Memilih Jus Sebagai Asupan Utama Diet? 5 Risiko Ini bisa Menghampirimu

Mungkin terdengar nyeleneh jika seseorang setiap hari bahkan sering mengkonsumsi jus, apalagi untuk diet. Namun ada beberapa metode diet yang tenyata salah satu langkahnya adalah dengan menjadikan jus sebagai asupan utama. Mereka yang diet namun rutin mengkonsumsi jus biasanya memilih untuk membuat jus sendiri di rumah atau membeli pembersih kemasan secara online atau di toko makanan kesehatan.
Memang, sekarang ini tren rutin mengkonsumsi jus sebagai solusi menurunkan berat badan. Namun perlu kamu ketahui risiko yang bisa menghampirimu!
1. Badanmu akan cepat lemas dan mudah tersinggung

Memang diet atau bahkan menjadikan jus sebagai asupan utama tidak disarankan jika kamu memiliki riwayat gangguan makan atau pola makan yang tidak teratur. Namun bagaimana jika kamu memutuskan diet dengan jus sebagai andalan energi walaupun kamu normal?
Secara umum, seperti banyak jenis diet lainnya yang dapat menyebabkan kelelahan yang berdampak pada mudahnya tersinggung. Risiko lainnya adalah diare karena jus dapat bertindak seperti pencahar alami karena gula merangsang usus untuk mengeluarkan air dan elektrolit.
2. Gula darah tinggi

Banyak orang yang diet dengan memilih jus buah daripada jus sayuran. Tentu, alasan klasiknya adalah karena rasanya lebih enak dan manis.
Padahal, ini bisa berisiko jika kamu adalah penderita diabetes. Mengapa? Logikanya, karena jus buah dapat meningkatkan gula darah dengan sangat cepat. Padahal serat dari sayuranlah yang memperlambat laju penyerapan nutrisi. Makannya, jika terus begini, perlahan namun pasti gula darahmu akan melonjak.
3. Infeksi bakteri

Mengapa bisa demikian? Karena jus yang kamu konsumsi mayoritas makanan yang mentah, maka disinilah titik bahayanya. Sebab jika buah dan sayuran segar atau digunakan mentah, apalagi buah dan sayuran tersebut tidak dipasteurisasi maka bakteri dapat masuk ke dalam jus yang akan kamu konsumsi.
4. Kekurangan nutrisi

Meskipun ada pemikiran dari penggiat diet dengan jus menyebut kurangnya serat sebagai hal positif, padahal sebenarnya itu adalah salah satu risikonya. Yaitu, saat serat berkurang maka bakteri tidak seimbang. Imbasnya kamu akan mengalami kembung, sembelit, diare, atau mengalami banyak penyakit pencernaan lainnya.
Jus juga tidak memiliki protein yang cukup yang membuatmu kenyang atau bahkan membantumu mempertahankan massa otot. Jadi, jika kamu hidup beberapa hari tanpa protein, serat, dan nutrisi lain yang tidak ditemukan dalam jus, kamu bisa mengalami defisiensi. Semakin lama dietnya, semakin besar pula risikonya.
Jus tidak boleh digunakan sebagai pengganti makanan untuk mendorong penurunan berat badan. Ini bisa berbahaya dalam jangka panjang karena jus dapat memperlambat metabolisme karena kekurangan protein dan lemak.
5. Batu ginjal

Puasa jus juga dapat meningkatkan risiko timbulnya batu ginjal, karena beberapa buah atau sayuran yang digunakan dalam jus mengandung oksalat tinggi seperti bayam dan bit. Terlalu banyak mengonsumsi oksalat dapat meningkatkan risiko batu ginjal.
Nah, itulah lima risiko yang bisa kamu rasakan jika kamu tetap niat diet dengan hanya mengonsumsi jus. Bahaya bukan?