Pro Kontra Sekolah Jam 5 Pagi, Ini Dampak Kurang Tidur bagi Remaja

Tidur yang cukup dan berkualitas penting bagi remaja

Beberapa hari lalu beredar kabar seorang gubernur yang meminta murid di wilayahnya agar masuk sekolah pukul 05.00 pagi. Adanya keputusan tersebut mendapat beragam respons di masyarakat. Tak sedikit yang menganggapnya berlebihan mengingat banyak pelajar menghabiskan waktu di sekolah hingga sore hari.

Bangun lebih pagi memang memiliki banyak manfaat, di antaranya meningkatnya produktivitas, adanya waktu untuk olahraga pagi, dan lainnya. Namun, untuk mendapatkan manfaat tersebut, seseorang tetap perlu mencukupi kebutuhan tidur di malam hari.

Bagi mereka yang terbiasa tidur larut malam dan harus bangun pagi hari mengakibatkan berkurangnya waktu tidur. Sebenarnya, apa saja dampak kurang tidur pada remaja? Berikut pembahasannya!

1. Tidur yang cukup penting untuk perkembangan fisik dan mental remaja

Pro Kontra Sekolah Jam 5 Pagi, Ini Dampak Kurang Tidur bagi Remajailustrasi tidur (unsplash.com/ Lux Graves)

Tidur sangat penting bagi siapa saja, terlebih bagi remaja. Sebab di usia tersebut, tubuh mengalami banyak perkembangan fisik, sosial, emosional, dan kognitif. Oleh sebab itu, tidur yang cukup sangat penting bagi perkembangan fisik dan mentalnya.

Beberapa perubahan tidur pada remaja normal terjadi. Akan tetapi, jumlah jam tidur yang hilang dalam jangka panjang dapat menjadi masalah bagi mereka di masa depan.

2. Pentingnya tidur yang cukup bagi remaja

Pro Kontra Sekolah Jam 5 Pagi, Ini Dampak Kurang Tidur bagi Remajailustrasi remaja tertidur (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tidur yang cukup sangat penting bagi remaja. Laman Sleep Foundation menjelaskan, tidur yang cukup membantu mereka dalam belajar, membentuk ingatan, dan meningkatkan konsentrasi serta perhatian. Selain itu, selama tidur, tubuh akan melakukan regenerasi, pertumbuhan otot serta tulang, sekaligus membantu sistem kekebalan tubuh dalam melindungi tubuh dari penyakit.

Beberapa aspek yang terkait dengan kecukupan tidur, antara lain:

  • Aspek kognisi dan akademik: Memori dan perhatian sangat dipengaruhi oleh kurangnya waktu tidur. Jika kurang tidur, seseorang membutuhkan waktu lebih lama untuk menyelesaikan tugasnya. Kurang tidur juga memengaruhi aspek kognisi lainnya seperti kewaspadaan dan pengambilan keputusan.
  • Kesehatan emosional dan suasana hati: Remaja yang kurang tidur menjadi lebih rentan terhadap kecemasan dan depresi.
  • Kesehatan fisik: Mendapatkan tidur yang cukup dapat menurunkan risiko berat badan berlebih.
  • Membangun kebiasaan tidur: Kebiasaan tidur ketika masa remaja cenderung akan dibawa saat mereka dewasa.

3. Jumlah jam tidur yang diperlukan remaja

Jumlah waktu tidur yang dibutuhkan seseorang tergantung dari usia dan faktor lainnya. Setiap remaja juga berbeda-beda, sebagian dari mereka membutuhkan waktu tidur yang lebih lama dari yang disarankan, sementara sebagian lainnya mungkin memerlukan durasi yang lebih singkat.

Secara umum, American Academy of Sleep Medicine menyarankan remaja usia 13 sampai 18 tahun tidur antara 8 sampai 10 jam per 24 jam, mengutip penjelasan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC). Jumlah tersebut akan berbeda pada anak-anak dan orang dewasa.

Baca Juga: KemenPPPA Minta Aturan Sekolah Jam 5 Pagi di NTT Dikaji

4. Penyebab remaja kurang tidur

Pro Kontra Sekolah Jam 5 Pagi, Ini Dampak Kurang Tidur bagi Remajailustrasi menggunakan ponsel sebelum tidur (pexels.com/SHVETS production)

Penelitian untuk mengetahui kecukupan tidur pada remaja di Indonesia belum terlalu banyak. Sementara itu, survei di Amerika Serikat yang dilakukan oleh CDC menemukan bahwa 6 dari 10 anak sekolah menengah (57,8 persen), dan 7 dari 10 anak sekolah menengah atas (72,7 persen) tidak mendapat tidur yang cukup.

Menambahkan penjelasan laman Sleep Foundation, kurang tidur ditemukan lebih banyak terjadi pada perempuan. Selain itu, remaja dengan usia lebih tua rentan mengalami kurang tidur daripada mereka yang berusia muda.

Ada banyak alasan mengapa remaja tidak mendapat tidur yang cukup. Faktor yang memengaruhi juga bervariasi antara remaja yang satu dengan remaja lainnya. Beberapa alasan kurangnya tidur pada remaja, antara lain tidur terlalu malam, main gadget, memiliki gangguan tidur, atau adanya masalah kesehatan mental.

5. Remaja membutuhkan tidur yang berkualitas

Pro Kontra Sekolah Jam 5 Pagi, Ini Dampak Kurang Tidur bagi RemajaPhoto by Kinga Cichewicz on Unsplash

Kurang tidur tidak hanya membuat mengantuk di pagi harinya, tetapi juga meningkatkan risiko obesitas, diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, dan lainnya. Tidur dengan waktu yang cukup memang sangat penting, tetapi kualitas tidur yang baik juga sama pentingnya. Menurut CDC, kualitas tidur yang buruk membuat seseorang merasa tetap mengantuk atau lelah meski sudah cukup tidur.

Kebiasaan tidur yang baik dapat meningkatkan kualitas tidur. Beberapa kebiasaan yang dapat memperbaiki tidur, antara lain membiasakan diri tidur di jam yang sama, memastikan kamar tidur nyaman, menghindari memakai alat elektronik di tempat tidur, dan menghindari makan besar termasuk minuman berkafein menjelang waktu tidur.

Kebutuhan tidur remaja rata-rata antara 8 sampai 10 jam dalam 24 jam. Jika remaja kurang tidur dapat berpengaruh pada kemampuan belajar di sekolah, meningkatkan risiko kecemasan dan depresi, meningkatnya risiko berat badan berlebih, diabetes tipe 2, dan penyakit lainnya. Selain tidur yang cukup, tidur yang berkualitas juga sangat penting. 

Baca Juga: Studi: Kurang Tidur Tingkatkan Risiko Multiple Sclerosis 

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya