TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jangan Tertipu! Pahami 5 Mitos mengenai Penyakit Jantung

Kalau orang tua sakit jantung, kita juga pasti akan begitu?

ilustrasi kesehatan jantung (freepik.com/pressfoto)

Penyakit jantung adalah salah satu penyakit yang ditakuti dan sudah makan banyak korban. Jumlah penderitanya terus bertambah dari tahun ke tahun. Tak cuma di Tanah Air, tetapi juga di dunia.

Bicara tentang penyakit jantung, banyak sekali informasi yang kebenarannya tidak jelas alias mitos. Apa saja mitos kesehatan seputar penyakit jantung yang beredar? Yuk, simak faktanya, jangan-jangan selama ini kamu percaya informasi yang salah!

1. Orang berusia muda tidak akan menderita sakit jantung

freepik.com/javi_indy

Penyakit jantung erat dikaitkan dengan usia tua. Lantas, apakah usia yang lebih muda aman dari penyakit ini?

Jawabannya tidak. Menurut keterangan dari American Heart Association (AHA), gaya hidup kita sangat memengaruhi kondisi tubuh di kemudian hari. Bila pola hidup kita tidak sehat, jangan terkejut bila kamu diserang penyakit, misalnya penyakit jantung. Pasalnya, tren penyakit jantung pada usia muda kian meningkat.

Penyebabnya ada beragam. Mulai dari tingginya konsumsi makanan cepat saji alias junk food, gaya hidup malas bergerak alias sedenter, yang mana ini meningkatkan risiko penyakit seperti diabetes, hipertensi dan kolesterol di usia muda.

Dikatakan oleh banyak pakar kesehatan, mulai usia 20 tahun, pembuluh darah manusia sudah memiliki plak. Semakin meningkatnya plak akibat konsumsi makanan tinggi lemak, maka akan menyumbat pembuluh darah. Oleh karena itu, mulailah hidup sehat dan skrining kesehatan sedini mungkin dan lakukan secara rutin.

Baca Juga: 9 Cara Turunkan Kadar Trigliserida, Pemicu Sakit Jantung

2. Memiliki anggota keluarga yang menderita sakit jantung bikin kita pasti sakit jantung juga

pexels.com/Emma Bauso

Seseorang yang lahir di keluarga memiliki riwayat penyakit jantung memang meningkatkan risiko orang tersebut untuk memilikinya juga. Namun, bila orang tua punya penyakit jantung apakah kita sudah pasti akan menderitanya juga? Jawabannya tidak.

Memang faktor genetik atau keturunan turut berperan. Akan tetapi, risiko tersebut bisa diminimalkan. Apabila kamu selalu menjaga pola makan, olahraga teratur, dan istirahat cukup, maka risikonya bisa diturunkan seminimal mungkin.

Menjadi bagian keluarga yang ada riwayat penyakit jantung bukanlah kutukan. Lihatlah itu sebagai alarm agar kita lebih peduli akan kesehatan tubuh kita, seperti:

  • Rutin memeriksakan tekanan darah, gula darah, kolesterol maupun asam urat
  • Tidak merokok ataupun mengonsumsi alkohol
  • Menghindari atau membatasi konsumsi tinggi natrium, gula, dan lemak
  • Berolahraga 4 sampai 5 kali seminggu, 30 menit setiap kalinya
  • Istirahat cukup minimal 7 sampai 8 jam setiap harinya

3. Tekanan darah tinggi pasti ditandai dengan sakit kepala

freepik.com/ijeab

Banyak orang menganggap bahwa tekanan darah tinggi pasti akan ditandai dengan sakit kepala. Kenyataannya, ini tidak benar.

Tidak semua orang dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi akan mengalami gejala sakit kepala. Bahkan, pada beberapa orang dengan hipertensi mereka tidak merasakan gejala apa pun dan saat dicek, tekanan darahnya sudah sangat tinggi. Itulah kenapa hipertensi dijuluki sebagai "silent killer", karena sering kali seseorang tidak tahu dirinya punya hipertensi.

Hipertensi yang tidak bergejala dapat berdampak sangat buruk. Ini karena tekanan darah yang terus tinggi dan tidak terkontrol dapat berujung pada penyakit jantung, ginjal, atau stroke, yaitu pecahnya pembuluh darah di otak akibat tekanan yang terlalu tinggi.

Oleh sebab itu, kamu disarankan untuk melakukan cek kesehatan secara rutin, terutama tekanan darah. Ini merupakan upaya deteksi dini agar bila benar-benar menderita hipertensi, maka bisa segera mendapat penanganan medis dan terhindar dari komplikasi berbahaya. Kapan terakhir kali kamu cek tekanan darahmu?

4. Penyakit gula yang terkontrol akan membuat seseorang terkena penyakit jantung

freepik.com/jcomp

Penyakit gula atau diabetes adalah kondisi kadar gula dalam darah yang terlalu tinggi. Gula yang seharusnya masuk ke dalam sel dibantu oleh insulin yang dihasilkan organ pankreas untuk menghasilkan energi, gagal masuk ke dalam sel dan menumpuk di darah. Kondisi tersebut disebabkan oleh gangguan produksi insulin oleh pankreas.

Beberapa orang yang terdiagnosis diabetes dan sudah mendapat terapi dari dokter sering kali tidak patuh dan tidak disiplin minum obat, misalnya ketika kadar gula darah dirasa sudah membaik.

Padahal, seperti hipertensi, diabetes juga tidak bisa disembuhkan. Terapi yang dilakukan fokus pada pengendalian gula darah dan mencegah komplikasi berbahaya yang bisa terjadi. 

Bahkan, kondisi gula yang sudah terkontrol saja masih dapat meningkatkan risiko pasien mengalami sakit jantung, di antaranya disebabkan oleh faktor obesitas, konsumsi alkohol, hipertensi, ataupun tingginya kadar kolesterol yang sering menyertai pasien diabetes.

Oleh karena itu pengobatan diabetes harus secara holistik, teratur, dan tepat sasaran untuk mengurangi risiko terjadinya komplikasi, salah satunya adalah penyakit jantung.

Baca Juga: 8 Hal Aneh Pemicu Serangan Jantung, Termasuk Tinggi Badan

Writer

Sheila Adiwinata

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya