Pada dasarnya, olahraga bukanlah hal yang sulit. Apalagi dengan semakin tingginya kesadaran untuk bergaya hidup sehat yang didukung dengan banyaknya fasilitas pusat kebugaran berikut kemudahan informasi, kamu jadi semakin terbantu untuk berlatih.
Sayangnya, masih banyak pula informasi soal latihan kebugaran yang salah dan terlanjur menjadi mindset bagi kebanyakan orang. Paling tidak, tujuh mitos fitness ini adalah yang cukup banyak dipercaya dan dilakukan.
Kamu adalah orang yang selalu menuju treadmill dulu saat memasuki gym dan melakukan latihan beban setelahnya? Kalau ya, ubah kebiasaanmu mulai sekarang. Kenyataannya, berlari dan jenis kardio lain justru akan menurukan kadar glikogen yang justru kamu butuhkan untuk dapat melakukan workout yang sudah direncanakan dengan maksimal. Sementara itu, kalau kamu melakukan latihan beban lebih dulu, hormon testosteron dan kortisol akan meningkat sehingga membantu sesi olahragamu jadi optimal.
Yakin deh, kamu pasti sering mendengar ini: jangan squat melebihi tumit! Padahal menurut Eric Allen, seorang personal trainer sekaligus strengh coach berbasis di Miami, squat dengan lutut melebihi jemari kuku justru memberi benefit dalam kemudahan bergerak. Bagaimanapun, posisi tersebut adalah posisi yang natural yang dilakukan manusia sehari-hari, seperti misal saat mengambil barang yang terjatuh.
Mengira crunch adalah cara paling efektif untuk membentuk otot-oto perutmu jadi six-pack? Hmmm... tidak juga. Para ahli mengatakan bahwa cara terbaik untuk mendapatkan perut yang kamu idamkan itu adalah dengan melakukan kombinasi antara interval training, gerakan latihan yang tepat, tidur yang cukup, menjaga level stres tetap rendah, dan keseimbangan asupan dan kebutuhan karbohidrat. Malah kalau kamu perhatikan, para bodybuilders yang mempunyai otot-otot perut sedemikian itu justru mendapatkannya dari latihan squat, chinup, dan deadlift.
Masih saja melakukan peregangan statis sebelum memulai sesi latihanmu? Duh. Gerakan-gerakan tersebut sebenarnya malah hanya akan menurunkan performansi dan kekuatanmu, lho.
Karena itu, peregangan statis justru semestinya ada pada bagian post-workout sebagai pendinginan. Sebagai gantinya, lakukan peregangan dinamis untuk memanaskan dan menyiapkan tubuhmu sebelum olahraga.
Satu lagi mitos yang salah soal kardio adalah banyak yang menganggap jenis latihan ini adalah yang terbaik bila ingin menurunkan berat badan. Hmm, kalau fokusmu adalah mengurangi beberapa inci lingkaran lemak di tubuh, justru latihan beban kuncinya.
Weight training merupakan cara lebih efektif untuk membantumu membakar kalori dan menghilangkan cadangan lemak yang membuatu gerah. Tentu saja, aktivitas ini juga harus tetap dibarengi dengan menu dan pola makan yang tepat.
Tidak ada yang bisa menilai seberapa keras usaha yang sudah kamu lakukan selain kamu dan Tuhan, ya. Jadi dibandingkan menilai dengan seberapa banyak keringat yang sudah kamu hasilkan, fokus saja pada latihan yang dilakukan.
Bahkan, seorang atlet angkat beban olimpiade tidak berkeringat banyak saat latihan. Mereka selalu beristirahat selama beberapa menit sebagai bentuk recovery sistem saraf di sela-sela latihan untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Duh, tidak perlu! Toh yang sebenarnya kamu perlukan cukup air mineral dengan jumlah yang cukup untuk menjagamu tetap terhidrasi, kok.
Kamu baru benar-benar membutuhkan cairan elektrolit itu kalau melakukan latihan kardio intens yang berlangsung selama minimal satu jam. Di samping itu, gula tambahan dalam minuman tersebut justru bisa menghalangi proses pembakaaran lemak
Hayo, seberapa banyak dari mitos ini yang sudah terlanjur kamu percaya dan lakukan selama ini?