Pertolongan Pertama Serangan Jantung dengan Batuk, Mitos atau Fakta?

Penanganan serangan jantung yang segera sangat penting

Serangan jantung termasuk kondisi gawat darurat. Ini membuat tindakan yang dilakukan akan memengaruhi kondisi pasien. Maka dari itu, serangan jantung memerlukan penanganan yang cepat dan tepat. Jika terlambat atau salah ditangani, maka kondisi dapat memburuk.

Agar segera mendapatkan pertolongan, disarankan untuk segera menelepon rumah sakit terdekat. Namun, ada anggapan bahwa batuk merupakan pertolongan pertama serangan jantung. Benarkah demikian? 

1. Kabar yang beredar

Pertolongan Pertama Serangan Jantung dengan Batuk, Mitos atau Fakta?ilustrasi batuk (pexels.com/Vlada Karpovich)

Terdapat kabar yang beredar bahwa pertolongan pertama saat terjadi serangan jantung yaitu dengan batuk kencang dan berulang, atau juga dikenal dengan batuk CPR. Batuk tersebut dianggap dapat membuat jantung tetap berfungsi selagi menunggu datangnya bantuan medis.

Dengan menarik napas panjang dan dalam dianggap dapat membuat paru-paru terisi oleh oksigen dan dengan batuk dianggap dapat menekan jantung, sehingga jantung tetap berdetak. Padahal, ini sama sekali tidak benar!

2. Bagaimana kebenarannya?

Pertolongan Pertama Serangan Jantung dengan Batuk, Mitos atau Fakta?ilustrasi serangan jantung (pixabay.com/Pexels)

Anggapan tentang pertolongan pertama saat terjadi serangan jantung yaitu dengan batuk adalah disinformasi. Hal tersebut dijelaskan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kominfo) lewat laman resminya. Dijelaskan bahwa kabar mengenai cara penanganan pertama serangan jantung dengan batuk CPR termasuk informasi pseudoscience atau ilmu semu.

Faktanya, batuk saat serangan jantung justru dapat memperburuk kondisi yang dialami. Ini artinya, informasi mengenai batuk CPR berpotensi berbahaya apabila dilakukan. Masih mengutip laman Kominfo, batuk CPR hanya boleh dilakukan dilakukan dengan pengawasan medis.

Baca Juga: Polusi Udara Bisa Picu Serangan Jantung dalam 1 Jam? Ini Faktanya

3. Mengenal serangan jantung

Pertolongan Pertama Serangan Jantung dengan Batuk, Mitos atau Fakta?ilustrasi serangan jantung (commons.wikimedia.org/https://www.myupchar.com/en)

Dilansir Healthline, serangan jantung merupakan kondisi saat aliran darah menuju ke otot jantung terhambat. Area jantung yang tidak mendapatkan oksigen yang cukup dapat mengalami kerusakan sehingga otot jantung mengalami kematian.

Area jantung yang tidak mendapatkan cukup darah dan oksigen dapat meningkatkan risiko gagal jantung dan komplikasi serius lainnya. Maka dari itu, serangan jantung termasuk kondisi gawat darurat yang memerlukan penanganan secepatnya.

American Heart Association (AHA) merekomendasikan untuk menelepon layanan gawat darurat atau ambulans apabila seseorang kemungkinan mengalami serangan jantung.

4. Apa itu batuk CPR?

Pertolongan Pertama Serangan Jantung dengan Batuk, Mitos atau Fakta?ilustrasi sakit (unsplash.com/Olga Kononenko)

British Heart Foundation menjelaskan, tidak ada bukti medis bahwa batuk CPR dapat membantu saat mengalami serangan jantung. Menambahkan keterangan dari AHA, batuk CPR tidak bermanfaat jika dilakukan selain di rumah sakit. Ini karena penderita yang tidak bereaksi atau tidak sadar sehingga tidak dapat melakukan batuk.

Batuk CPR hanya dapat dilakukan misalnya saat kateterisasi jantung dalam kondisi pasien sadar dan dimonitor menggunakan alat. Ini juga memerlukan arahan dan diawasi langsung oleh tenaga kesehatan terlatih.

5. Pertolongan pertama pada penyakit jantung koroner

Pertolongan Pertama Serangan Jantung dengan Batuk, Mitos atau Fakta?ilustrasi ambulance (unsplash.com/camilo jimenez)

Beberapa hal yang dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama jika mengalami keluhan serangan jantung dijelaskan Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan Mayo Clinic, yaitu:

  • Segera menelepon layanan 119 atau rumah sakit terdekat.
  • Posisikan setengah duduk dengan bantal tinggi (tubuh bagian atas dibuat lebih tinggi untuk persiapan menuju Instalasi Gawat Darurat rumah sakit terdekat).
  • Menghindari penderita melakukan gerakan mendadak dan aktivitas lainnya, misalnya banyak berbicara.
  • Dapat dibantu dengan mengunyah aspirin (jika tidak memiliki alergi) selagi menunggu bantuan.
  • Dapat dibantu dengan pemberian obat golongan nitrat seperti isosorbid dinitrat di bawah lidah. Obat ini hanya bisa digunakan jika sudah pernah diresepkan oleh dokter.
  • Anjuran batuk saat mengeluhkan serangan jantung adalah mitos. Respons batuk hanya disarankan oleh ahli jantung saat terlihat adanya laju jantung yang melambat di monitor, sedangkan kondisi tersebut tidak dapat terlihat karena pasien tidak terpasang alat monitor jantung.

Anggapan tentang pertolongan pertama saat terjadi serangan jantung dengan batuk adalah mitos. Batuk CPR hanya dapat dilakukan pada kondisi tertentu dengan dimonitor alat dan diawasi oleh tenaga medis, sehingga batuk CPR tidak bermanfaat jika dilakukan selain di rumah sakit.

Serangan jantung termasuk kondisi gawat darurat yang memerlukan penanganan secepatnya sehingga disarankan segera menelepon layanan gawat darurat rumah sakit terdekat.

Baca Juga: 12 Gejala Serangan Jantung di Tangan dan Kulit

Dewi Purwati Photo Verified Writer Dewi Purwati

Health enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya