula.

Di dalam mulut, gula akan diubah menjadi asam laktat oleh bakteri yang terdapat pada plak. Lebih lanjut, ini akan memicu pengikisan pada enamel atau lapisan terluar gigi sehingga gigi menjadi lebih sensitif dan pada kasus lebih berat, bisa menyebabkan karies gigi.

Selain itu, minuman bersoda juga dapat menurunkan produksi saliva dalam mulut. Padahal, saliva bertujuan untuk menetralkan asam. Penurunan saliva juga menyulitkan tubuh untuk melawan bakteri berbahaya di rongga mulut. 

"Gula dan asam dalam soda bisa mengiritasi dan menyebabkan peradangan pada gusi, yang kemudian menyebabkan pembengkakan, pendarahan, bahkan hingga resesi gusi. Jika dibiarkan, ini bisa memicu kehilangan gigi dan penyakit serius lainnya." ucap Ankit Patel, D.M.D., M.S.D, seorang dokter gigi sekaligus pendiri 24/7 Dental di Ohio Amerika Serikat melalui Eatingwell.

Baca Juga: Apa Boleh Minum Soda saat Haid? Kenali Efeknya bagi Tubuh

2. Memicu iritasi lambung

ilustrasi orang sakit perut (freepik.com/gpointstudio)

Soda memang gak langsung merusak dinding lambung pada kondisi normal. Akan tetapi, minuman berkarbonasi ini bisa memicu iritasi pada orang-orang yang memiliki masalah pencernaan seperti gastritis atau peradangan lambung, GERD atau penyakit asam lambung, dan tukak lambung.

Imbasnya, gejala yang dialami bisa semakin diperparah sehingga menimbulkan rasa gak nyaman pada penderitanya. Oleh karena itu, sebaiknya hindari konsumsi minuman ini secara berlebihan, ya!

3. Meningkatkan gula darah dan memicu resistansi insulin

ilustrasi pengecekan gula darah (pexels.com/Artem Podrez)

Satu kaleng minuman bersoda berukuran 330 ml biasanya mengandung sekitar 37 gram gula. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sendiri menganjurkan konsumsi gula tidak melebihi 50 gram atau setara 4 sendok makan setiap harinya. Ini termasuk juga gula yang dikonsumsi sebagai bumbu dapur dan yang terdapat di dalam makanan.

Artinya jika mengonsumsi satu kaleng minuman bersoda, kamu sudah menghabiskan lebih dari 50 persen jatah gula dalam sehari. Belum lagi jika ditambah dengan gula dari makanan atau minuman lainnya. 

Selain itu, jenis gula yang terdapat dalam soda adalah gula sederhana yang memicu kenaikan gula darah dengan cepat. Kenaikan gula darah harus segera teratasi sebab bisa merusak berbagai sel dalam tubuh sehingga fungsinya terganggu. Sebagai respons, tubuh akan meningkatkan produksi insulin, hormon yang menyeimbangkan kadar gula darah.

Namun dalam jangka panjang, hal ini bisa meningkatkan risiko resistansi insulin, sebuah kondisi di mana gula darah tak lagi merespons insulin. Lebih lanjut, ini bisa memicu perkembangan diabetes tipe dua yang tercatat sebagai salah satu penyebab kematian terbanyak di dunia pada 2020 menurut Badan Kesehatan Dunia. 

4. Menaikkan kadar trigliserida darah dan menurunkan kadar kolesterol baik

ilustrasi tes darah (unsplash.com/Nguyen Hiep)

Tingginya gula dalam minuman bersoda juga bisa memicu kenaikan trigliserida dan menurunkan kadar HDL atau high-density lipoprotein di darah. Sebab, kelebihan gula akan diubah menjadi trigliserida di dalam liver. Ini dijelaskan melalui studi dalam The Journal of American Heart Association pada 2020.

Trigliserida ialah jenis lemak yang digunakan sebagai cadangan energi tubuh, sedangkan HDL yang dijuluki sebagai kolesterol baik berfungsi mengangkut kolesterol jahat di dalam darah. Kadar trigliserida yang melebihi batas normal dapat meningkatkan risiko obesitas hingga penyakit jantung dan pembuluh darah. Demikian pula jika kadar HDL menurun. 

Baca Juga: Kenapa Minuman Soda Berdesis? Ini Penjelasannya!

Verified Writer

Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya