Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi laki-laki sedang berlari (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi laki-laki sedang berlari (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Intinya sih...

  • Latihan penguatan pinggul penting untuk mencegah cedera saat lari.

  • Heel activator, hip abduction, dan single-leg toe tap adalah beberapa latihan yang efektif untuk memperkuat otot pinggul.

  • Otot pinggul yang kuat dapat membantu meningkatkan kecepatan lari dan mencegah cedera.

Kalau kamu hobi lari, entah itu joging santai tiap pagi atau ikut turnamen, jangan hanya fokus ke sepatu dan teknik napas, tetapi otot pinggul juga wajib dilatih!

Banyak pelari yang tidak sadar bahwa otot pinggul justru menjadi titik lemah yang bisa memicu cedera. Otot pinggul bagian luar dan dalam punya peran vital dalam menjaga stabilitas tubuh saat berlari. Kalau otot ini lemah? Bisa-bisa punggung atau lutut  jadi korban karena harus bekerja ekstra untuk menyeimbangkan gerakan.

Masalah pinggul ini juga bisa membuat gerakan lari menjadi tidak efisien, khususnya otot gluteus medius, bagian bokong samping yang sering terlupakan. Padahal saat lari, tubuh mengalami gaya geser besar di area pinggul, panggul, sampai sambungan sakroiliaka. Otot pinggul yang kuat dan gerakan lari yang benar bisa meminimalkan efek negatif dari gaya geser ini alias mengurangi risiko cedera!

Nah, untuk kamu yang masih pemula atau pelari santai, ini dia latihan penguatan pinggul yang wajib dilakukan secara rutin.

1. Heel activator

Latihan pemanasan ini berguna untuk menguatkan betis dan melatih cara kaki mendarat dengan benar. Cara melakukannya:

  1. Jepit bola kecil di antara kedua tumit.

  2. Gerakkan kaki naik turun sambil tetap menekan bola.

  3. Coba 3 set, masing-masing 10 repetisi.

  4. Lakukan perlahan (3-5 detik tiap naik turun).

Gerakan ini melatih kaki untuk bergerak dari sisi luar ke pijakan penuh.

2. Hip abduction 

Gerakan ini berguna untuk membantu menjaga keseimbangan langkah saat lari. Otot abduktor yang kuat akan menjaga tubuh tetap stabil, terutama saat mendarat. Kalau otot ini lemah, punggung dan lutut akan mudah sakit dan cedera. Berikut cara melakukannya:

  1. Berdiri tegak di samping kursi atau dinding untuk pegangan.

  2. Tumpukan berat badan pada kaki kiri, dan kaki kanan dalam posisi relaks

  3. Angkat kaki kanan ke samping setinggi yang kamu bisa, jaga agar tubuh tetap tegak dan tidak condong ke sisi mana pun.

  4. Tahan sebentar di posisi atas, lalu turunkan kaki perlahan ke posisi semula.

  5. Lakukan 8–12 repetisi, lalu ganti sisi.

3. Single-leg toe tap

ilustrasi berlari (pexels.com/RUN 4 FFWPU)

Latihan ini bertujuan untuk melatih gluteus medius dan gluteus minimus, otot penting yang mengatur kestabilan pinggul. Karena lari itu dasarnya gerakan satu kaki bergantian, latihan satu kaki seperti ini sangat bermanfaat. Cara melakukannya:

  1. Berdiri, berat badan di kaki kiri.

  2. Sentuhkan kaki kanan ke depan, kembali.

  3. Sentuhkan ke samping, kembali.

  4. Sentuhkan ke belakang, kembali.

  5. Ulangi urutan dan ganti kaki.

4. Single-leg glute bridge

Latihan ini menargetkan gluteus maximus, otot utama yang aktif saat kamu “menendang” tanah dalam fase dorongan lari. Cara melakukannya:

  1. Berbaring dengan lutut ditekuk.

  2. Angkat satu kaki, tekuk dan posisikan lutut sejajar pinggul.

  3. Dorong pinggul ke atas pakai tumit kaki yang menapak.

  4. Tahan, lalu turunkan kembali.

  5. Ganti kaki.

5. Clamshell

Latihan ini sangat fokus ke gluteus medius. Jadi, jangan sampai punggung bawah ikut bergerak, ya. Cara melakukannya:

  1. Tidur miring, lutut dan kaki ditumpuk, ditekuk 45 derajat.

  2. Kaki tetap rapat, angkat lutut atas ke atas.

  3. Tahan sebentar, lalu turunkan kembali.

6. Squat

ilustrasi squat (freepik.com/benzoix)

Gerakan squat bukan hanya melatih bokong tetapi juga paha, pinggul, perut, sampai pergelangan kaki. Cara melakukannya:

  1. Berdiri, kaki selebar pinggul atau bahu.

  2. Tangan ke depan atau di dada.

  3. Turunkan tubuh seolah duduk di kursi.

  4. Jaga punggung tetap lurus, lutut jangan melebihi jari kaki.

  5. Bangkit, lalu ulangi.

7. Bridge

Bridge adalah latihan dasar, tetapi ampuh untuk memperkuat glutes, punggung bawah, dan hamstring. Cara melakukannya:

  1. Berbaring, lutut ditekuk, kaki rata di lantai.

  2. Angkat pinggul ke atas menggunakan kekuatan kaki.

  3. Tahan di atas, lalu turunkan perlahan.

Pinggul yang kuat bukan hanya membuat lari makin cepat, tetapi juga mencegah cedera. Namun, ingat, fleksibilitas juga penting. Otot fleksor pinggul yang kaku bisa membuat rentang gerak terbatas dan nyeri punggung bawah. Jadi, jangan lupa juga rutin stretching area pinggul dan sekitarnya, ya! Dengan latihan-latihan ini, kamu bisa lari lebih mantap, lebih seimbang, dan pastinya lebih tahan lama di lintasan!

Referensi

"Exercises for Hip Pain." Runner’s World. Diakses pada Juli 2025.
"
Essential Hip Strength Workouts for Runners." TrainingPeaks. Diakses pada Juli 2025.
"
Hip Strengthening Exercises for Runners." Verywell Health. Diakses pada Juli 2025.

Editorial Team