Awas! 5 Makanan dan Minuman Ini Pelan-pelan Merusak Ginjal

Salah satunya sering kamu pakai saat memasak, lho

Ginjal adalah organ krusial untuk tubuh bisa bekerja dengan normal. Beberapa fungsinya meliputi menyaring darah dari kotoran atau racun, mengatur tekanan darah, dan menjaga keseimbangan cairan dalam darah. Sayangnya, ginjal bisa mengalami gangguan karena banyak hal, di antaranya lewat konsumsi makanan dan minuman tertentu.

Namun, sayangnya gaya hidup yang tidak sehat, termasuk berlebihan dalam mengonsumsi jenis makanan dan minuman tertentu, perlahan bisa mengurangi fungsi ginjal atau merusak ginjal.

Jangan disepelekan, sebaiknya mulai sekarang batasi konsumsi jenis makanan dan minuman berikut ini.

1. Daging merah 

Awas! 5 Makanan dan Minuman Ini Pelan-pelan Merusak Ginjalpixabay.com/reinhardthrainer

Melansir Medical News Today, saat ini diperkirakan setidaknya 500 juta orang pengidap penyakit ginjal kronis (PGK) di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, banyak yang berlanjut hingga tahapan gagal ginjal stadium akhir (end-stage renal disease atau ESRD), kondisi yang memerlukan cuci darah hingga transplantasi ginjal.

Para ahli meyakini bahwa dengan mengurangi asupan protein dapat memperlambat pengembangan dari penyakit ginjal kronis ke tahapan gagal ginjal stadium akhir.

Untuk itulah, Woon-Puay Koh bersama tim dari Duke-NUS Medical School dan Saw Swee Hock School of Public Health di National University of Singapore melakukan penelitian yang melibatkan 63.257 orang dewasa, berusia 45-74 tahun.

Hasil studi yang diterbitkan dalam Journal of the American Society of Nephrology tersebut menyimpulkan, dari berbagai jenis protein yang dikonsumsi sehari-hari, mereka yang banyak mengonsumsi daging merah (di atas 25 persen), memiliki kemungkinan 40 persen lebih besar terkena ESRD dibanding orang-orang yang mengonsumsi protein dari daging merah di bawah 25 persen.

Kesimpulan lainnya, jenis protein dari ikan, telur, produk susu, dan unggas (daging ayam, bebek), tidak menunjukkan hubungan dengan pengembangan ESRD. Sementara itu, jenis protein nabati dari kedelai dan kacang-kacangan menunjukkan sedikit sifat melindungi atau memperlambat ESRD.

Dari hasil penelitian di atas, Woon-Puay Koh menyarankan untuk mengonsumsi jenis protein nabati. Kalaupun tetap ingin makan daging, jenis daging unggas, ikan ataupun kerang menjadi alternatif yang jauh lebih aman daripada daging merah (daging sapi, babi, kambing, dan lain-lain).

Hal ini penting untuk mencegah terjadinya gagal ginjal yang membuat seseorang harus melakukan cuci darah maupun menjalani transplantasi organ ginjal.

2. Makanan asin 

Awas! 5 Makanan dan Minuman Ini Pelan-pelan Merusak Ginjalpexels.com/@caleboquendo

Melansir Action on Salt, tubuh mengeluarkan kelebihan air dengan cara menyaringnya dari aliran darah lewat ginjal. Proses ini membutuhkan keseimbangan antara natrium dan kalium, supaya air bisa ditarik melintasi dinding aliran darah menuju saluran pengumpul di ginjal.

Kelebihan natrium, akibat banyak mengonsumsi makanan asin, dapat merusak keseimbangan, yang buntutnya dapat mengurangi fungsi ginjal, sehingga air yang dikeluarkan pun jadi lebih sedikit. Kondisi ini memicu tekanan darah tinggi yang sangat buruk pengaruhnya bagi ginjal, dan jika dibiarkan bisa menyebabkan penyakit ginjal.

Tingginya konsumsi garam juga dapat menyebabkan peningkatan jumlah protein pada urine, yang merupakan faktor risiko penurunan fungsi ginjal, serta bisa memicu pembentukan batu ginjal. Hal ini disebabkan diet tinggi garam akan meningkatkan jumlah ekskresi kalsium, sehingga menumpuk di urine dan menyebabkan batu ginjal.

Baca Juga: 5 Gejala Medis yang Mengindikasikan Ginjal Kamu Bermasalah, Apa Saja?

3. Makanan dan minuman manis 

Awas! 5 Makanan dan Minuman Ini Pelan-pelan Merusak Ginjalpexels.com/Sharon McCutcheon

Gula dibutuhkan tubuh sebagai sumber energi sehingga manusia bisa beraktivitas sehari-hari. Hanya saja, konsumsi gula meja (gula pasir) serta pemanis tambahan yang biasa digunakan pada berbagai produk makanan atau minuman, justru bisa jadi bumerang bagi kondisi kesehatan.

Mengutip laman Kidney, gula sebenarnya tidak menjadi masalah bagi ginjal kecuali kalau kadar gula darahnya tinggi, misalnya pada penderita diabetes tipe 1 dan 2. Saat kadar gula darah sudah melebihi 180 mg/dl, ginjal mulai mengeluarkan gula ke dalam urine, hal ini terjadi karena ginjal sudah menurun fungsinya.

Diabetes yang tidak terkontrol bisa merusak pembuluh darah dan menghancurkan filter pada ginjal, menyebabkan ginjal tidak bisa menjalankan fungsinya dengan normal. Akibatnya, lebih banyak air dan garam yang tertahan dan tidak bisa dikeluarkan oleh ginjal, serta banyaknya limbah (toksin) yang tidak bisa dikeluarkan dari dalam darah, menimbulkan berbagai gangguan penyakit.

4. Makanan kaleng 

Awas! 5 Makanan dan Minuman Ini Pelan-pelan Merusak Ginjalpixabay.com/squirrel_photos

Jenis makanan kaleng seperti ikan, sayur dan buah-buahan dalam kaleng, kerap dipilih karena praktis digunakan. Hanya saja, kebanyakan produk makanan kaleng tinggi kadar natrium.

Dalam sebuah laporan yang terbit dalam jurnal Advances in Chronic Kidney Disease tahun 2013, makanan kalengan merupakan salah satu penyumbang terbesar asupan natrium bagi penduduk Inggris. Sumber natrium lainnya banyak didapatkan dari roti olahan, sereal, biji-bijian, daging, saus, dan hanya sebagian kecil saja yang berasal dari penambahan garam saat memasak di rumah.

Penggunaan garam sangatlah luas di industri pangan karena berbagai manfaat yang dimilikinya. Antara lain, sebagai bahan pengawet untuk memperpanjang umur simpan suatu produk karena natrium memiliki karakteristik anti mikroba, serta bertujuan untuk meningkatkan cita rasa produk pangan.

Salah satu cara menyiasati tingginya kadar natrium pada makanan kaleng adalah dengan membilasnya terlebih dahulu dengan air sebelum digunakan. Menurut studi yang dimuat dalam Journal of the American Dietetic Association, membilas tuna dan keju cottage kalengan selama 3 menit dengan air mampu mengurangi kadar natrium, berurutan sebanyak 80 persen dan 63 persen.

Sementara itu, mengganti air dalam kemasan kacang-kacangan kalengan dengan air biasa, sebelum dipanaskan, mampu menurunkan kadar natrium sebanyak 33 persen.

Meskipun hal di atas membantu dalam mengurangi asupan natrium, ada baiknya tetap memilih bahan-bahan segar dan hindari makanan yang diawetkan, demi menjaga ginjal tetap sehat.

5. Alpukat 

Awas! 5 Makanan dan Minuman Ini Pelan-pelan Merusak Ginjalpixabay.com/Thomas Wilken

Walaupun alpukat mengandung serat, antioksidan, serta lemak tak jenuh yang baik bagi tubuh, konsumsinya secara berlebihan juga bisa berdampak buruk bagi ginjal, dan sebaiknya dihindari bagi mereka yang memang sudah memiliki masalah pada ginjal.

Mengutip Healthline, mereka yang mengalami gangguan ginjal perlu membatasi asupan kalium kurang dari 2.000 miligram per hari supaya terhindar dari hiperkalemia, yakni kadar kalium dalam darah yang melewati batas.

Sementara dalam satu cangkir buah alpukat (sekitar 150 gram), sudah mengandung 727 miligram kalium. Kelebihan kalium ini bisa memperparah sakit ginjal karena memaksa ginjal untuk membuang kelebihan kalium, padahal fungsinya sudah menurun.

Menjaga kesehatan ginjal boleh dibilang sama saja dengan menjaga kesehatan seluruh tubuh, menimbang peranannya yang vital dalam menunjang berbagai fungsi organ lainnya. Karena itu, penting sekali untuk melakukan upaya agar ginjal tetap berfungsi normal, misalnya dengan mengonsumsi jenis makanan di atas dalam batas wajar dan tidak berlebihan.

Baca Juga: Hidup dengan Satu Ginjal, Apa Pengaruhnya terhadap Kesehatan?

L A L A Photo Verified Writer L A L A

I fear not the man who has practiced 10,000 kicks once, but I fear the man who has practiced one kick 10,000 times (Bruce Lee)

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya