TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Manfaat Tidur dengan Anjing yang Sudah Terbukti, Anti Depresi!

Bulu anjing yang halus nyaman untuk dipeluk!

ilustrasi tidur dengan hewan peliharaan (unsplash.com/Rafal Jedrzejek)

Tak sedikit orang yang tidur dengan hewan peliharaan, misalnya kucing atau anjing, karena sayang, merasa nyaman, dan banyak yang mengaku kualitas tidurnya lebih baik. Penelitian pun ada yang menemukan bahwa perempuan bisa tidur lebih baik dengan anjing peliharaannya ketimbang perempuan yang tidur dengan pasangannya.

Melansir Slice, bulu anjing yang halus membuat perempuan nyaman untuk memeluknya sehingga membuat tidur jadi lebih nyenyak. Untuk lebih jelasnya tentang apa saja manfaat kesehatan tidur dengan anjing, baca terus artikel ini, ya!

1. Merasa lebih aman

unsplash.com/BRUNO EMMANUELLE

Tidak sedikit orang di dunia ini yang rela berbagi tempat tidurnya bukan hanya dengan pasangan, tapi juga dengan binatang peliharaan.

Data survei online yang hasilnya diterbitkan dalam Journal of Anthroozos tahun 2018 mengemukakan, sebanyak 962 partisipan perempuan dewasa di Amerika Serikat (AS) mengaku bahwa kehadiran anjing mereka menciptakan perasaan aman dan nyaman ketika tidur bila dibandingkan dengan manusia dan kucing. Namun, penelitian lebih lanjut masih dibutuhkan tentang dampak lain dari hewan peliharaan dan tingkat objektivitas pemiliknya.

Baca Juga: Wajib Tahu! Memelihara 5 Hewan Ini Ternyata Bisa Menyehatkan Mentalmu

2. Mengurangi gangguan tidur dan membantu penderita PTSD

unsplash.com/Chewy

Para spesialis tidur telah mempelajari perihal manfaat anjing dalam terapi gangguan tidur dan menemukan fakta bahwa tidur dengan anjing bisa mencegah mimpi buruk, lho.

Hewan peliharaan dinilai ampuh mendukung pasien gangguan tidur secara emosional di antaranya mengurangi kecemasan, insomnia, dan mendukung pasien dengan kondisi mental seperti gangguan stres pasca trauma (PTSD) yang sering mengalami gangguan gangguan perilaku tidur REM.

Hal di atas sesuai dengan laporan tinjauan dalam Sleep Review Magazine tahun 2015, yaitu tidur dengan anjing bisa menjadi terapi alternatif bagi penderita gangguan tidur seperti sleep apnea obstruktif, gangguan perilaku tidur REM, serta mimpi buruk pada PTSD.

Pada penelitian tersebut, pasien yang mengalami komplikasi medis pun merasa terbantu secara non farmakologis dengan bantuan anjing. Bahkan dalam beberapa kasus, anjing mempunyai keterampilan yang tidak bisa ditiru oleh farmakologis. Sebagai contoh, anjing bisa memberikan isyarat pada pasien secara konsisten 24 jam sehari berdasarkan perilaku sebelum mengalami gangguan pada penyakitnya.

Namun, sayangnya dukungan anjing dalam dunia medis masih sulit dibuktikan dalam sebuah eksperimental terkontrol, sehingga pembuktian laporan secara objektif masih perlu dilakukan.

3. Mengurangi depresi

unsplash.com/Kristina Petrick

Tidur bersama anjing juga bisa membantu pelepasan hormon oksitosin. Hormon cinta inilah yang akan mengurangi depresimu. Dalam reviu ilmiah berjudul “Psychosocial and psychophysiological effects of human-animal interactions: the possible role of oxytocin” yang diterbitkan melalui jurnal ilmiah Frontiers in Psychology tahu 2012 menjelaskan bahwa selama dekade terakhir, hubungan manusia dan hewan peliharaannya mungkin mempunyai efek positif pada manusia.

Dalam laporan tersebut, sebanyak 69 studi asli tentang interaksi hewan-manusia telah membawa efek positif untuk kesehatan mental manusia terlebih untuk perhatian sosial, interaksi interpersonal, perilaku sosial, tekanan darah, ketakutan, kecemasan, hingga depresi.

Menurut penelitian tersebut, interaksi hewan-manusia memengaruhi sistem oksitosin yang membuat suasana hati menjadi lebih baik.

4. Meningkatkan rasa bahagia

freepik.com/teksomolika

Berpelukan dengan anak anjing sebelum tidur bisa mendukung tubuh mengeluarkan oksitosin (hormon bahagia) dan menurunkan kadar kortisol yang membuatmu stres. Ini tentu bisa membantu tidur nyenyak.

Hal tersebut sesuai dengan penelitian berjudul “Oxytocin and Cortisol Levels in Dog Owners and Their Dogs Are Associated with Behavioral Patterns: An Exploratory Study” yang dimuat dalam jurnal Frontiers in Psychology tahun 2017, dengan 10 partisipan perempuan pemilik anjing labrador jantan sebagai sukarelawan.

Selama 60 menit, sukarelawan diminta membelai, menepuk, menggaruk, dan mengaktifkan sentuhan pada anjing mereka, kemudian diambil sampel darahnya untuk bisa menganalisis oksitosin dan kortisol dalam tubuh.

Dari situ, ditemukan bahwa hormon kortisol oksitosin manusia dan anjing naik drastis dan hormon kortisol berkurang pada manusia dalam penelitian itu. Wah, fakta yang menarik, ya?

Baca Juga: Suka Tidur dengan Hewan Peliharaan? Waspadai 5 Risiko Kesehatan Ini

Verified Writer

IamLathiva

Love To See, Love To Read, and Love To Share.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya