Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi latihan di gym (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi latihan di gym (pexels.com/cottonbro studio)

Intinya sih...

  • Latihan dua kali sehari meningkatkan aktivitas harian dan kinerja fisik secara keseluruhan.

  • Latihan berlebihan bisa membahayakan, meningkatkan risiko cedera dan masalah kesehatan lainnya.

  • Pemula sebaiknya tidak langsung melakukan rutinitas latihan dua kali sehari, terutama tanpa bimbingan pelatih.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bagi sebagian besar orang, meluangkan waktu untuk berolahraga sekali sehari saja tidak mudah. Kesibukan kerja, urusan rumah tangga, hingga rasa lelah sering kali membuat olahraga sulit konsisten. Namun, beberapa orang justru berlatih dua kali sehari. Biasanya, pola latihan ini dilakukan oleh atlet tingkat lanjut yang sedang mempersiapkan diri menghadapi kompetisi atau menargetkan peningkatan performa tertentu.

Meski terdengar ekstrem, tetapi berolahraga dua kali sehari bukan berarti tidak bermanfaat. Jika dirancang dengan benar, metode ini dapat memberikan keuntungan tersendiri, mulai dari peningkatan kapasitas fisik hingga adaptasi tubuh yang lebih optimal. Akan tetapi, tentu saya syarat dan ketentuan berlaku. Tanpa perencanaan matang, olahraga dua kali sehari justru bisa berisiko menyebabkan cedera, menurunkan daya tahan tubuh, bahkan mengganggu pemulihan.

Karena itu, memahami kapan, bagaimana, dan untuk siapa metode latihan ini aman dilakukan sangat penting. Di bawah ini dibahas apa saja yang perlu kamu tahu tentang olahraga dua kali sehari, dari keamanan hingga efektivitasnya.

1. Manfaat olahraga dua kali sehari

Salah satu manfaat paling nyata dari latihan dua kali sehari adalah lebih banyak aktivitas dibandingkan hanya berolahraga satu kali.

Sebuah studi tahun 2017 menunjukkan bahwa waktu yang dihabiskan untuk tidak bergerak merupakan faktor risiko yang jelas untuk penyakit jantung koroner dan peningkatan lingkar pinggang. Jadi, jika kamu bisa meningkatkan aktivitas harian, ini adalah hal yang baik.

Selain itu, latihan dua kali sehari juga sangat bagus untuk meningkatkan kinerja fisik secara keseluruhan. Ini bisa memicu percepatan pertumbuhan otot dan meningkatkan kekuatan.

Jika diprogram dengan benar, latihan dua kali sehari bisa membantu kamu mencapai tujuan fitness dengan lebih cepat. 

2. Risiko kesehatan olahraga dua kali sehari

Walaupun bisa mendatangkan manfaat, tetapi latihan dua kali sehari membuat kamu berisiko lebih besar untuk berlatih berlebihan.

Latihan termasuk sebagai bentuk stres fisik. Meskipun jenis stres ini merangsang adaptasi fisik yang mendukung kesehatan yang baik, tetapi menambahkannya terlalu banyak sekaligus telah terbukti bermasalah.

Overtraining atau latihan berlebihan bisa membebani sistem neuromuskular tubuh. Ini bisa meningkatkan kemungkinan cedera, mengganggu pola tidur, menekan sistem, kekebalan tubuh, dan masalah lainnya jika tidak pulih dengan benar. 

Oleh karena itu, jangan mencoba memaksakan diri melampaui apa yang bisa kamu tangani. Menggunakan bagian tubuh tertentu secara berlebihan, seperti siku, bisa membuat otot dan tendon di sekitarnya tegang. 

3. Latihan dua kali tidak disarankan untuk pemula

ilustrasi gym (pexels.com/Alesia Kozik)

Bagi pemula, sebaiknya tidak langsung melakukan rutinitas latihan dua kali sehari. Walaupun memiliki beberapa manfaat, tetapi tidak ada jaminan kamu akan membangun otot atau membakar lemak lebih cepat atau lebih efisien.

Orang-orang yang paling diuntungkan dari jenis latihan ini adalah mereka yang berlatih khusus untuk kompetisi. Mereka adalah orang-orang yang telah berolahraga secara konsisten dan mencari cara untuk menambah beban kerja sesuai dengan jadwal.

Belum lagi, kebanyakan orang yang melakukan dua kali sehari melakukannya dengan bimbingan pelatih. Ini membantu memastikan bahwa kamu terhindar dari latihan berlebihan dan risiko cedera.

Olahraga dua kali sehari sebenarnya bisa memberikan manfaat jika dilakukan dengan benar dan terukur. Penting untuk mempertimbangkan kondisi fisik masing-masing dan menghindari latihan berlebihan yang dapat menyebabkan cedera atau kelelahan.

Referensi

Tigbe, W W, M H Granat, N Sattar, and M E J Lean. “Time spent in sedentary posture is associated with waist circumference and cardiovascular risk.” International Journal of Obesity 41, no. 5 (January 31, 2017).
Cochran, Andrew J.R., Frank Myslik, Martin J. MacInnis, Michael E. Percival, David Bishop, Mark A. Tarnopolsky, and Martin J. Gibala. “Manipulating Carbohydrate Availability Between Twice-Daily Sessions of High-Intensity Interval Training Over 2 Weeks Improves Time-Trial Performance.International Journal of Sport Nutrition and Exercise Metabolism 25, no. 5 (October 1, 2015): 463–70. 
Roy, Brad A. “Overreaching/Overtraining.” ACSMʼs Health & Fitness Journal 19, no. 2 (March 1, 2015): 4–5. 

Editorial Team