5 Tips Melatih Motorik Halus dan Motorik Kasar Anak Batita

Penting untuk menjadi kemampuan dasar anak

Orang tua pasti ingin yang terbaik untuk anak-anaknya. Pendidikan untuk anak-anak usia di bawah 3 tahun terkadang dinilai kurang penting dibandingkan dengan pendidikan anak usia dini atau sekolah dasar. Namun, alangkah baiknya orang tua memperhatikan perkembangan motorik pada anak sebelum ia memasuki bangku sekolah formal.

Dilansir Pregnancy, Birth and Baby, perkembangan motorik anak berkembang bahkan sebelum ia berumur 3 tahun. Perkembangan motorik anak terdiri dari perkembangan motorik halus dan motorik kasar.

Perkembangan motorik halus anak mencakup penggunaan otot-otot yang lebih kecil, misalnya mengambil benda kecil, menempelkan kertas, atau menulis dan menggambar. Sementara itu, perkembangan motorik kasar mencakup hal-hal yang dilakukan dengan menggunakan otot-otot yang lebih besar, misalnya duduk, memanjat, berlari, mendorong dan menarik benda tertentu.

Kedua bagian dari perkembangan motorik tersebut sangat penting untuk menjadi kemampuan dasar anak sebelum ia mempelajari hal-hal lain yang sejalan dengan perkembangan kognitif anak.

Dirangkum dari laman NAPA Center, berikut ini beberapa aktivitas yang bisa dilakukan oleh orang tua untuk meningkatkan kemampuan motorik halus dan motorik kasar pada batita.

1. Buat aktivitas-aktivitas sederhana yang melatih anak menggunakan tangan-tangan kecilnya

5 Tips Melatih Motorik Halus dan Motorik Kasar Anak Batitailustrasi melatih motorik halus dan motorik kasar anak (unsplash.com/Jelleke Vanooteghem)

Anak-anak mempunyai rasa ingin tahu yang sangat besar terhadap sekelilingnya. Warna, bentuk, dan tekstur bisa menjadi sesuatu yang sangat menarik untuk dipelajari oleh mereka. Aktivitas-aktivitas yang mengenalkan anak kepada hal-hal tersebut membuat motorik halus anak berkembang.

Orang tua bisa membuat dadu dengan sisi-sisi yang mempunyai tekstur yang berbeda, lalu membiarkan anak mengenali tekstur-tekstur tersebut.

Selain itu, orang tua juga dapat membuat es batu dengan bentuk dan warna yang beraneka ragam sehingga anak mengenal suhu, belajar menyentuh sesuatu yang licin, dan membedakan warna.

Contoh-contoh di atas mungkin terdengar merepotkan karena harus dikerjakan sendiri. Akan tetapi, anak-anak akan sangat senang dalam melakukan beragam aktivitas tersebut bersama orang tua.

2. Ajak anak mengenal lingkungan di sekitarnya

5 Tips Melatih Motorik Halus dan Motorik Kasar Anak Batitailustrasi anak dan hewan peliharaan (pexels.com/PNW Production)

Banyak hal di sekitar tempat tinggal yang bisa menjadi tempat bagi anak untuk belajar hal-hal baru. Misalnya berinteraksi dengan hewan peliharaan seperti anjing kecil yang lucu, main di taman, dan lain-lain.

Suara yang dikeluarkan oleh anjing berbeda dengan kucing, jangkrik berbeda dengan burung walaupun sama-sama terbang, dan sebagainya. Temani anak untuk mengeksplorasi hal-hal di sekeliling tempat tinggal. Orang tua bisa menjelaskan saat anak menunjuk suatu hal baru yang membuatnya tertarik.

Bergaul dengan anak-anak seusianya juga akan membuat anak belajar mengenal konsep berteman dan saling berbagi. Permainan-permainan juga mungkin membuat anak belajar menggenggam, merasakan rangsangan di kulit, bahkan berlari dan memanjat.

Kalau di sekitar lingkungan tempat tinggal tidak ada anak lain yang berusia sebaya, orang tua bisa mengajak anak mengunjungi area bermain. Ini dapat membantu anak melihat, mengenal, dan berinteraksi dengan anak-anak lain.

Baca Juga: Cara Menjelaskan kepada Anak Bahwa Ia Didiagnosis Kanker

3. Biarkan anak bergerak naik dan turun ke sana kemari

5 Tips Melatih Motorik Halus dan Motorik Kasar Anak Batitailustrasi melatih motorik halus dan motorik kasar anak (unsplash.com/Susana Coutinho)

Orang tua mungkin merasa takut saat anak mulai penasaran dengan tempat-tampat yang bisa ia panjat dan kadang orang tua ingin anaknya duduk anteng sehingga lebih mudah untuk menjaganya. 

Namun, sama seperti membaca buku atau menggambar yang penting dalam melatih motorik halus anak, berguling, berlari, memanjat atau mendorong merupakan hal yang membantu mengembangkan motorik kasar anak. 

Buatlah lingkungan bermain yang aman bagi anak dan dampingi anak dalam mengeksplorasi apa saja yang bisa mereka lakukan. Memberikan tantangan-tantangan kecil dan apresiasi atas keberhasilan keberhasilan kecil yang dilakukan anak juga akan menambah motivasinya untuk melakukan hal-hal baru. 

4. Ajari anak memberi nama hal-hal yang ada di sekelilingnya

5 Tips Melatih Motorik Halus dan Motorik Kasar Anak Batitailustrasi batita main mobil-mobilan (unsplash.com/Sandy Millar)

Mulai dari warna, bentuk, bahkan perbandingan besar dan kecil, itu sedikit banyak akan membuat anak belajar mengelompokkan hal-hal di dalam pikiran mereka. Jadi, jangan heran kalau anak-anak suka mengelompokkan mainan mainan mereka menurut kategori yang mereka buat sendiri.

Menciptakan aktivitas, misalnya menebarkan kancing yang berbeda warna dan meminta anak untuk mengelompokkan kancing-kancing tersebut berdasarkan warna di wadah yang diletakkan di ujung ruangan akan melatih motorik halus dan motorik kasar anak.

Menyusun kubik dengan berbagai warna juga bisa membuat anak peka terhadap bentuk dan warna yang berbeda. 

5. Ajarkan nilai-nilai moral kepada anak lewat aktivitas-aktivitas sederhana

5 Tips Melatih Motorik Halus dan Motorik Kasar Anak Batitailustrasi melatih motorik halus dan motorik kasar anak (unsplash.com/Juan Encalada)

Masa kanak-kanak adalah masa yang paling efektif untuk orang tua menanamkan nilai-nilai abstrak kepada anak-anak lewat hal-hal konkret. Misalnya, untuk mengajarkan anak tentang kepedulian dan berbagi, orang tua dapat membuat aktivitas-aktivitas anak belajar mendistribusikan objek-objek ke beberapa tempat dengan jumlah yang sama.

Orang tua juga dapat mengajarkan konsep kasih dengan mengajak anak-anak bersalaman dengan orang yang lebih tua.

Konsep kemandirian juga dapat ditanamkan kepada anak dari sejak kecil. Biarkan mereka perlahan-lahan merapikan mainan mereka sendiri walaupun hasilnya mungkin kurang rapi.

Menjaga dan merawat anak-anak di bawah usia 3 tahun bukanlah hal yang mudah. Butuh dedikasi waktu dan tenaga demi sang buah hati. Akan tetapi, anak-anak dapat belajar banyak hal tentang kehidupan dari orang tuanya.

Di samping melatih motorik anak, orang tua dapat membangun relasi yang dekat dengan anak lewat aktivitas-aktivitas yang dilakukan bersama-sama. Jalinan itu akan menjadi bekal berharga saat anak-anak nantinya akan menghadapi dunia secara mandiri.

Baca Juga: 5 Jenis Gangguan Perkembangan pada Anak dan Cara Mengatasinya

Felicia Felicia Photo Writer Felicia Felicia

Felicia adalah seorang mahasiswa jurusan IT di salah satu universitas swasta di kota Medan. Disamping menjadi seorang mahasiswa, Feli juga bekerja di salah satu perusahaan branding di kota Medan sebagai seorang designer grafis. Tinggal di sebuah rumah yang sederhana bersama orang tua, kakek nenek dan seorang adik laki-laki, mempunyai mimpi ingin menerbitkan buku yang Feli tulis sendiri. Berpendapat kalau menulis adalah salah satu cara untuk menginspirasi banyak orang.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya