Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Plank Aman untuk Orang dengan Skoliosis?

Seorang perempuan melakukan plank.
ilustrasi plank (pexels.com/Miriam Alonso)
Intinya sih...
  • Orang dengan skoliosis tetap dianjurkan berolahraga, dengan penyesuaian tertentu.
  • Plank bisa aman untuk skoliosis jika dilakukan dengan teknik, durasi, dan jenis yang tepat.
  • Pendekatan individual dan pengawasan profesional sangat penting untuk mencegah nyeri dan cedera.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Latihan plank sering disebut sebagai salah satu gerakan paling efektif untuk memperkuat otot inti. Gerakannya tampak sederhana, tidak membutuhkan alat, dan bisa dilakukan di mana saja. Namun, bagi orang dengan skoliosis, apakah plank aman dilakukan?

Skoliosis bukan sekadar soal tulang belakang yang melengkung. Kondisi ini juga menyangkut keseimbangan tubuh, distribusi beban, dan cara otot bekerja untuk menopang postur sehari-hari. Karena itu, tidak semua latihan yang populer cocok dilakukan tanpa penyesuaian.

Di sisi lain, menghindari olahraga sama sekali juga bukan solusi. Tubuh tetap perlu bergerak, otot tetap perlu dilatih. Kuncinya bukan pada menghindarinya sepenuhnya, melainkan pada pemilihan jenis latihan dan cara melakukannya.

Apa itu skoliosis dan apakah olahraga dianjurkan?

Skoliosis adalah kondisi ketika tulang belakang melengkung ke samping, membentuk huruf C atau S, dan sering kali disertai rotasi tulang belakang. Kondisi ini dapat muncul sejak masa kanak-kanak (idiopatik) atau berkembang pada usia dewasa akibat degenerasi, cedera, atau kondisi neuromuskular.

Tidak semua orang dengan skoliosis mengalami nyeri atau keterbatasan gerak. Tingkat keparahan sangat bervariasi, dari ringan hingga berat. Karena itu, pendekatan terhadap aktivitas fisik juga harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu.

Secara umum, olahraga justru dianjurkan bagi orang dengan skoliosis. Aktivitas fisik membantu menjaga kekuatan otot, fleksibilitas, keseimbangan, serta kesehatan tulang belakang secara keseluruhan. Yang perlu diperhatikan adalah jenis latihan, intensitas, dan respons tubuh terhadap gerakan yang dilakukan.

Apakah plank aman untuk skoliosis?

Seorang perempuan melakukan plank.
ilustrasi side plank rotation (pexels.com/Klaus Nielsen)

Plank pada dasarnya adalah latihan isometrik yang melibatkan otot inti, termasuk otot perut, punggung, bahu, dan panggul. Pada orang dengan skoliosis, plank bisa aman, tetapi tidak selalu cocok untuk semua kondisi.

Jenis plank yang relatif lebih aman adalah plank yang dimodifikasi, seperti plank dengan lutut menyentuh lantai atau side plank ringan dengan durasi pendek. Gerakan ini membantu mengaktifkan otot inti tanpa memberi tekanan berlebih pada tulang belakang.

Durasi plank sebaiknya pendek dan bertahap, misalnya 10–20 detik per set, dengan fokus pada teknik yang stabil dan napas terkontrol. Plank yang terlalu lama atau dilakukan dalam kondisi tubuh sudah lelah justru berisiko memperburuk ketidakseimbangan otot.

Hal yang perlu diperhatikan adalah postur tetap netral, tidak menahan napas, dan segera berhenti jika muncul nyeri punggung, rasa tertarik di satu sisi tubuh, atau ketidaknyamanan yang tidak biasa. Pada banyak kasus, plank sebaiknya dilakukan setelah berkonsultasi dengan fisioterapis atau dokter.

Jenis olahraga lain yang aman untuk orang dengan skoliosis

Beberapa olahraga diketahui aman, bahkan dianjurkan, untuk orang dengan skoliosis. Contohnya:

  • Berenang

Berenang sering direkomendasikan karena memberikan dukungan alami dari air, sehingga mengurangi beban pada tulang belakang. Gerakan yang simetris membantu melatih kekuatan dan daya tahan otot tanpa tekanan berlebih.

  • Yoga dan pilates teradaptasi

Yoga dan pilates dapat membantu meningkatkan fleksibilitas, kekuatan inti, dan kesadaran postur. Namun, penting memilih kelas atau instruktur yang memahami skoliosis, karena beberapa pose perlu dimodifikasi.

  • Latihan pernapasan dan stabilitas core

Latihan yang fokus pada pernapasan diafragma dan stabilitas otot inti (core) membantu memperbaiki kontrol otot dan postur. Pendekatan ini sering digunakan dalam fisioterapi untuk skoliosis.

  • Berjalan kaki

Aktivitas sederhana seperti berjalan kaki secara rutin membantu menjaga kebugaran kardiovaskular tanpa memberi tekanan asimetris pada tulang belakang. Meski sederhana, konsistensi memberikan manfaat besar.

Plank bukanlah latihan yang sepenuhnya terlarang bagi orang dengan skoliosis, tetapi juga bukan gerakan yang bisa dilakukan tanpa pertimbangan. Dengan modifikasi yang tepat, memperhatikan durasi, serta perhatian pada sinyal tubuh, plank bisa menjadi bagian dari latihan yang aman.

Pada akhirnya, tubuh dengan skoliosis membutuhkan pendekatan yang lebih personal. Mendengarkan tubuh, berkonsultasi dengan dokter atau fisioterapis, dan memilih latihan yang aman dan mendukung akan membantu menjaga tulang belakang tetap kuat tanpa mengorbankan kesehatan jangka panjang.

Referensi

Cleveland Clinic. “Scoliosis.” Diakses Desember 2025.

Mayo Clinic. “Scoliosis.” Accessed 2025. Diakses Desember 2025.

NHS. “Scoliosis.” Accessed 2025. Diakses Desember 2025.

Scoliosis Research Society. “Exercise and Scoliosis.” Diakses Desember 2025.

Johns Hopkins Medicine. “Scoliosis.” Diakses Desember 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

7 Tanda Fraktur Stres, Alarm Bahaya untuk Pelari

19 Des 2025, 15:02 WIBHealth