Jelang World Heart Day, Kenali Produk Pangan untuk Jantung Sehat

Layaknya pipa, pembuluh darah kita bisa tersumbat. Tingginya kadar kolesterol atau lemak jahat, disebut low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat, bisa menumpuk atau menimbulkan plak dalam pembuluh darah, sehingga pembuluh darah bisa menyempit dan tidak elastis. Hal ini berisiko terhadap masalah jantung, seperti aterosklerosis atau penyakit jantung koroner.

Nah, minyak zaitun mengandung monounsaturated fat acids (MUFA) yang tinggi. Ini adalah sejenis asam lemak tak jenuh yang mekanismenya adalah membantu meningkatkan high-density lipoprotein (HDL) alias kolesterol baik, yang nantinya membantu membersihkan kelebihan LDL dalam tubuh.

Namun, perlu diingat bahwa minyak zaitun tidak cocok untuk pemasakan suhu tinggi, seperti menggoreng. Minyak zaitun memiliki titik asap rendah, menurut Tangkudung (2014), yang apabila digunakan untuk menggoreng maka akan berpotensi menjadi free fatty acids yang tidak baik untuk tubuh.

Minyak zaitun bisa dijadikan saus atau dressing untuk salad, menumis, atau bisa juga dikonsumsi lansung, meskipun beberapa jenis minyak zaitun memiliki rasa yang sedikit pahit.

Virgin coconut oil (VCO) juga dipercaya baik untuk menjaga kesehatan jantung. Sama dengan minyak zaitun, VCO juga dapat membantu meningkatkan HDL. Tidak hanya itu, kandungan antioksidan dalam VCO bisa membantu pembuluh darah arteri agar terhindar dari aterosklerosis dan penyakit kardiovaskular.

Minyak ini bisa dikonsumsi langsung, bisa dimulai dengan 3 sendok makan per hari atau konsultasikan dulu ke dokter atau ahli gizi.

Kenapa harus buah dan sayur? Karena keduanya adalah sumber serat yang tinggi, dan kasus penyakit jantung diketahui juga bisa disebabkan karena asupan serat yang rendah. Jadi, penting untuk memenuhi kebutuhan serat harian, yaitu dengan memperbanyak konsumsi sayur dan buah. 

Tidak hanya serat, pada buah tertentu, seperti alpukat, mengandung lemak tak jenuh yang tinggi. 

Selain itu, faktor risiko penyakit jantung adalah obesitas atau kegemukan. Artinya, kita juga bisa mencegah penyakit jantung dengan cara menjaga berat badan tetap ideal. Salah satu caranya adalah dengan mencegah dan/atau mengatasi obesitas dengan pola makan tinggi serat, dan bila perlu lakukan diet rendah kalori atau rendah lemak.

Apa semua ikan berlemak? Ya, semua ikan mengandung lemak. Namun, ikan berlemak yang di sini adalah jenis ikan yang mengandung tinggi lemak tak jenuh, seperti omega-3.

Lantas, ikan apa yang tinggi omega-3? Kamu bisa mengonsumsi ikan laut seperti sarden, tuna, atau salmon.

Berdasarkan laporan dalam Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, bawang putih mengandung senyawa organosulfur anti aterosklerosis, yaitu minyak atsiri S-alk(en)il-sistein sulfoksida dan asam amino non-volatil γ-glutamil-S-alk(en)il-L-sistein. Penggunaan bawang putih lazim digunakan untuk sebagai bumbu masakan sehari-hari.

Konsumsi acar bawang putih sempat viral beberapa waktu lalu. Ingat? Dilansir Healthline, makan bawang putih sehari cukup 3-6 gram atau 1-2 siung. Akan tetapi, jangan sampai berlebihan, ya, konsumsinya karena bawang putih bisa menyebabkan masalah pencernaan, bahkan risiko perdarahan abnormal.

Itulah beberapa produk pangan untuk membantu menjaga kesehatan jantung. Prinsip dari jenis produk di atas kurang lebih sama, yaitu kaya akan lemak tak jenuh, baik MUFA atau polyunsaturated fatty acid (PUFA), adanya serat, serta senyawa yang baik untuk mengontrol lemak jenuh penyebab penyakit jantung.

Namun, untuk menjaga maupun meningkatkan kesehatan jantung tidak bisa hanya mengandalkan makanan. Pencegahan lain seperti menjaga asupan natrium, rutin berolahraga, mengelola stres dengan baik, dan berhenti merokok juga penting untuk jantung yang sehat. Yuk, investasi kesehatan sejak dini!