TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Tips Mengonsumsi Beta-Blocker agar Obat Efektif

Salah satunya, kafein bisa membuat kerja obat kurang efektif

ilustrasi obat-obatan (pexels.com/Pixabay)

Beta-blocker merupakan salah satu golongan obat yang biasa digunakan untuk menurunkan tekanan darah. Golongan obat dengan akhiran "lol" ini (misalnya acebutolol, atenolol, metoprolol, dan lain-lain) biasanya diresepkan dokter untuk pasien hipertensi.

Kadang, obat dapat berinteraksi dengan makanan atau minuma yang dikonsumsi, yang dapat membuat efek obat kurang efektif. Dirangkum dari HealthDigest dan GoodRx, inilah tips saat mengonsumsi beta-blocker agar kerja obat maksimal.

1. Kurangi makanan tinggi kalium seperti pisang dan kentang

ilustrasi pisang (pexels.com/Vanessa Loring)

Saat sedang mengkonsumsi obat beta-blocker, dokter mungkin akan memperingatkan untuk membatasi makanan tinggi kalium karena beta-blocker dapat menyebabkan kadar kalium meningkat. Hal ini membuat kadar kalium dalam tubuh berlebih.

Sebuah studi pada tahun 2016 menemukan bahwa mengonsumsi beta-blocker dikaitkan dengan peningkatan resiko hiperkalemia sebesar 13 persen.

Kadar kalium tinggi dapat menyebabkan kram otot atau lemah otot dan kebingungan. Dalam kasus parah dapat menyebabkan serangan jantung.

Propanolol dan labetolol merupakan obat golongan beta-blocker yang dapat meningkatkan kadar kalium, sedangkan atenolol tidak memiliki efek tersebut.

Baca Juga: Beta Blocker: Manfaat, Jenis, Interaksi, Efek Samping

2. Kurangi minuman yang mengandung kafein

ilustrasi kopi yang mengandung kafein (pexels.com/Porapak Apichodilok)

Minuman seperti soda, kopi, teh, cokelat, dan minuman berenergi sebaiknya dikurangi saat mengonsumsi obat beta-blocker. Ini karena kandungan kafeinnya dapat meningkatkan aktivitas adrenalin dalam tubuh.

Adrenalin ini bekerja berlawanan dengan kerja obat beta-blocker, sehingga menyebabkan kerja obat menjadi kurang efektif.

Selain itu, kafein juga menyebabkan beta-blocker dimetabolisme lebih cepat, sehingga obat meninggalkan tubuh terlalu cepat. Hal ini membuat efektivitas obat berkurang dan pengobatan menjadi kurang efektif.

3. Hindari konsumsi alkohol

ilustrasi minuman beralkohol (pexels.com/PhotoMIX Company)

Pengunaan alkohol dengan beta-blocker sebaiknya dihindari karena dapat mengurangi kemanjuran obat.

Ketika keduanya dicampurkan dan dikonsumsi bersamaan, maka kamu dapat mengalami pusing dan kelelahan yang parah. Ini terjadi karena tubuh tidak dapat menoleransi campuran keduanya. Selain itu, bisa juga menyebabkan denyut nadi lebih rendah.

4. Kurangi konsumsi jus buah tertentu

ilustrasi jus jeruk (pexels.com/Pixabay)

Jus buah seperti jus limau gedang, apel, dan jeruk terbukti dapat mengurangi penyerapan beta-blocker tertentu, yaitu acebutolol, atenolol, dan celiprolol.

Konsultasikan dengan dokter tentang jus apa yang aman untuk dikonsumsi dan apabila ingin minum jus yang disebutkan di atas, tanyakan kepada dokter apakah jus tersebut boleh dikonsumsi dengan batas tertentu atau tidak boleh sama sekali.

5. Terapkan gaya hidup sehat

ilustrasi olahraga (pexels.com/Leandro Boogalu)

Aktif bergerak atau melakukan aktivitas fisik, misalnya olahraga santai, dapat mendukung kesehatan jantung

Selain itu, hindari merokok atau lebih baik lagi berhenti merokok karena dapat memengaruhi kesehatan jantung dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Pola tidur juga mempengaruhi efektivitas obat. Jadi, usahakan untuk tidur setidaknya 7 jam setiap malam. Kurang tidur dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit jantung.

Baca Juga: 10 Sumber Alami Beta-Blocker untuk Menurunkan Darah Tinggi

Writer

Rifka Naila

Serotonin needed~

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya