Sensasi Terbakar saat BAB setelah Makan Makanan Pedas, Normalkah?

Kamu pernah mengalaminya nggak?

Banyak negara yang penduduknya menyukai makanan pedas, terutama negara-negara di Asia dan Amerika Selatan. Termasuk negara kita tercinta, Indonesia.

Diperkirakan, ada ratusan jenis sambal yang tersebar dari Sabang hingga Merauke. Rasanya ada yang kurang jika kita makan tanpa sambal. Bahkan, di Sulawesi, pisang goreng dimakan pakai sambal, lo!

Namun, mengonsumsi makanan pedas bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Salah satunya adalah menimbulkan sensasi terbakar saat buang air besar (BAB). Mengapa demikian?

Kotoran yang bercampur dengan partikel pedas melewati rektum dan anus

Kapsaisin (senyawa yang membuat makanan pedas menjadi panas) tidak diserap oleh tubuh karena bukan termasuk nutrisi yang dibutuhkan. Ini membuat feses atau kotoran bercampur dengan partikel pedas.

Bagian terakhir dari sistem pencernaan (rektum dan anus) dilapisi oleh sel-sel yang mirip dengan yang ada di mulut, menimbulkan sensasi terbakar saat kotoran (yang bercampur dengan kapsaisin) melewatinya, seperti dijelaskan dalam laman Men's Health.

Situasi akan memburuk jika kita punya masalah pencernaan

Sensasi Terbakar saat BAB setelah Makan Makanan Pedas, Normalkah?ilustrasi masalah pencernaan (pixabay.com/derneuemann)

Sensasi terbakar saat BAB bisa terjadi pada siapa saja, tetapi akan terasa lebih buruk pada orang yang memiliki masalah pencernaan tertentu.

Masalah pencernaan yang dimaksud adalah sindrom iritasi usus  besar, wasir atau ambeien (membengkaknya pembuluh darah di anus dan rektum), dan fisura anus (luka atau robekan pada jaringan tipis yang melapisi anus). Bagi orang-orang dengan kondisi medis tersebut, makanan pedas bisa menimbulkan rasa sakit dan ketidaknyamanan saat BAB.

3. Cara meminimalkan sensasi terbakar saat BAB setelah makan makanan pedas

Para ahli merekomendasikan beberapa cara untuk meminimalkan sensasi terbakar saat BAB setelah makan makanan pedas, yaitu:

  • Batasi makanan yang pedas dan berlemak. Cukup 2–3 kali dalam seminggu saja, saran laman Vinmec Healthcare System.
  • Terapkan pola makan tinggi serat secara konsisten. Serat bisa membantu mengikat senyawa pedas sehingga tidak terlalu menimbulkan sensasi terbakar saat BAB. Serat juga bisa mencegah sembelit.
  • Mengoleskan salep atau krim yang mengandung calamine untuk mengurangi rasa perih. Hindari krim yang mengandung steroid atau prednison karena bisa memperparah iritasi.
  • Bila memungkinkan, coba berendam dalam air hangat yang telah diberi garam Epsom (magnesium sulfat).
  • Segera periksa ke dokter jika sensasi terbakar saat BAB tidak kunjung hilang.

Baca Juga: 7 Tanda Kamu Harus Berhenti Makan Makanan Pedas, Bisa Bikin Break Out

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya