ilustrasi melakukan gaya hidup yang aktif (pexels.com/Andrea Piacquadio)
Kunci utama untuk mengecilkan lingkar pinggang sebenarnya gak hanya berada di tempat latihan, tetapi juga terletak pada apa yang kamu konsumsi. Ingat ya, gak ada latihan fisik sehebat apapun yang bisa mengalahkan pola makan buruk yang tinggi gula dan lemak trans. Jadi, kamu perlu konsisten menjaga asupan kalori harian agar tetap terkontrol untuk memicu proses pembakaran cadangan lemak yang ada di area perut dan pinggang.
Konsumsilah makanan yang kaya akan serat dari sayuran dan protein tinggi untuk membantu kamu merasa kenyang lebih lama. Protein sangat penting karena bertugas membantu proses pemulihan otot-otot perut yang sudah kamu latih dengan keras melalui gerakan plank setiap hari. Dengan nutrisi yang tepat, otot kamu akan berkembang lebih baik dan lapisan lemak di atasnya akan perlahan-lahan mulai menipis seiring waktu, lho.
Oh iya, kamu juga perlu menjaga hidrasi tubuh dengan meminum air putih yang cukup sepanjang hari guna mendukung metabolisme yang optimal. Air membantu tubuh dalam proses detoksifikasi dan memastikan distribusi nutrisi ke seluruh jaringan otot berjalan lancar tanpa hambatan. Gabungan antara pola makan sehat, gaya hidup aktif, dan latihan plank yang rutin akan menjadi senjata terkuatmu untuk mendapatkan ukuran pinggang yang kamu impikan.
Proses mendapatkan bentuk tubuh ideal memang memerlukan kesabaran dan pemahaman yang benar tentang fungsi dari setiap gerakan latihan. Jawaban dari pertanyaan apakah plank bisa mengecilkan pinggang adalah sangat mungkin, selama kamu melakukannya gaya hidup sehat dengan disiplin. Jadi, teruslah berlatih secara konsisten, jaga asupan nutrisi harianmu, dan jangan ragu untuk mencoba berbagai variasi gerakan agar hasil yang kamu dapatkan bisa terlihat lebih maksimal, ya!
Referensi
“The Benefits of Planks and Core Health”. Healthline. Diakses Desember 2025.
“Best Exercises for Core Strength”. Verywell Fit. Diakses Desember 2025.
“Spot reduction: why targeting weight loss to a specific area is a myth”. The University of Sidney. Diakses Desember 2025.