Serunya Beryoga dengan Iringan Musik Plantasia, Sinergi Alam yang Apik

Menyembuhkan diri dengan bantuan alam

Tinggal di kota besar, seperti Surabaya, menuntut kita untuk bergerak serba cepat. Dari bangun bagi hingga menutup hari, semua kegiatan seakan harus dilakukan dalam hitungan detik. Apalagi perkembangan sosial media yang kian masif, membuat kita tak pernah lepas dari gadget. Tak ingin ketinggalan informasi, katanya, alias fear of missing out (FOMO).

Untungnya, tren hidup sehat mulai bertumbuh di Surabaya. Selain olahraga kardio, yoga makin digandrungi di kota-kota besar, termasuk di Kota Pahlawan ini. Meski belum semasif di kota lainnya, seperti Bali dan Jakarta, perkembangan yoga di Surabaya bisa dibilang oke juga. 

Hal ini membuat JW Marriot Hotel menghadirkan konsep yoga yang unik dengan tema Wellness Retreat. Acara yang digelar selama dua hari ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat, khususnya warga Surabaya, untuk menerapkan gaya hidup sehat.

Selain itu, konsel Wellness Retreat ini mengingatkan kita kembali untuk selalu bersinergi dengan alam. Seperti apa keseruan Wellness Retreat by JW Marriot Surabaya? Selengkapnya simak di bawah ini, ya!

1. Konsep Wellness Living

Serunya Beryoga dengan Iringan Musik Plantasia, Sinergi Alam yang ApikSuasana sunset yoga di JW Marriot Surabaya. (IDN Times/Dewi Suci Rahayu)

Konsep wellness living berangkat dari prinsip keseimbangan jiwa dan raga, sesuai dengan pilar-pilar JW Marriot Hotel Surabaya.

"Di dunia masa kini yang kompleks dan serba cepat, kami mengajak tamu untuk berhenti sejenak, fokus pada diri sendiri, dan melakukan revitalisasi secara menyeluruh pada mental, pikiran, serta kesehatan jasmani," tutur Director of Marketing Communication JW Marriott Hotel Surabaya, Sesandy Gunawan, Minggu (17/8/2023).

Semangat tersebut selaras dengan prinsip yoga, yakni bersinergi kembali dengan alam. Untuk mendapat manfaat yang lebih optimal bagi kesehatan jiwa, raga, dan mental, yoga digabungkan dengan metode sound healing.

Wellness Retreat kali ini akan dipandu dua guru yoga ternama di Surabaya, Tan Siok Ah dan Budho Adhi Saddharmo alias Bodas, serta musisi alternative electronic band asal Bandung, Bottle Smoker.

Dalam paparannya, Tan Siok Ah mengatakan sound healing dapat mengurangi stres, menurunkan tekanan darah, meningkatkan kualitas tidur, hingga kesejahteraan secara keseluruhan. Kata dia, setiap bagian badan manusia, termasuk sel, organ, dan jaringannya memiliki frekuensi yang unik.

Suara dan getaran menenangkan yang dihasilkan selama sesi penyembuhan menimbulkan relaksasi yang mendalam.

"Kondisi relaksasi ini memungkinkan tubuh untuk memulai mekanisme penyembuhan alaminya," ujar guru yoga yang sudah mengajar selama 20 tahun itu.

2. Sinergi yoga dengan musik alam

Jika biasanya musik yang dihadirkan dalam kelas yoga berasal dari gadget, lain halnya pada event kali ini. Selain Tibetan Singing Bowl, Wellness Retreat juga menghadirkan plantasia yang dibawakan oleh Bottle Smoker, yakni metode musik yang dihasilkan dari resonansi tanaman.  

Keduanya mampu menghasilkan frekuensi nada yang selaras dengan gelombang otak manusia.

"Deep sound membuat kita rileks, high sound membuat kita jadi lebih fokus," kata Tan Siok Ah.

Berdasarkan pengalaman penulis sendiri, konsep yoga seperti ini membuat pengalaman badan terasa lebih happy. Bukan hanya bergerak seperti olahraga pada umumnya, musik yang dihasilkan mampu menstimulasi otak untuk lebih mindful dan merasakan kondisi tubuh, termasuk merilis segala bentuk emosi yang ada dalam tubuh.

Getaran-getaran nada dari Tibetan Singing Bowl dan plantasia juga membantu menstimulasi bagian tubuh yang terasa tidak nyaman atau sakit, seolah ikut bergetar. Getaran ini baik untuk relaksasi dan proses penyembuhan dari dalam tubuh itu sendiri.

"Komponen plantasia ini menjadi sarana yang powerful untuk meditasi dan relaksasi dengan mengaktifkan semua pancaindra," tutur Angkuy, personel Bottle Smoker.

Baca Juga: 10 Jenis Yoga Paling Populer, yang Mana Favoritmu? 

3. Sunset yoga dan sunrise yoga

Serunya Beryoga dengan Iringan Musik Plantasia, Sinergi Alam yang ApikSuasana sunset yoga di JW Marriot. (IDN Times/Dewi Suci Rahayu)

Digelar selama dua hari, jenis yoga yang dilakukan pada hari pertama dan kedua berbeda. Hari pertama berkonsep Sunset Yoga yang dipandu Tan Siok Ah dengan melakukan yin yoga pada Sabtu sore (16/9/2023). Yin yoga lebih berfokus pada terapi, deep stretch, dan gerakannya lebih santai. 

Jenis yoga ini diharapkan dapat memperbaiki postural dan berfokus pada menerapi badan sendiri dengan gerakan-gerakan yang lebih banyak menahan.

"Ngarahin mereka untuk merasakan badannya, jadi gerakannya simpel banget," ujar Siok Ah. "Konsepnya mindfulness. Kamu bisa gak terhubung sama dirimu sendiri? Dilihat, dirasain, konsep mindful seperti itu."

Badan kita, kata Siok Ah, adalah sebenar-benarnya rumah bagi diri kita sendiri. Kita harus bisa merasakan ketidakseimbangan anggota tubuh, lalu memperbaikinya.

"Kamu harus tahu rumahmu sendiri dan merawatnya," katanya.

Pada hari kedua, Bodas membawakan hatha yoga. Dengan konsep sunrise yoga, hatha yoga kali ini dilakukan pada pukul 06.30 WIB. Jenis yoga ini berfokus pada gerakan yang cukup intensif. Tujuannya menyiapkan tubuh untuk memulai hari, supaya lebih segar dan bugar. 

Setelah beryoga, Siok Ah kembali mengajak para peserta untuk meditasi dengan iringan sound healing. Pengalaman yoga makin lengkap dengan tambahan essential oil yang dibalurkan di beberapa titik tubuh para peserta. Sungguh pengalaman yoga yang luar biasa dan tak terlupakan.

4. Menu sehat bikin badan happy luar dalam

Serunya Beryoga dengan Iringan Musik Plantasia, Sinergi Alam yang ApikSuasana Wellness Retreat di JW Marriot. (IDN Times/Dewi Suci Rahayu)

Konsep wellness yang diusung dalam event kali ini tak main-main. Tak hanya yoga dan sound healing, JW Marriot juga menghadirkan menu makanan dan minuman sehat. Di antaranya cold beetroot soup, quiona bowl, jamoo sundae, kombucha, raising omega, hingga kelapa muda. Semua dihadirkan dari alam.

Usai menyantap menu-menu sehat, para peserta kembali diajak kembali bergabung untuk ecstatic dance. Dikenal lebih dulu di Bali, ecstatic dance merupakan salah satu metode healing yang mengajak pesertanya menari bebas mengikuti irama lagu dan membiarkan tubuh bergerak sesuai kemauannya. Bottle Smoker pun memainkan musik alternative electronic dengan sangat apik. 

"Esctatic dance sudah terkenal di Bali sejak 10–15 tahun lalu. Nah, ini pertama kalinya kita ingin mengenalkan esctatic dance kepada warga Surabaya," kata Siok Ah. "Karena healing bukan hanya soal meditasi, tetapi juga membiarkan badan tetap bergerak."

Nah, itulah pengalaman seru Wellness Retreat yang diikuti penulis pada weekend kali ini. Semoga bisa menjadi inspirasimu untuk tetap hidup sehat, terus bergerak, dan berselaras dengan alam, ya.

Kalau kamu sendiri, gimana dengan weekend-mu? Bagikan pendapatmu di kolom komentar, ya!

Baca Juga: 7 Gerakan Yoga untuk Meredakan Sakit Pinggang

Topik:

  • Dewi Suci Rahayu
  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya