5 Perbedaan Aerobik dan Anaerobik yang Masih Kerap Disalahartikan 

Yuk, kenali keduanya agar lebih paham! 

Kata aerobik mungkin lebih familier dan banyak diketahui di lingkungan masyarakat, seperti olahraga aerobik, latihan aerobik, atau senam aerobik. Namun, seberapa besar pemahaman kamu akan anaerobik?

Aerobik dan anaerobik adalah dua jenis olahraga yang berbeda. Namun, karena namanya terdengar dan terlihat mirip, keduanya kerap disalahartikan dan masih banyak orang yang belum memahami perbedaan antara keduanya.

Lewat artikel ini, yuk, kenali perbedaan antara aerobik dan anaerobik beserta manfaat dan risiko dari kedua jenis olahraga tersebut!

1. Definisi aerobik dan anaerobik 

5 Perbedaan Aerobik dan Anaerobik yang Masih Kerap Disalahartikan unsplash.com/Anupam Mahapatra

Sebuah laporan berjudul "Aerobic vs Anaerobic Exercise Training Effect on the Cardiovascular System" dalam jurnal World Journal of Cardiology tahun 2017 menjelaskan bahwa latihan aerobik atau olahraga aerobik adalah jenis latihan ketahanan yang membuat otot-otot bergerak secara ritmis dan terkoordinasi untuk waktu yang lama. Latihan sejenis ketahanan inilah yang meningkatkan detak jantung dan laju pernapasan seseorang dalam jangka waktu yang relatif lama.

Sementara itu, olahraga anaerobik adalah jenis latihan yang melibatkan kekuatan atau semangat aktivitas fisik yang cukup singkat dan intens. Latihan disebut anaerobik karena tidak terlalu melibatkan peningkatan penyerapan dan pengangkutan oksigen.

2. Cara kerja dan contoh aerobik dan anaerobik 

5 Perbedaan Aerobik dan Anaerobik yang Masih Kerap Disalahartikan unsplash.com/Markus Spiske

Latihan aerobik dilakukan dengan cara mengondisikan kardiovaskular atau kardio. Selama pengondisian kardiovaskular, pernapasan dan detak jantung akan meningkat untuk jangka waktu yang cukup lama dan berkelanjutan. Contoh dari latihan aerobik adalah renang lap, lari, atau bersepeda.

Sebuah laporan berjudul "Misconceptions about Aerobic and Anaerobic Energy Expenditure" dalam Journal of the International Society of Sports Nutrition tahun 2005 menjelaskan bahwa selama latihan anaerobik, tubuh akan melibatkan banyak energi yang cepat dan cukup banyak dilakukan dengan tenaga maksimal dalam waktu yang singkat. Contoh dari latihan anaerobik adalah melompat, lari cepat, atau angkat beban berat.

Baca Juga: 8 Manfaat Kesehatan Senam Aerobik yang Jarang Diketahui

3. Tujuan aerobik dan anaerobik 

5 Perbedaan Aerobik dan Anaerobik yang Masih Kerap Disalahartikan unsplash.com/John Arano

Melakukan latihan aerobik atau anaerobik tentu memiliki tujuannya masing-masing. Bila kamu baru mulai olahraga atau kurang familier dengan olahraga, maka sebaiknya mulailah dengan latihan aerobik untuk membangun daya tahan tubuh.

Berbeda dengan anaerobik, yang bisa dilakukan oleh orang-orang yang sudah terbiasa berolahraga atau mencoba hal-hal seperti menurunkan berat badan dengan cepat. Dengan menambahkan latihan anaerobik ke dalam rutinitas, seperti sprint atau latihan interval intensitas tinggi (HIIT), dapat membantu mencapai tujuan tersebut.

4. Manfaat aerobik dan anaerobik 

5 Perbedaan Aerobik dan Anaerobik yang Masih Kerap Disalahartikan unsplash.com/Karsten Winegeart

Latihan aerobik dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, termasuk mengurangi risiko serangan jantung, diabetes, hingga stroke.

Selain itu, olahraga aerobik juga bisa membantu menurunkan berat badan dan mempertahankannya, menurunkan dan mengontrol tekanan darah, meningkatkan stamina dan mengurangi kelelahan saat berolahraga, mengaktifkan sistem kekebalan tubuh, memperkuat organ hati, dan meningkatkan mood

Hal ini juga dijelaskan dalam penelitian berjudul "The Impact of Aerobic and Anaerobic Exercise on the level of Depression, Anxiety, Stress and Happiness of Non-Athlete Male" yang diterbitkan dalam jurnal Zahedan Journal of Research in Medical Sciences tahun 2018, bahwa latihan anaerobik memiliki manfaat seperti memperkuat tulang, membakar lemak, membangun otot, termasuk meningkatkan stamina untuk aktivitas sehari-hari.

5. Risiko aerobik dan anaerobik 

5 Perbedaan Aerobik dan Anaerobik yang Masih Kerap Disalahartikan unsplash.com/Bruce Mars

Latihan aerobik memang bisa bermanfaat bagi hampir semua orang. Akan tetapi, latihan ini kadang memerlukan persetujuan dari dokter bila seseorang sudah lama tidak aktif berolahraga atau memiliki kondisi kronis tertentu. Untuk mencegah risiko cedera, mulailah latihan dengan perlahan dan tingkatkan secara bertahap bila sudah terbiasa.

Misalnya dengan jalan kaki 5 menit, lalu 5 menit jalan cepat, yang dilakukan selama 30 menit. Latihan aerobik dengan intensitas tinggi yang dilakukan secara tiba-tiba dengan durasi yang lama dapat memberikan tekanan berlebihan pada tubuh.

Berbeda dengan aerobik, latihan anaerobik sangat tidak disarankan untuk orang yang baru memulai olahraga. Untuk latihan seperti HIIT dan angkat beban, amannya lakukan dengan bantuan atau panduan dari instruktur atau ahli kebugaran untuk mendemonstrasikan teknik latihan yang benar. Teknik yang tepat sangat penting untuk mencegah kamu mengalami cedera.

Ternyata cukup banyak perbedaan dari aerobik dan anaerobik yang perlu kita ketahui, ya! Sekarang, tinggal pilih yang mana yang sesuai dengan kemampuan dan kondisi tubuhmu. Kamu juga bisa mengombinasikan keduanya. Amannya, lakukan berdasarkan panduan dari dokter dan/atau ahli kebugaran, ya!

Baca Juga: Salah Berolahraga Tingkatkan Risiko Komplikasi Jantung, Ini Kata Ahli!

Dhea Gita Prajna Paramita Photo Writer Dhea Gita Prajna Paramita

Language enthusiast, interest in books and arts.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya