Hari Hemofilia Sedunia, Ini 6 Tokoh Populer yang Mengidap Hemofilia

Alexandra Borstein atau kerap disapa Alex merupakan komedian, penulis skenario film, aktris, dan pengisi suara yang lahir pada 15 Februari 1972 di Highland Park, Illinois, Amerika Serikat (AS). Ia dikenal sebagai pengisi suara Lois Griffin dalam serial televisi Family Guy (1999).

Alexandra juga menjadi pengisi suara di berbagai serial kartun ternama seperti Casper, Barbie, dan Power Ranger. Sebagai perempuan yang membawa gen hemofilia, Alex aktif dalam mengampanyekan kesadaran akan penyakit tersebut kepada masyarakat.

Pesepeda asal AS, Barry Haarde merupakan pengidap hemofilia yang aktif menggalang dana untuk membantu menyebarkan obat ke negara-negara yang tidak mampu untuk membelinya. Barry juga terinfeksi HIV dan hepatitis C setelah menjalani transfusi darah lebih dari 30 tahun yang lalu.

Sebelum meninggal pada tahun 2018, pria yang tinggal di Houston, Texas, AS, ini pernah mencatatkan sejarah sebagai satu-satunya pria penderita HIV, hepatitis C, dan hemofilia sekaligus yang mampu menempuh bersepeda sejauh 3.667 mil atau 5.900 km dari Astoria, Oregon, ke Portsmouth, New Hampshire, selama 50 hari. Hebat sekali, ya!

Jesse Schrader adalah pemain bisbol profesional yang menderita hemofilia A parah. Pelempar (pitcher) bertangan kidal ini bahkan harus selalu mengompres lengannya setiap selesai pertandingan. Ia juga harus menjaga tubuhnya secara ekstra. Meskipun kini ia tidak lagi bermain secara profesional, Jesse masih bermain untuk dua tim bisbol amatir yang berbeda. 

Richard Burton adalah aktor berbakat asal Wales, Inggris. Selama 30 tahun kariernya, ia telah membintangi 61 film, 30 drama, dan 6 kali dinominasikan sebagai aktor pemeran utama di pagelaran Academy Awards. 

Sebagai pengidap hemofilia, Richard juga mendirikan Richard Burton Hemophilia Fund bersama istrinya, Elizabeth Taylor, pada tahun 1964. Lembaga tersebut bertujuan untuk mencari pengobatan bagi pasien hemofilia. Richard meninggal di Swiss pada usia 58 tahun karena stroke.

Ryan Wayne White didiagnosis mengidap hemofilia A pada usia 3 hari tepat setelah ia mengalami pendarahan hebat akibat proses sunat. Selain itu, Ryan juga didiagnosis AIDS pada tahun 80-an akibat transfusi darah.

Pandangan negatif mengenai AIDS pada masa itu membuat pihak sekolah melarang Ryan untuk bersekolah. Namun, orangtuanya terus berjuang untuk memenangkan gugatan yang mereka ajukan kepada pihak sekolah. Ryan akhirnya meninggal dunia pada usia 19 tahun atau pada tahun 1990 karena penyakit AIDS.

Ratu Victoria adalah carrier hemofilia B. Ia kemudian menurunkan penyakit ini kepada dua putri dan satu putranya. Sebagai pembawa sifat hemofilia, dua anak Ratu Victoria, yaitu Alice dan Beatrice, diduga menjadi pihak yang menyebarkan penyakit hemofilia ke Rusia, Spanyol, dan Jerman.

Putranya, Pangeran Leopold, juga mewariskan penyakit genetik ini ke anak perempuannya. Proses perkawinan antara anak Pangeran Leopold dengan keluarga kerajaan Eropa turut menjadi penyebab lahirnya raja-raja lain yang juga menderita hemofilia. Contohnya Tsarevich Alexei Nikolaevich. Tak heran jika hemofilia dijuluki sebagai the royal disease atau penyakit kerajaan.

Deretan tokoh publik yang mengidap penyakit hemofilia di atas selalu jadi sorotan di Hari Hemofilia Sedunia. Meski memiliki keterbatasan, semangat tidak menghalangi mereka dalam berkegiatan, bahkan bisa menginspirasi orang-orang sehat di luar sana. Kini, pengobatan hemofilia sudah mengalami kemajuan sehingga diharapkan dapat mengurangi rasa sakit yang dirasakan oleh pengidapnya.