Memahami saat Tubuh Kurang Vitamin B12, 6 Tandanya Sering Tak Disadari

Di antaranya cepat merasa lelah dan kulit jadi pucat

Vitamin B12 sangat penting bagi tubuh kita. Mulai dari pembentukan sel darah merah, metabolisme sel, fungsi saraf, hingga produksi DNA. Vitamin ini bisa didapat dari makanan seperti daging, ikan, dan produk susu.

Sayangnya, kekurangan atau defisiensi vitamin B12 umum ditemui, umumnya pada kelompok lansia. Kamu pun juga berisiko kekurangan vitamin ini bila pola makanmu buruk atau tidak mampu menyerap nutrisi secara cukup dari makanan yang dikonsumsi.

Lantas, bagaimana cara mengetahui kalau kita mengalami kekurangan vitamin B12? Perhatikan tanda-tandanya di bawah ini, ya!

1. Merasa lemah dan mudah kelelahan

Memahami saat Tubuh Kurang Vitamin B12, 6 Tandanya Sering Tak Disadaripixabay.com/josealbafotos

Di dalam tubuh, vitamin B12 dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah. Fungsinya adalah membawa oksigen ke darah. Bisa dibayangkan, jika tanpa oksigen yang mengalir bebas ke seluruh tubuh kita, kita jadi merasa lelah seakan energi terkuras, tak peduli berapa lama kita beristirahat.

Kekurangan vitamin B12 (atau disebut juga dengan kobalamin) membuat kamu berisiko mengalami anemia pernisiosa, yang sering ditandai dengan kelemahan dan kelelahan.

Menurut sebuah laporan dalam "Postgraduate Medical Journal" tahun 1990, disebutkan bahwa manifestasi awal kekurangan vitamin B12 mungkin berupa kelemahan atau kelelahan, gangguan pencernaan, diare, atau depresi.

Anemia pernisiosa dianggap sebagai penyebab klasik, tetapi bisa juga diakibatkan malabsorpsi karena achlorhydria atau disfungsi lambung lainnya, serta pola makan vegetarian. Pada kondisi ini, sering juga ditemui kekurangan zat besi.

2. Perubahan suasana hati

Memahami saat Tubuh Kurang Vitamin B12, 6 Tandanya Sering Tak Disadariunsplash.com/Joshua Rawson-Harris

Studi yang mengaitkan kekurangan vitamin B12 dengan perubahan suasana hati dan depresi menyatakan bahwa kadar vitamin yang rendah dapat mengganggu sinyal ke dan dari otak kita, dan menyebabkan kerusakan jaringan otak. Ini menghambat kemampuan otak untuk mengatur suasana hati dan menyimpan informasi.

Menurut studi dalam jurnal "Child and Adolescent Psychiatry and Mental Health" tahun 2012, vitamin B12 adalah salah satu vitamin penting yang memengaruhi berbagai sistem tubuh. Kekurangan vitamin ini sebagian besar memengaruhi fokus dan suasana hati pada lansia, tak terkecuali remaja usia 16 tahun yang mengalami gejala gangguan mood dengan ciri-ciri psikotik.

Meskipun ada banyak faktor yang berkontribusi pada perubahan suasana hati dan depresi, meningkatkan asupan vitamin B12 mungkin dapat mendukung kondisi mental yang sehat dan seimbang.

 

Baca Juga: Berkenalan dengan Siklotimia, Gangguan Suasana Hati Mirip Bipolar 

3. Penglihatan kabur

Memahami saat Tubuh Kurang Vitamin B12, 6 Tandanya Sering Tak Disadaripixabay.com/Free-Photos

Defisiensi vitamin B12 yang tidak disadari dan ditangani dalam jangka waktu lama dapat merusak saraf optik atau menyumbat pembuluh darah di retina, menyebabkan penglihatan kabur, penglihatan ganda, kepekaan terhadap cahaya, bahkan kehilangan penglihatan. Duh, ngeri, ya?

Penipisan saraf optik akibat kekurangan vitamin B12 dikenal sebagai neuropati optik. Biasanya, kerusakan ini dapat diatasi dengan menambah asupan vitamin B12 dalam tubuh kita dengan mengonsumsi vitamin atau daging, susu yang banyak mengandung vitamin B12.

Dalam studi dalam jurnal "Current Eye Research" tahun 2013 menyebutkan bahwa pada neuropati optik non glaukoma lainnya memiliki ketebalan lebih tipis pada pasien dengan defisiensi vitamin B12, dan itu berkorelasi dengan kadar vitamin B12 plasma. Meski demikian, masih dibutuhkan penelitian lanjutan.

4. Jadi sering lupa

Memahami saat Tubuh Kurang Vitamin B12, 6 Tandanya Sering Tak Disadaripixabay.com/StockSnap

Kekurangan vitamin B12 telah dikaitkan dengan demensia dan Alzheimer pada lansia, karena sistem saraf memengaruhi kesehatan kognitif dan kemampuan untuk menyimpan informasi. Bahkan, pada orang yang lebih muda, kekurangan vitamin B12 juga mungkin mengakibatkan penurunan daya ingat tanpa disadari.

David Smith, profesor emeritus farmakologi dari Universitas Oxford, Inggris mengatakan bahwa kurangnya vitamin B12 berkaitan dengan demensia. Dia juga mengatakan bahwa defisiensi vitamin B12 sering tak terdiagnosis, sebab kondisi tersebut jarang jadi pertimbangan dokter saat melakukan pemeriksaan. Dokter sering kebingungan atau kadang mengira pasien mengalami multiple sclerosis.

Sebuah studi dalam jurnal "Cochrane Reviews" tahun 2003 menyebutkan bahwa kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan gangguan kognitif terkait usia. Konsentrasi vitamin B12 yang rendah ditemukan di lebih dari 10 persen orang tua. Prevalensi tinggi kadar vitamin B12 serum yang rendah dan indikator kekurangan vitamin B12 juga menyebabkan penyakit Alzheimer.

Sayangnya, hal tersebut masih memerlukan tinjauan uji coba yang menilai efek suplementasi vitamin B12 pada fungsi kognitif di kemudian hari.

5. Sering merasa pusing

Memahami saat Tubuh Kurang Vitamin B12, 6 Tandanya Sering Tak DisadariPixabay/nastya_gepp

Kamu sering pusing? Jangan anggap remeh. Bisa jadi hal tersebut terjadi karena kurangnya vitamin B12 dalam tubuh. Kondisi tersebut membuat kurangnya sel darah merah, sehingga dapat menyebabkan pusing dan sesak saat oksigen tidak dapat mengakses otak. Mereka yang kekurangan vitamin B12 dan mengalami anemia sering mengeluhkan pusing.

Menurut studi dalam jurnal "Acta Clinica Croatica" tahun 2019, vitamin B12 merupakan salah satu vitamin esensual yang memengaruhi berbagai sistem dalam tubuh, termasuk sistem saraf pusat. Vitamin B12 memainkan peran penting dalam metabolisme sistem saraf, meskipun peran pastinya dalam kondisi patologis belum sepenuhnya dipahami.

6. Merasa cemas

Memahami saat Tubuh Kurang Vitamin B12, 6 Tandanya Sering Tak Disadariunsplash.com/Priscilla Du Preez

Di dalam tubuh, vitamin B12 digunakan dalam produksi serotonin dan dopamin, zat kimia dalam tubuh yang dibutuhkan otak untuk mengatur suasana hati, menenangkan perasaan stres, dan meredakan kecemasan. Tanpa vitamin ini, kekhawatiran dan kecemasan dapat meningkat, yang dapat mengakibatkan masalah kesehatan mental yang berbahaya bila tidak ditangani dengan benar.

Dalam jurnal "Neuropsychiatric Disease and Treatment" tahun 2014, dijelaskan bahwa saat kita sedang mengalami kecemasan, biasanya juga dibarengi dengan kadar vitamin B12 yang menurun dan peningkatan homosistein.

Melihat betapa pentingnya vitamin B12 dalam tubuh, menjaga kadarnya tetap aman dengan menjaga pola makan untuk memenuhi kebutuhan vitamin tersebut sangat diperlukan. Terapkan pola makan sehat, ya, agar semua kebutuhan nutrisi harian kamu tercukupi. Ingat, sehat itu adalah investasi yang sangat berharga.

Baca Juga: Kekurangan Vitamin D berkaitan dengan Keparahan COVID-19? Ini Buktinya

Inibudi nya Photo Verified Writer Inibudi nya

Starling Addict, penyuka benda klasik dan kamu. Biasa bicara di IG @budinyi.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya