5 Tips Sehat Mengelola Stres saat Menghadapi Quarter Life Crisis

Mudah dan sederhana, kamu harus terapkan!

Saat memasuki usia 20 hingga 30-an, kamu mungkin pernah berada pada titik di mana sangat mengkhawatirkan dan mencemaskan kehidupan. Baik terkait karier, pekerjaan, jodoh, atau pun keluarga. Yaps, inilah yang dimaksud dengan quarter life crisis! Gen Z dan milenial pasti tengah merasakannya, bukan?

Dilansir Bradley University, quarter life crisis atau krisis seperempat kehidupan adalah fase di mana seseorang merasakan ketidakpastian dan kecemasan akan hidup yang membuat mereka mempertanyakan tujuan, rencana, dan bahkan hubungan asmaranya. Pada fase ini, seseorang biasanya mulai memikirkan dan mempertimbangkan kehidupan yang dijalaninya, yang mungkin tidak sesuai dengan impian yang ternyata tak seindah kenyataan. 

Pemikiran-pemikiran serba ketidakpastian pada masa quarter life crisis ini tak jarang membuat seseorang mengalami stres dan frustrasi. Sayangnya, jika tak dikelola dengan baik, ini juga bisa berdampak pada kehidupan secara lebih luas, termasuk mengganggu produktivitas maupun kesehatan fisik dan mental.

Nah, buat kamu gen Z dan milenial, yuk, simak tips sehat mengelola stres menghadapi quarter life crisis berikut ini. Dijamin, produktivitas dan kesehatan tetap optimal dan terjaga di masa krisis.

1. Olahraga secara rutin

5 Tips Sehat Mengelola Stres saat Menghadapi Quarter Life Crisisilustrasi olahraga (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Bukan rahasia lagi, melakukan olahraga atau aktivitas fisik secara rutin memang baik untuk mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan. Saat stres, tubuh melepaskan hormon adrenalin dan kortisol yang dapat membuat tubuh mengalami stres fisik maupun mental. Ini dapat menyebabkan gejala seperti ketegangan otot, sakit kepala, nyeri leher, insomnia, lekas marah, kegelisahan, hingga perubahan suasana hati yang buruk.

Dilansir Harvard Health Publishing, olahraga dapat mengurangi kadar hormon stres tersebut. Sebaliknya, ini akan memproduksi  hormon endorfin atau hormon bahagia yang dapat membantu menghilangkan rasa sakit dan memperbaiki suasana hati. Pada akhirnya, ini akan membuat tubuh lebih rileks dan perasaan yang lebih segar dan bahagia. 

Olahraga apa pun, dari aerobik hingga yoga, dapat membantu meredakan stres. Apalagi jika dilakukan secara rutin dan teratur. Untuk memulainya, kamu bisa menjadwalkan olahraga rutin setiap hari, setidaknya sekitar 10 menit. Tak perlu mengambil olahraga dengan intensitas berat. Jalan kaki, jogging atau aerobik ringan juga bisa menjadi pilihan terbaik. Jika perlu, mencari teman olahraga juga ide yang bagus untuk membuat lebih bersemangat. 

2. Menerapkan diet sehat dan seimbang

5 Tips Sehat Mengelola Stres saat Menghadapi Quarter Life Crisisilustrasi wanita memegang mangkuk dan sendok (pexels.com/Nathan Cowley)

Hormon adrenalin dan kortisol yang dihasilkan selama stres dapat menyebabkan kerusakan sel dan peradangan. Secara tidak langsung, ini juga dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh. 

Selain itu, peningkatan hormon kortisol juga dapat membuat seseorang berperilaku impulsif, seperti makan sembarangan dan tidak terukur, terutama makan makanan yang tinggi gula, lemak, atau kalori. Diet sehat dapat membantu mengendalikan respons stres tersebut dengan memperbaiki kerusakan serta menurunkan kadar hormon stres.

Laman Harvard T.H Chan melansir, diet sehat yang tinggi asam lemak omega-3 dan sayuran terbukti dapat mengatur hormon kortisol dengan baik. Selain itu, memasukkan beberapa makanan seperti kacang-kacangan, biji-bijian, gandum, yoghurt, brokoli, dan buah-buahan ke dalam diet sehari-hari juga dapat membantu mengurangi gejala stres. 

Baca Juga: Bau Mulut karena Asam Lambung, Bagaimana Cara Mengatasinya? 

3. Menjaga pola makan dengan baik

5 Tips Sehat Mengelola Stres saat Menghadapi Quarter Life Crisisilustrasi mengatur pola makan (pexels.com/destiawan nur agustra)

Di sisi lain, hormon adrenalin yang dihasilkan selama stres juga dapat membuat selera makan hilang atau tidak nafsu makan. Ini kemudian memicu pola makan yang buruk, seperti menunda makan, membatasi porsi makan, hingga tidak nafsu makan sama sekali. Akibatnya, ini bisa menyebabkan beberapa masalah pencernaan, seperti mual dan peningkatan asam lambung.

Laman Nutritionist Resource menjelaskan, saat stres, tubuh dapat menghasilkan respons fight or flight (lawan atau lari) yang dapat menyebabkan fluktuasi nafsu makan. Hal ini kemudian menempatkan sistem pencernaan pada ancaman yang besar sehingga menjaga pola makan yang baik adalah kunci penting yang harus diperhatikan. 

Jika kamu mengalami beberapa gangguan sistem pencernaan, seperti maag akibat stres, kamu bisa coba konsumsi Esemag. Produk herbal yang efektif selesaikan maag dari PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. Esemag ini dapat membantu mengurangi gejala maag, seperti rasa mual, muntah, rasa perih di lambung, serta ketidaknyamanan di ulu hati.

Esemag 100% herbal dengan bahan unggulan, meliputi kunyit, madu, meniran, dan akar manis. Esemag juga mengandung bahan aktif curcuminoid, yang secara ilmiah memiliki sifat antioksidan dan antiinflamasi (antiradang). Selain itu, kandungan madu, meniran, dan akar manis juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan tubuh secara umum.

Saat maag menyerang, kamu bisa mengambil Esemag yang tersedia dalam bentuk cair atau tablet kunyah. Karena terbuat dari bahan-bahan herbal, Esemag tanpa efek samping dan aman diminum tiap hari. Dengan Esemag, gangguan lambung jadi #gakmaagsalah lagi, deh. Tenang saja, Esemag bisa didapatkan dengan mudah di apotek, minimarket, online store, atau toko terdekat, kok.

4. Melakukan meditasi

5 Tips Sehat Mengelola Stres saat Menghadapi Quarter Life Crisisilustrasi meditasi (pexels.com/Karolina Grabowska)

Sejak ribuan tahun, meditasi telah dipercaya secara luas dapat membuat tubuh lebih rileks, damai, dan tenteram. Saat mengalami stres, kamu juga dapat mempertimbangkan latihan ini untuk mengendalikannya.

Secara ilmiah, saat stres tubuh mengalami percepatan detak jantung, peningkatan tekanan darah, hingga percepatan pernapasan yang bisa membuat tubuh semakin kewalahan. Melakukan meditasi dengan latihan mengambil napas secara perlahan-lahan dan dalam dapat membantu menurunkan efek stres tersebut. Ini dapat membatu menurunkan ketegangan otot, menurunkan detak jantung, dan menenangkan pikiran. 

5. Mencari dukungan sosial

5 Tips Sehat Mengelola Stres saat Menghadapi Quarter Life CrisisIlustrasi terapi naratif tidak menyalahkan (pexels.com/Alex Green)

Selain gejala fisik, gejala mental sering kali juga tak bisa diabaikan selama stres. Ini mungkin menyebabkan perasaan cemas, gelisah, putus asa, tertekan, kurang percaya diri, hingga tidak bisa mengambil keputusan.

Untuk mengelola gejala mental, kamu bisa menjangkau orang lain, seperti teman, keluarga, atau ahli kesehatan mental untuk mencari dukungan sosial. Adanya dukungan sosial ini dapat membantu melewati masa krisis tidak sendirian dan bisa menurunkan tingkat stres dengan lebih baik.

Quarter life crisis sering kali memang menjadi periode kehidupan yang berat untuk dilewati. Tak jarang, ini kemudian memicu stres yang bisa memengaruhi produktivitas maupun kesehatan. Coba deh, terapkan tips sehat mengelola stres di masa quarter life crisis di atas. Semoga membantu, ya!

Baca Juga: 5 Gaya Hidup Sehat untuk Mengurangi Gejala Penyakit Asam Lambung

Dwi wahyu intani Photo Verified Writer Dwi wahyu intani

@intanio99

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya