Berasal dari Asia Tenggara, jahe adalah salah satu bahan herbal sekaligus bumbu masak paling sehat.
Jahe bisa dikonsumsi segar, dikeringkan, dalam bentuk bubuk, atau sebagai minyak atau jus. Bahkan, jahe juga banyak dimanfaatkan untuk produk perawatan kecantikan.
Jangan lewatkan jahe untuk campuran masakan, berikut ini adalah beberapa manfaat jahe untuk kesehatan yang sudah terbukti secara ilmiah!
Jahe sempat populer di awal masa pandemik COVID-19, sampai-sampai harganya sempat melambung tinggi. Banyak yang meyakini bahwa jahe dapat menjaga daya tahan tubuh, sehingga dapat membantu melindungi kita dari SARS-CoV-2, virus corona strain baru penyebab COVID-19.
Faktanya memang kurang lebih seperti itu. Menurut sebuah penelitian dalam jurnal Foods, ada tiga komponen bioaktif pada jahe, yakni gingerols, shogaols, dan paradols. Kehadiran ketiga senyawa tersebut membuat jahe sebagai salah satu sumber antioksidan, antimikroba, antiinflamasi, dan antikanker.
Bagi perempuan hamil, mual muntah (morning sickness) adalah keluhan yang umum terjadi. Untuk mengatasinya, jahe bisa diandalkan. Bisa dengan minum air jahe hangat, permen jahe, dan sebagainya.
Menurut studi yang dimuat di jurnal Integrative Medicine Insights, konsumsi jahe tak hanya bisa menghilangkan rasa mual dan muntah pada ibu hamil, tetapi juga pada pasien yang sedang menjalani kemoterapi.
Banyak orang yang percaya kalau gemuk itu pertanda sehat. Padahal, secara medis, berat badan berlebihan justru bisa berbahaya karena dapat mengundang berbagai penyakit. Misalnya obesitas, penyakit jantung, stroke, diabetes, gangguan pernapasan, penyakit kantung empedu, radang sendi, dan masih banyak lagi. Seram, kan?
Untuk mencegahnya, jagalah berat badanmu tetap ideal, salah satunya dengan konsumsi jahe. Karena, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Critical Reviews in Food Science and Nutrition, konsumsi jahe terbukti mampu menurunkan berat badan, mengurangi rasio lingkar pinggang dan pinggul, mengurangi indeks resistansi insulin, hingga meningkatkan kadar HDL atau kolesterol baik dalam tubuh.
Manfaat jahe dalam menurunkan berat badan ini adalah berkat kandungan senyawa di dalamnya yang mampu mempercepat pembakaran kalori serta mengurangi peradangan.
Bicara tentang kadar gula darah tinggi, biasanya orang langsung mengaitkannya dengan risiko penyakit diabetes. Padahal gula darah tinggi juga meningkatkan risiko penyakit lainnya, seperti penyakit jantung.
Melansir Healthline, berdasarkan studi yang melibatkan lebih dari 30 ribu orang, ternyata konsumsi 17-21 persen kalori dari gula tambahan bisa meningkatkan risiko kematian akibat penyakit jantung hingga 38 persen. Pembandingnya adalah mereka yang hanya mengonsumsi kalori gula tambahan sebanyak 8 persen saja.
Berita baiknya, jahe memiliki manfaat dalam menurunkan kadar gula darah. Ada penelitian dalam Iranian Journal of Pharmaceutical Research yang melibatkan 41 pasien diabetes. Hasilnya, konsumsi 2 gram bubuk jahe per hari mampu menurunkan kadar gula darah hingga 12 persen.
Tingginya kadar kolesterol dikaitkan dengan penyakit seperti jantung dan stroke. Supaya terhindar dari dampak buruk kolesterol tinggi, kamu bisa memanfaatkan jahe.
Sebuah penelitian terhadap penderita hiperlipidemia (kolesterol tinggi) yang terbit di jurnal Clinical and Medical Biochemistry menemukan bahwa konsumsi bubuk jahe sebanyak 5 gram per hari mampu menurunkan kadar LDL (kolesterol jahat) sebanyak 17,4 persen. Karena itu, jahe bisa kamu jadikan alternatif untuk menurunkan kolesterol yang membandel.
Itulah ulasan tentang beberapa manfaat menyehatkan dari konsumsi jahe. Setelah tahu manfaatnya, yuk, rutin mengonsumsi rempah yang satu ini sebagai salah satu cara untuk melindungi kita dari penularan COVID-19 dan penyakit lainnya.