7 Olahraga yang Perlu Dihindari Orang dengan Masalah Jantung

Tanyakan dokter jenis latihan apa yang aman untukmu

Salah satu hal terpenting yang dapat kamu lakukan untuk menjaga kesehatan jantung dan kesehatan secara keseluruhan adalah dengan rutin berolahraga.

Olahraga dapat membantu menurunkan tekanan darah dan trigliserida, meningkatkan kadar high-density cholesterol (HDL) atau kolesterol baik, mengurangi risiko kanker dan stroke, dan pada akhirnya memperpanjang umur.

Sayangnya, bagi orang dengan masalah jantung, olahraga bisa lebih menantang. Meskipun begitu, bukan berarti orang dengan masalah jantung harus menghindari olahraga sepenuhnya. Hanya saja, ada beberapa jenis olahraga yang sebaiknya dihindari orang dengan masalah jantung. Apa saja?

1. Sit-up

Beberapa bentuk latihan beban tubuh atau bodyweight sebenarnya aman untuk individu dengan masalah jantung, tetapi latihan lainnya bisa berbahaya. Sit-up termasuk salah satu yang mungkin berbahaya. Para ahli bahkan menyarankan untuk menghindari push-up juga.

Namun, bagi orang tanpa masalah jantung, sit-up dan latihan bodyweight lainnya bisa menurunkan tekanan darah. Bahkan, individu dengan tekanan darah tinggi perlu mempertimbangkan untuk melakukan latihan beban tubuh.

2. Mengangkat beban berat

7 Olahraga yang Perlu Dihindari Orang dengan Masalah Jantungilustrasi olahraga angkat beban (pexels.com/VictorFreitas)

Para dokter biasanya menyarankan pasiennya untuk tidak mengangkat beban lebih dari 5 kg untuk sementara waktu setelah mengalami serangan jantung. Selain itu, banyak dokter meresepkan latihan aerobik daripada latihan beban.

Dokter biasanya menyarankan bentuk latihan yang menggunakan mesin karena bisa memandu kamu melalui serangkaian gerakan. Mesin juga menstabilkan tubuh, membuatnya lebih mudah untuk fokus pada otot tertentu yang kamu coba latih.

3. Berenang

Berenang adalah olahraga yang banyak disarankan. Namun, ini mungkin berbahaya jika kamu memiliki penyakit jantung. Terlebih, berenang dapat memberimu rasa aman palsu.

Ini karena jantung harus bekerja lebih keras di dalam air dibandingkan saat kamu berada di luar air. Itu karena perubahan pada sirkulasi berarti ada lebih banyak darah yang kembali ke jantung. Karena hambatan air, jantung perlu bekerja lebih keras saat kamu mulai berolahraga.

Karena faktor-faktor tersebut, ada baiknya kamu berolahraga dengan intensitas yang lebih rendah dibandingkan saat berolahraga di luar air.

Baca Juga: Apa Saja Potensi Bahaya dan Manfaat Puasa buat Jantung?

4. Latihan isometrik

7 Olahraga yang Perlu Dihindari Orang dengan Masalah Jantungilustrasi perempuan melakukan gerakan plank (freepik.com/freepik)

Latihan isometrik adalah bentuk latihan saat kamu menahan beban di satu tempat alih-alih memindahkannya melalui berbagai gerakan. Latihan isometrik juga dikenal sebagai latihan statis, dan biasanya melibatkan lebih dari satu sendi.

Plank adalah contoh latihan isometrik karena kamu mengontraksikan otot untuk mempertahankan posisi dan tubuh tidak bergerak.

Ketika kamu melakukan gerakan isometrik secara berkelanjutan, tekanan darah bisa meningkat. Ini bisa menjadi kabar buruk bagi siapa pun dengan masalah jantung.

5. Berlari

Lari kecepatan sedang memang menyehatkan, tetapi olahraga intensif tidak cocok untuk orang dengan masalah jantung.

Kamu bisa tahu olahraga intensitas sedang kalau kamu bisa terus berbicara sepanjang waktu tanpa ngos-ngosan. Lari bisa menjadi masalah jika jaraknya terlalu jauh atau kecepatannya terlalu tinggi.

Sebagian kecil orang yang melakukan lari jarak jauh dan berat dapat mengalami masalah jantung seiring waktu. Misalnya, dinding jantung bisa menebal dan jantung bisa mengalami jaringan parut.

Kardio dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan perubahan ritme jantung, yang juga dapat berbahaya bagi orang dengan gangguan jantung.

Yang terbaik adalah menjaga latihan dengan intensitas sedang. Jangan berlebihan sampai dokter mengatakan kamu mampu meningkatkan intensitas olahraga.

6. Aktivitas sehari-hari yang berat

7 Olahraga yang Perlu Dihindari Orang dengan Masalah Jantungilustrasi mengangkat kardus (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Ada beberapa gerakan sehari-hari yang menyebabkan banyak ketegangan pada tubuh, tetapi mungkin tidak kamu sadari. Jika kamu baru pulang dari rumah sakit akibat masalah jantung, kamu harus berhati-hati dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Ada baiknya kamu menghindari mendorong benda yang berat karena menyebabkan banyak ketegangan pada otot dan dapat membebani jantung.

Kamu juga harus menghindari mendorong mobil karena dapat menyebabkan ketegangan yang luar biasa. Menyekop pasir atau benda berat lainnya juga harus dihindari karena melibatkan gerakan cepat dan berat yang bisa berdampak buruk bagi jantung.

7. Latihan interval intensitas tinggi

Latihan interval intensitas tinggi atau high-intensity interval training (HIIT) adalah cara yang tepat dan efisien untuk menurunkan berat badan. Masalahnya, HIIT adalah jenis latihan yang sulit.

Jenis olahraga ini bisa berbahaya bagi orang dengan penyakit jantung koroner (PJK) atau masalah jantung lainnya. Efek samping umum dari HIIT adalah pusing atau angina.

Secara umum, jenis olahraga di atas bisa berbahaya dan perlu dihindari oleh orang dengan masalah jantung. Namun, apa yang baik dan buruk untuk tiap orang bisa berbeda-beda. Jadi, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memulai jenis olahraga apa pun.

Baca Juga: 7 Tanda Serangan Jantung yang Muncul saat Berolahraga

Referensi

HealthDigest. Diakses pada April 2024. Why You Should Think Twice Before Doing Sit-Ups If You Have Heart Problems.
Proceedings: Baylor University Medical Center, Juli 2006. Importance of resistance training for patients after a cardiac event.
Sportskeeda. Diakses pada April 2024. 6 Exercises to Avoid If You Have Coronary Heart Disease.
Cleveland Clinic. Diakses pada April 2024. Heart Risks Associated With Extreme Exercise.

Topik:

  • Nurulia R F
  • Mayang Ulfah Narimanda

Berita Terkini Lainnya