TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

8 Tips Maraton Supaya Gak Gampang Lelah di Tengah Jalan

Selamat sampai garis finish tanpa kecapekan

runnersworld.com

Berlari jarak jauh atau lari maraton membutuhkan persiapan. Tubuh harus sehat dan bugar, stamina juga harus kuat. Gak cuman itu, juga harus menguasai teknik maraton yang baik dan benar. Jika gak, kemungkinannya cuman dua, yaitu gak sampai garis finish atau finish tetapi kemudian kecapekan selama beberapa hari.

Berikut adalah delapan teknik dan tips yang harus diketahui untuk maraton supaya gak gampang lelah di tengah jalan.

1. Pengkondisian tubuh

vivagym.co.za

Belum pernah punya pengalaman maraton sama sekali? Nggak masalah, asal tubuh cukup bugar dan sebelumnya berolahraga secara teratur. Dengan itu, satu atau dua bulan cukup untuk mempelajari teknik dan tips yang dibutuhkan untuk maraton. Namun, jika sebelumnya cuman duduk di sofa atau kursi kerja setiap hari dan berolahraga dari meja ke meja, kemungkinan dua bulan nggak cukup untuk pengkondisian.

Apapun kondisi tubuhmu sekarang ini, semua sepakat bahwa olahraga itu penting. Nggak harus yang berat. Cukup 15 menit berlatih High-Intensity Interval Training (HIIT) setiap hari. Itu jauh lebih baik daripada olahraga berat tetapi cuman dilakukan setiap dua bulan sekali.

2. Perhatikan postur tubuh

rei.com

Perhatikan posisi tubuh ketika berlari jarak jauh. Condongkan tubuh ke depan tetapi jangan menekuknya. Ini akan membuat perut bebas dari lipatan, sehingga pernapasan ketika berlari menjadi lebih mudah. Selain itu, condong ke depan dapat meningkatkan kecepatan lari jarak jauh.

Selain itu, kerja kaki juga menjadi lebih ringan ketika tubuh condong ke depan. Fungsi lainnya adalah mencegah kram di kaki. Tubuh yang condong ke depan ketika berlari jarak jauh akan lebih stabil, kemungkinan cederanya akan sangat kecil.

3. Posisi kepala juga sangat penting

trisport.vn

Meskipun tubuh condong ke depan ketika berlari jarak jauh, posisi kepala nggak boleh menghadap ke bawah. Teknik yang benar adalah kepala tegak lurus dengan pandangan ke depan. Ini akan membuat lebih bersemangat. Selain itu, kepala tegak lurus untuk membuatnya lebih mudah bernafas ketka berlari jarak jauh.

Baca Juga: 5 Rute Maraton Unik di Dunia yang Jadi Favorit Para Pelari

4. Ritme gerakan tangan juga gak kalah penting

wilerbad.ch

Gerakan lengan juga merupakan bagian penting dari teknik lari maraton. Gerakan lengan akan memengaruhi ritme ketika berlari. Cuman perlu menekuk seram kemudian lengan diayunkan selebar 90 derajat ketika berlari. Pastikan lengan rileks mengikuti gerakan dan kaki.

5. Teknik kaki

leisureworldcork.com

Berlari jarak jauh akan membuat kaki lebih lelah daripada berlari pendek atau jogging. Karena itu, perlu teknik khusus untuk kaki supaya aktivitas lari menjadi efektif. Yang perlu dilakukan adalah menggunakan titik tengah kaki sebagai tumpuan ketika berlari. Ini akan membuat gerakan seperti menyikat tanah.

Juga usahakan supaya kaki nggak menginjak tanah terlalu lama ketika berlari. Indikator teknik kaki ketika maraton sudah benar jika nggak merasakan dorongan ke belakang. Dengan cara ini, nggak akan kehabisan tenaga ketika berlari.

6. Langkah kaki harus baik

runnersworld.com

Setelah mengatur semua anggota tubuh ketika berlari, harus mengatur langkah. Ketika berlari jarak jauh, disarankan supaya mengambil langkah pendek. Jika menggunakan langkah-langkah yang terlalu lebar, stamina akan cepat terkuras karena kurangnya dorongan tubuh ketika berlari. Langkah lebar lebih cocok untuk lari jarak pendek.

Selain itu, untuk kinerja maksimum ketika berlari, dapat menggunakan teknik penghitungan langkah. Melangkah 3 kali setiap detik dapat membuat gerakan berlari lebih stabil dan lebih efisien dalam stamina. Namun, hitungan 3 kali /per detik tersebut nggak perlu dipaksakan, sesuaikan saja dengan kemampuan.

7. Kecepatan berlari juga harus diperhatikan

wired.com

Selain mengatur napas, mengatur kecepatan juga sangat penting supaya nggak mudah lelah ketika berlari jarak jauh. Caranya adalah menyadari ketika tubuh mulai lelah karena berlari terlalu cepat. Tanda yang paling dikenal ketika tubuh mulai kelelahan adalah napas yang terengah-engah dan nggak stabil. Ketika itu terjadi, kurangi kecepatan lari.

Ketika kecepatan lari menurun, segera atur napas supaya stabil kembali. Jika terasa stabil lagi, dapat mulai meningkatkan kecepatan sedikit demi sedikit. Pengaturan kecepatan ini untuk menjaga stamina nggak terkuras dengan cepat.

Baca Juga: 5 Olahraga Ini Bisa Percepat Metabolisme, Ada Dilakukan di Rumah Lho!

Verified Writer

Riyan Sumarno

♐ Bermimpi, Bergegas, Berusaha, Berdoa dan Sukses!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya