7 Makanan yang Sebaiknya Tidak Dikonsumsi bersama Kopi

Menggabungkan kopi dan buah sitrus bisa membuat pH-nya berubah secara drastis. Ini juga dapat mengubah komposisi kimia masing-masing minuman secara signifikan. Pada akhirnya, kopi bisa terasa asam dan pahit.

Mencampurkan keduanya tidak hanya memengaruhi rasa, tetapi juga bisa menyebabkan sakit perut. Buah sitrus dan kopi adalah makanan yang sangat asam. Kopi juga dapat merangsang produksi asam lambung, yang semuanya dapat menyebabkan gejala refluks asam. 

Selain itu, kombinasi kopi dan sitrus dapat menghambat kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisinya. Tanin dalam kopi dapat menghalangi penyerapan vitamin C dari jus jeruk. Sebaiknya, konsumsi keduanya secara terpisah dengan jarak setidaknya satu jam.

Banyak orang suka minum kopi bersama dengan gorengan, seperti pisang goreng, bakwan, atau gorengan lainnya. Padahal, kombinasi ini tidak disarankan karena berdampak buruk bagi kesehatan. 

Makanan yang digoreng mengandung banyak lemak dan kolesterol tidak sehat. Jika dikombinasikan dengan kafein pada kopi, ini dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh.

Terlebih, mengonsumsi kopi bersama dengan gorengan bisa menyebabkan perut terasa berat dan tidak nyaman.

Keju dengan rasa yang kuat seperti blue cheese atau cheddar tua bisa menjadi terlalu pekat jika dipadukan dengan kopi.

Selain itu, kafein dari kopi dapat menghambat penyerapan kalsium dan juga meningkatkan ekskresi kalsium dalam keju.

Oleh sebab itu, kamu harus menghindari makan keju atau makanan lain berbasis kalsium bersama kopi

Minum kopi dan makan daging secara bersamaan adalah ide yang buruk. Kopi mengandung tanin yang membentuk senyawa dengan beberapa mineral yang terdapat pada daging, seperti zink.

Jika kamu mengonsumsi daging dengan kopi, ini dapat menyebabkan ekskresi zink dari tubuh. Padahal, zink sangat penting untuk fungsi tubuh.

Oleh sebab itu, para ahli menyarankan untuk tidak minum kopi setelah mengonsumsi makanan kaya zink. Ini mencakup daging merah, tiram, unggas, udang, dan kacang-kacangan. 

Polong-polongan mengandung banyak nutrisi esensial, seperti zink dan zat besi. Sayangnya, kandungan tanin dalam kopi menghalangi tubuh menyerap zink secara optimal. Hal ini terutama perlu diperhatikan bagi orang-orang yang memiliki masalah jantung.

Makanan nabati mengandung zat besi non-heme, yang lebih sulit diserap oleh tubuh daripada zat besi dari sumber hewani. Penting untuk memisahkan asupan kopi dan produk yang mengandung zat besi, karena tanin dalam kopi dapat menghalangi penyerapan zat besi.

Kopi dengan susu adalah perpaduan yang sangat umum. Tambahan susu mampu mengurangi rasa pahit pada kopi dan membuat minuman ini menjadi lebih nyaman di perut. Sayangnya, kombinasi keduanya sebenarnya tidak menyehatkan. 

Kopi dapat mempersulit tubuh menyerap kalsium dan membuang mineral ini melalui urine. Selain itu, terlalu banyak menambahkan susu atau krim ke dalam kopi dapat membuat kamu merasa kembung, memicu nyeri pencernaan, dan membuat perut terasa berat.

Kopi bersifat diuretik yang artinya mendorong keluarnya air dari tubuh. Makanan ringan biasanya tinggi garam, yang juga merangsang tubuh mengeluarkan lebih banyak air melalui urine. Jadi, makanan ringan tidak cocok dipadukan dengan kopi karena dapat membuatmu makin merasa haus.

Rasa asin dari makanan ringan juga dapat menutupi rasa yang melekat pada kopi. Akibatnya, rasa kopi akan jadi kurang nikmat.

Ada beberapa makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi bersama dengan kopi. Selain memengaruhi rasanya, mengombinasikan kopi dengan makanan ini juga dapat menyebabkan sejumlah efek negatif bagi tubuh.

Referensi

"Why a Coffee Expert and a Dietitian Strongly Advise You Skip That Orange-Juice-in-Coffee Trend." Well+Good. Diakses pada Agustus 2024. 
"10 Food Items To Avoid Eating With Coffee." India. Diakses pada Agustus 2024. 
"10 foods you should not consume with coffee." Moneycontrol. Diakses pada Agustus 2024. 
"Foods That Don't Go Well With Coffee." Top Roasters. Diakses pada Agustus 2024. 
"Never ever eat these 10 foods with your coffee." Firstpost. Diakses pada Agustus 2024.