Proses Pembentukan Sel Telur: Masa Subur Hingga Menopause

Sel telur telah terbentuk sedari janin, loh!

Kehamilan dapat terjadi karena pertemuan sel sperma dan sel telur. Pada sistem reproduksi, perempuan akan mengalami proses pembentukan sel telur atau dikenal dengan istilah oogenesis. 

Sedangkan, pada laki-laki proses produksi dan pematangan sel sperma (gamet jantan) disebut dengan spermatogenesis. Istilah pembentukan sel sperma dan sel telur ini disebut dengan gametogenesis.

Pembentukan gamet jantan terjadi pada testis laki-laki. Lantas, bagaimana dengan proses pembentukan sel telur? Dilansir Medical News Today, tahapan pembentukan sel telur sebenarnya sudah terjadi pada saat janin berkembang atau sebelum lahiran. Berikut penjelasannya.

Apa itu oogenesis?

Proses Pembentukan Sel Telur: Masa Subur Hingga Menopauseilustrasi ovarium (dok.freepik.com)

Mengutip The Biology Notes, oogenesis adalah proses pembentukan sel telur atau gamet betina pada organ reproduksi perempuan. Proses ini mencakup serangkaian pembelahan mitosis dan meiosis.

Dilansir Medical News Today, jumlah sel telur yang akan dihasilkan oleh perempuan akan mengalami penurunan sampai mencapai tahapan menopause. Kualitas dan kuantitas dari gamet betina akan menentukan terjadinya kehamilan. Tidak seperti sel lainnya, sel telur tidak bisa beregenerasi.

Baca Juga: Waspada Nyeri Payudara Sebelah Kiri: Penyebab dan Pengobatannya

Tahapan oogenesis

Proses Pembentukan Sel Telur: Masa Subur Hingga Menopauseilustrasi sel sperma dan sel telur (pexels.com/LoveFreund)

Tahapan oogenesis terbagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut:

1. Tahap penggandaan

Tahap penggandaan telah terjadi pada saat kamu masih di dalam kandungan atau janin. Sel telur memiliki sel primordial yang mengalami proses pembelahan mitosis untuk membentuk jutaan oogonia atau sel induk telur.

2. Tahap pertumbuhan

Oogonia akan terus mengalami perkembangan dan berubah menjadi oosit primer yang bersifat diploid. Sel ini akan ‘tertidur’ sampai tiba masanya perempuan mengalami mesntruasi.

3. Tahap pematangan

Setelahnya, oosit primer akan membelah menjadi meiosis-I dan menghasilkan oosit sekunder. Tahapan pematangan ini biasanya akan terjadi perubahan hormonal di dalam tubuhmu.

Mengutip ByJu’s, sel tersebut akan mengalami meiosis-II. Badan kutub bereplikasi untuk membentuk dua badan kutub, sedangkan oosit sekunder berhenti pada tahap metafase meiosis-II.

Proses pembentukan sel telur dari waktu ke waktu

Proses Pembentukan Sel Telur: Masa Subur Hingga Menopauseilustrasi masa subur (pexels.com/Sora Shimazaki)

Pada artikel ini, akan dibagikan proses pembentuk sel telur per periode, mulai dari dalam kandungan, masa subur, hingga masa menopause.

1. Masa dalam kandungan 

Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), pada saat masih janin atau usia kandungan 20 minggu, perempuan telah memiliki 6–7 juta sel telur. Pada saat proses melahirkan, terjadi penurunan sel telur menjadi 1–2 juta.

Sebelum masa pubertas, sel telur yang belum matang akan berkurang 11 ribu setiap bulannya. Jutaan gamet betina tersebut tidak akan matang atau bertumbuh sampai masa pubertas kamu tiba.

Pubertas akan terjadi ketika area otak yang memproduksi hormon, hipotalamus, menghasilkan hormon gonadotropin (GnRH) atau hormon pelepas. 

Adapun masa pubertas akan ditandai dengan adanya menstruasi. Biasanya, fase ini terjadi pada perempuan yang memasuki usia 12–13 tahun. Akan tetapi, ada beberapa kemungkinan sejak usia 8 tahun sudah mengalami proses ini.

Pada saat proses menstruasi, perempuan akan memproduksi 300 ribu–500 ribu sel telur setiap bulannya. Adapun seberapa banyak sel telur yang dilepaskan setiap bulannya bisa pada setiap orang berbeda-beda dan dipengaruhi oleh banyak hal.

2. Masa subur perempuan

Masa subur adalah waktu di mana sel telur matang dan mengalami jumlah yang banyak. Pada masa inilah kesempatan bagi kamu untuk hamil. Berikut kami bagikan masa subur sesuai dengan usianya

  • Usia 20-an

Masa subur perempuan adalah pada pertengahan usia 20-an. Hal ini memungkinkan 25–30 persen untuk mengalami kehamilan setiap bulannya. ACOG menyatakan, kesuburan perempuan akan mengalami penurunan pada saat usia 32 tahun. 

  • Usia 30-an

Pada usia 32, setidaknya perempuan memiliki 20 persen untuk hamil dengan jumlah sel telur sebanyak 120 ribu. Setelahnya, pada usia 37 tahun akan terus terjadi pengurangan jumlah sel telur menjadi 25 ribu.

Menurut the Centers for Disease Control and Prevention (CDC), hanya 1 dari 5 pada pasangan dengan usia perempuan 30–39 tahun yang bisa mengandung anak pertama. 

  • Usia 40-an

Persentase kehamilan perempuan akan mengalami penurunan menjadi 5 persen saat memasuki 40 tahun. Apabila kamu ingin memiliki anak pada usia tersebut, sebaiknya kamu melakukan perawatan kesuburan seperti fertilisasi in-vitro (IVF).

Pada tahun 1985–2019, jumlah perempuan yang melahirkan di usia 40 hingga 44 tahun terus mengalami kenaikan. Akan tetapi, terjadi penurunan kehamilan di setiap kelompok umur.

3. Masa menopause 

Masa menopause adalah masa di mana kamu tidak mengalami lagi siklus menstruasi lagi. Pada masa ini, perempuan akan mengalami pengurangan sel telur kurang dari 1 ribu sel telur.

Saat jumlah sel telur banyak yang berkurang, ovarium akan mulai mengalami penurunan produksi estrogen dan progesteron. Sel telur yang belum matang ini akan lebih resisten terhadap FSH.

Di Amerika Serikat, rata-rata usia perempuan yang mengalami menopause adalah 52 tahun. Akan tetapi, hal ini bisa bervariasi tergantung dari jumlah sel telur yang dimiliki saat lahir dan faktor lainnya seperti medis dan perawatan.

Berikut tadi penjelasan mengenai proses pembentukan sel telur. Semoga bermanfaat!

Baca Juga: 7 Hormon yang Digunakan Sebagai Petunjuk Kehamilan

Topik:

  • Nadia Agatha Pramesthi

Berita Terkini Lainnya