Benarkah Minum Soda Bisa Mencegah Kehamilan? Cek Faktanya

Salah satu hal yang banyak dipercaya masyarakat

Ada banyak upaya yang dilakukan sebagai antisipasi kehamilan. Pil KB darurat dan nanas, misalnya. Selain dua hal tersebut, ada pula kepercayaan yang meyakini bahwa minum soda bisa mencegah kehamilan.

Mitosnya, soda dapat membunuh sperma sehingga tidak terjadi pembuahan di rahim. Benarkah demikian?

Soda vs kehamilan

Soda memang minuman nikmat yang bisa jadi pelepas dahaga. Selain minuman, ada yang memanfaatkannya sebagai kontrasepsi darurat. Meminum soda diyakini dapat mencegah kehamilan.

Dilansir Vagina Museum, kepercayaan ini merupakan bagian dari folklore alias cerita rakyat Amerika Serikat. Penggunaan soda sebagai pencegah kehamilan populer sekitar 1950 sampai 1960-an. Saat itu, alat kontrasepsi masih sulit didapat.

Alih-alih diminum, keyakinan pada masa tersebut jauh lebih ekstrem. Soda bahkan digunakan sebagai cairan douche vagina pasca berhubungan intim tanpa pelindung fisik.

Cara kerjanya, dengan memutar botol dan mengarahkannya ke vagina. Dengan demikian, cairan soda akan masuk ke dalam vagina dan bertindak sebagai spermisida.

Lantas, mengapa hal ini dilakukan? Anggapannya, gula dan asam dalam minuman akan membunuh sperma sehingga tidak bisa sampai membuahi sel telur di rahim. 

Minum soda bisa mencegah kehamilan

Dilansir Women Help, anggapan bahwa soda dapat mencegah kehamilan merupakan mitos belaka. Bahkan jika seseorang mengalami keguguran setelah mengonsumsi soda, kaitan keduanya pun belum teruji secara ilmiah.

Begitu pula penggunaan soda sebagai douche untuk mencegah kehamilan. Alih-alih bersifat kontraseptif, melakukannya justru dapat memicu infeksi vagina. Termasuk mendukung pertumbuhan jamur dan gangguan lainnya.

Meski demikian, terdapat penelitian yang menunjukkan bahwa konsumsi soda dapat menurunkan fertilitas. Sebuah studi dalam jurnal Epidemiology menyebutkan bahwa meminum soda setiap hari menurunkan kesuburan, baik pada laki-laki maupun perempuan.

Terdapat alasan mengapa konsumsi soda berpengaruh pada kemampuan reproduksi. Potensi tersebut selanjutnya dikaitkan dengan pemahaman minum soda bisa mencegah kehamilan.

Baca Juga: Ada Manfaat Sperma untuk Wajah, Benarkah? Ini Faktanya

1. Kadar gula tinggi

Benarkah Minum Soda Bisa Mencegah Kehamilan? Cek Faktanyailustrasi tes kadar gula darah tinggi (freepik.com/xb100)

Secara umum, sebagian besar kandungan soda adalah gula. Sisanya kalori, bahan kimia, dan zat lain tanpa nilai gizi. Hasilnya, kamu memang merasa kenyang setelah minum soda, tetapi tidak mendapat asupan nutrisi yang cukup.

Minuman soda meningkatkan risiko seseorang terkena diabetes. Bahkan persentase gangguan kesehatan akibat gula makin meningkat jika individu memiliki riwayat diabetes gestasional.

Masih berlanjut, diabetes meningkatkan potensi tekanan darah tinggi. Kondisi tersebut menjadikan kehamilan lebih berisiko dan mengembangkan diabetes tipe-2 setelah melahirkan.

Dilansir Yashoda Hospital, diabetes dapat memicu infertilitas pada perempuan dan laki-laki. Termasuk menyebabkan infeksi genital, komplikasi pada kehamilan, menurunnya libido, disfungsi seksual, bahkan kerusakan DNA sperma dan mengubah siklus menstruasi menjadi anovulasi.

2. Mengandung pemanis buatan

Benarkah Minum Soda Bisa Mencegah Kehamilan? Cek Faktanyailustrasi menambah gula (unsplash.com/Towfiqu Bharbuiya)

Bukan hanya gula, soda juga kaya akan pemanis buatan. Paling sering ditemukan, ada sakarin. Meski belum ada penelitian yang mendukung, sakarin diyakini mampu melewati plasenta ketika ibu mengandung.

Beberapa pemanis buatan bisa jadi lebih aman, seperti aspartam, acesulfame-K, dan sucralose atau splenda. Kecuali jika kamu mengidap fenilketonuria alias penyakit genetik yang ditandai dengan kesulitan memproses asam amino fenilalanin, bahan dalam aspartam.

Dilansir OvulifeMD, terdapat beberapa efek samping yang memengaruhi infertilitas akibat konsumsi pemanis buatan, di antaranya:

  • Perubahan ovulasi dan peningkatan kematian sel di ovarium
  • Gangguan produksi hormon ovarium
  • Penurunan jumlah sperma, motilitas, dan morfologi, hingga kerusakan DNA sperma.

Mirip dengan konsumsi gula, pemanis buatan tidak dianjurkan jika kamu sedang merencanakan kehamilan. The Danish National Birth Control menunjukkan lebih 59 ribu perempuan mengalami kelahiran prematur akibat mengonsumsi terlalu banyak pemanis buatan.

3. Menambah berat badan

Benarkah Minum Soda Bisa Mencegah Kehamilan? Cek Faktanyailustrasi timbang berat badan (unsplash.com/Gesina Kunkel)

Asupan gula dan tinggi kalori berdampak pada berat badan individu. Mengonsumsi terlalu banyak soda memicu peningkatan bobot tubuh, bahkan dapat mencapai tahap obesitas. 

Selain itu, soda juga lack of nutrition. Padahal, tubuh bukan hanya membutuhkan rasa kenyang, tetapi juga nutrisi. Karena tidak didapat dari soda, tubuh akhirnya mudah lapar dan nafsu makan meningkat.

Penambahan berat badan secara singkat dengan diet yang tidak seimbang dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon. American Society for Reproductive Medicine mencatat, soda menurunkan kemampuan fertilitas. Kondisi inilah yang memunculkan anggapan minum soda dapat mencegah kehamilan.

Selain memengaruhi kesuburan, berat badan berlebih juga berperan dalam kesehatan secara general. Termasuk gangguan kardiovaskular hingga stroke.

4. Ketidakseimbangan hormon

Benarkah Minum Soda Bisa Mencegah Kehamilan? Cek Faktanyailustrasi perempuan sedang galau. (pexels.com/Ivan samkov)

American Journal of Clinical Nutrition mengaitkan asupan soda dengan kandungan progesteron pada perempuan. Penelitian tersebut menunjukkan perempuan yang minum soda dengan gula, bukan soda diet, memiliki kadar hormon estrogen lebih tinggi.

Uniknya, mengonsumsi gula dari buah-buahan tidak memberikan efek serupa. Artinya, kandungan dalam soda bisa berdampak bagi kesehatan reproduksi perempuan.

Artikel penjelasan peneliti studi Christy Porucznik, PhD, MSPH yang dimuat dalam Healthcare Utah menyebutkan, konsumsi soda mang tidak menyebabkan perubahan hormon secara langsung. Soda tidak serta merta membuat seseorang berhenti ovulasi. Namun, adanya peningkatan progesteron memicu pertanyaan, bagaimana dengan efek samping jangka panjangnya.

Porucznik juga menjelaskan bahwa minum soda mungkin merupakan variabel sementara dan sulit diukur. Namun, hasil dari penelitian ini sebagai tanda bahaya yang patut diperhatikan.

Dalam jangka panjang, ada potensi minum soda bisa mencegah kehamilan. Namun, pengaruh negatifnya bukan hanya pada kemampuan reproduksi, tetapi juga memicu gangguan kesehatan secara keseluruhan. Jadi, konsumsi soda dengan bijak, ya!

Baca Juga: 7 Ciri Perempuan Subur dan Gampang Hamil, Mudah Dikenali

Topik:

  • Laili Zain Damaika
  • Lea Lyliana
  • Bayu Aditya Suryanto
  • Delvia Y Oktaviani

Berita Terkini Lainnya