Bukan Nakal, Ini 5 Gejala ADHD pada Anak yang Perlu Ortu Pahami

Anak ADHD bukan anak nakal

Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) adalah salah satu gangguan perkembangan saraf yang paling umum dialami pada masa kanak-kanak. Gangguan ini biasanya terjadi sejak masa kanak-kanak dan kerap berlanjut hingga dewasa.

Anak-anak dengan ADHD umumnya mengalami beberapa kesulitan saat menjalani kehidupan sehari-hari, seperti sulit memperhatikan, mengendalikan perilaku impulsif, atau terlalu aktif. Inilah alasan pentingnya mengenali tanda-tanda ADHD sejak dini agar orangtua bisa membantu mencari solusi untuk mengelola kondisi anak.

Di sini, kita akan membahas lebih jelas seputar tanda ADHD pada anak. Ini dia informasinya yang dirangkum dari laman Healthline dan Additude.

1. Kesulitan memperhatikan

Bukan Nakal, Ini 5 Gejala ADHD pada Anak yang Perlu Ortu Pahamiilustrasi ibu menemani anak belajar (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Anak dengan ADHD mungkin kesulitan dalam memperhatikan. Ada sejumlah perilaku yang dapat menunjukkan bahwa anak memiliki masalah dengan perhatian, ini termasuk:

  • tidak mampu fokus pada satu aktivitas
  • sulit menyelesaikan tugas meskipun mereka tidak merasa bosan
  • kesulitan mendengarkan
  • kesulitan mengikuti instruksi dan memproses informasi.

Meskipun begitu, perilaku ini juga umumnya normal pada balita.

2. Gelisah dan susah diam

Bukan Nakal, Ini 5 Gejala ADHD pada Anak yang Perlu Ortu Pahamiilustrasi anak-anak sedang bermain (pexels.com/Victoria Borodinova)

ADHD kerap disertai dengan sikap hiperaktif dan impulsif. Hal ini utamanya benar jika ADHD terjadi pada anak-anak usia prasekolah.

Beberapa tanda hiperaktif yang mungkin ditunjukkan oleh anak dengan ADHD meliputi:

  • sering gelisah dan tidak nyaman yang ditandai dengan sering memutar tubuh ke kanan dan kiri
  • tidak mampu duduk diam saat melakukan kegiatan yang tenang, seperti makan dan membaca buku
  • berbicara dan membuat kebisingan secara berlebihan
  • terus bergerak ke sana ke mari.

Baca Juga: 6 Metode Pembelajaran di Sekolah untuk Anak ADHD

3. Emosi yang intens dan tidak terkendali

Bukan Nakal, Ini 5 Gejala ADHD pada Anak yang Perlu Ortu Pahamiilustrasi anak melompat kegirangan (unsplash.com/Alvin Mahmudov)

ADHD pada balita bisa ditandai dengan emosi intens, yang terlihat sangat berbeda dari emosi balita pada umumnya. Misalnya, ketika dihadapkan dengan tugas-tugas yang menantang, seperti menyusun puzzle, anak-anak dengan ADHD cenderung menjadi sangat frustrasi, menunjukkan ekspresi negatif, cepat menyerah, ledakan emosi, dan kemarahan daripada rekan-rekan mereka yang lain. Mereka juga bereaksi berlebihan terhadap hal-hal yang membuat mereka gembira, seperti melompat kegirangan dan berlari-lari.

Singkatnya, anak-anak dengan ADHD terlalu reaktif. Ini semua karena mereka merasakan emosi yang lebih dalam daripada rekan mereka yang tidak mengalami ADHD.

4. Sensitivitas emosional dan kewalahan

Bukan Nakal, Ini 5 Gejala ADHD pada Anak yang Perlu Ortu Pahamiilustrasi anak sedang menangis (pixabay.com/Bob_Dmyt)

Balita dengan ADHD cenderung mudah frustrasi, murung, dan bahkan bersikap kasar. Mereka juga sangat sensitif terhadap apa pun yang orang lain katakan atau lakukan pada mereka. Pada intinya, anak-anak ini kewalahan dengan perasaan mereka dan sulit untuk menenangkan diri.

Anak-anak dengan ADHD sangat mudah tersinggung, yang menyebabkan mereka merengek, menuntut, atau berteriak yang juga memicu sikap negatif. Misalnya, jika anak tersebut berlari lalu jatuh ke tanah, ia mungkin akan berteriak dan mendorong anak lain sambil menyuruh mereka pergi. Anak-anak prasekolah dengan ADHD cenderung bereaksi dengan lebih banyak permusuhan, kemarahan, dan agresi ketika marah.

5. Sering tantrum tanpa alasan

Bukan Nakal, Ini 5 Gejala ADHD pada Anak yang Perlu Ortu Pahamiilustrasi anak sedang tantrum (pexels.com/Allan Mas)

Sesekali, balita mengalami tantrum dan orangtua biasanya dapat mengetahui mengapa anak menjadi tantrum. Sedangkan, pada balita dengan ADHD, mereka lebih sering mengalami tantrum, lebih parah, lebih mengganggu, berlangsung lebih lama, dan tampaknya muncul entah dari mana. 

Reaksi anak cenderung berlebihan dan sama sekali tidak proporsional dengan peristiwa yang dialami. Amukan dapat berlangsung selama 20 menit atau lebih dan anak mengalami kesulitan menenangkan diri sendiri, bahkan meskipun orang dewasa telah membujuk mereka.

Anak dengan ADHD bukanlah anak nakal. Mereka perlu bantuan orangtua dan orang dewasa lainnya untuk membantu mereka mengelola kondisi. Jika kamu khawatir anak mungkin mengalami ADHD, bicarakan semua kekhawatiranmu dengan dokter anak. Kendati ADHD tidak dapat diobati, tetapi dokter anak dapat membantu memberikan saran soal pengobatan dan perubahan gaya hidup untuk meringankan gejala anak dan memberi mereka peluang bagus untuk sukses di masa depan.

Baca Juga: 13 Gejala ADHD yang Bisa Jadi Gak Kamu Sadari, Kenali Tanda-tandanya!

Eka Ami Photo Verified Writer Eka Ami

https://mycollection.shop/allaboutshopee0101

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya