Tak Disangka, Ini 5 Dampak Terjebak Macet bagi Kesehatan

Bukan cuma mood yang terganggu

Kemacetan adalah sesuatu yang akrab bagi orang-orang yang tinggal di kota besar. Terutama pada jam berangkat dan pulang kerja. Terjebak macet sangat merugikan, karena membuang waktu kita yang berharga dan bikin mood berantakan.

Selain itu, terjebak macet terus-menerus setiap hari bisa menimbulkan masalah kesehatan serius. Inilah berbagai dampak terjebak macet bagi kesehatan.

1. Meningkatkan tekanan darah sistolik dan diastolik

Kalimat "macet itu bikin darah tinggi" bukan isapan jempol belaka. Berdasarkan studi yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Hypertension tahun 2017, kemacetan lalu lintas dikaitkan dengan peningkatan tekanan darah sistolik dan diastolik.

Studi ini melibatkan 310 pengemudi berusia 18–64 tahun di Lebanon. Ternyata, pengemudi yang terpapar kemacetan lalu lintas memiliki tekanan darah sistolik dan diastolik yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak terpapar kemacetan.

2. Kehilangan waktu tidur hingga puluhan jam per tahun

Tak Disangka, Ini 5 Dampak Terjebak Macet bagi Kesehatanilustrasi mengantuk (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Lembaga survei Walnut Unlimited melakukan penelitian atas nama Go-Ahead Group (penyedia transportasi umum di Inggris). Tujuannya adalah menunjukkan pengaruh kemacetan lalu lintas pada komuter.

Hasilnya cukup mengejutkan, yaitu komuter di Inggris kehilangan 55 jam waktu tidur setiap tahun! Ini karena mereka harus bangun lebih awal setiap pagi agar bisa sampai di kantor tepat waktu.

Padahal, kurang tidur atau sleep deprivation bisa menyebabkan masalah serius seperti tekanan darah tinggi, diabetes, obesitas, penurunan sistem kekebalan tubuh, hasrat seks yang lebih rendah, hingga serangan jantung, gagal jantung, dan stroke, mengutip Cleveland Clinic.

Ironisnya, meski selalu bangun lebih awal, sebagian dari mereka masih terlambat masuk kerja. Sekitar 40 persen mengatakan alasannya adalah terjebak kemacetan lalu lintas.

"Kemacetan lalu lintas menyebabkan frustrasi, kecemasan, dan ketidaknyamanan. Ini merugikan produktivitas serta memengaruhi kualitas hidup. Transportasi umum dapat menjadi solusi untuk masalah itu. Bus tingkat yang terisi penuh dapat mengurangi kemacetan dan meningkatkan kualitas udara," ujar Martin Dean, direktur pelaksana pengembangan bus Go-Ahead Group, dalam laman Auto Evolution.

3. Membuat asma dan mengi kambuh

Beberapa penelitian telah menemukan peningkatan prevalensi asma pada anak-anak yang tinggal di dekat jalan raya yang lalu lintasnya padat. Seperti penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Environmental Health Perspectives tahun 2006 yang menunjukkan peningkatan prevalensi asma dan mengi pada anak-anak yang rumahnya 75 meter dari jalan raya utama.

Kemacetan panjang menghasilkan polusi udara yang bisa memperburuk gejala asma dan memicu serangan asma. Dilansir KidsHealth, polutan mengiritasi saluran udara, membuatnya membengkak dan mengencang, serta menyebabkan masalah pernapasan.

Baca Juga: Mengenal Selimut Pemberat dan Manfaatnya bagi Kesehatan

4. Meningkatkan kemungkinan terkena serangan jantung

Tak Disangka, Ini 5 Dampak Terjebak Macet bagi Kesehatanilustrasi serangan jantung (pixabay.com/Pexels)

Percayakah kamu kalau orang yang terjebak kemacetan tiga kali lebih mungkin terkena serangan jantung? Menurut studi dalam The New England Journal of Medicine, sebanyak 1 dari 12 serangan jantung dikaitkan dengan kemacetan lalu lintas.

Yang paling berisiko terkena serangan jantung adalah mereka yang berusia 60 tahun ke atas dan sudah memiliki masalah jantung sebelumnya. Studi ini melibatkan 691 orang yang selamat dari serangan jantung antara tahun 1999–2001.

Ini menunjukkan bahwa polusi udara tidak hanya dikaitkan dengan masalah pernapasan, tetapi juga berperan dalam perkembangan penyakit kardiovaskular. Mengutip The New York Times, polusi udara yang terhirup menciptakan gumpalan yang menghalangi aliran darah dan memicu serangan jantung.

5. Menyebabkan nyeri punggung

Ada dua alasan mengapa terjebak kemacetan berdampak pada nyeri punggung, yaitu karena postur tubuh yang buruk dan terlalu lama berada dalam posisi yang sama.

"Punggung kita dirancang untuk bergerak, jadi terjebak dalam posisi statis yang tidak nyaman untuk waktu yang lama dapat mengakibatkan masalah punggung. Mereka yang mengemudi lebih dari 4 jam sehari lebih berisiko," jelas Jan Vickery, fisioterapis di AXA Health.

Nah, itulah beberapa dampak terjebak macet bagi kesehatan. Semoga lebih banyak orang yang menggunakan transportasi umum daripada kendaraan pribadi untuk mengurangi kemacetan!

Baca Juga: 5 Manfaat Rehat Media Sosial bagi Kesehatan Fisik dan Mental

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya