Berikut ini jenis stretching yang umum:
Peregangan pasif juga disebut peregangan rileks (relaxed stretching) dan peregangan statis-pasif (static-passive stretching).
Peregangan pasif adalah peregangan yang dilakukan dengan mengambil posisi dan menahannya dengan bagian tubuh lain, atau dengan bantuan pasangan atau alat lain.
Misalnya, mengangkat kaki tinggi-tinggi lalu menahannya dengan tangan. Split juga juga merupakan contoh peregangan pasif (dalam hal ini, lantai adalah "alat" yang digunakan untuk mempertahankan posisi ekstensi).
Peregangan yang lambat dan rileks berguna untuk meredakan kejang pada otot yang sedang dalam masa pemulihan pasca cedera.
Peregangan pasif juga sangat baik untuk pendinginan setelah latihan dan membantu mengurangi kelelahan dan nyeri otot pasca latihan.
Peregangan statis melibatkan peregangan anggota tubuh untuk menciptakan sensasi peregangan dan kemudian menahannya di sana, sering kali selama 20–45 detik.
Walaupun istilah "peregangan statis" dan "peregangan pasif" sering digunakan secara bergantian, tetapi keduanya sedikit berbeda.
Peregangan statis dan pasif serupa karena kamu menahan peregangan. Namun, tidak seperti peregangan pasif, dengan peregangan statis kamu dengan cara tertentu menopang diri sendiri dalam posisi peregangan.
Misalnya, jika kamu berlutut di lantai dan menahan posisi untuk meregangkan fleksor pinggul (otot di bagian depan pinggul), kamu melakukan peregangan statis. Namun, jika kamu berbaring miring di meja pijat dan meminta terapis fisik menarik kaki kamu ke belakang untuk meregangkan fleksor pinggul, itu akan menjadi peregangan pasif.
Seperti peregangan pasif, peregangan statis juga umum dilakukan setelah berolahraga dan untuk relaksasi.
Peregangan aktif adalah saat kamu menggerakkan anggota tubuh ke posisi untuk meregangkan otot dan kemudian menahannya di sana dengan kekuatan otot kamu sendiri.
Contohnya, kamu berbaring telentang dan menggunakan otot kaki untuk mengangkat satu kaki lurus hingga kamu merasakan regangan di paha belakang.
Teknik ini dapat membantu orang yang sedang pulih dari cedera karena menggabungkan latihan kekuatan yang lembut.
Metode ini melibatkan penambahan kontraksi otot statis (otot tidak berubah panjangnya) ke peregangan statis atau aktif.
Ada beberapa tenaga yang mendorong otot yang kamu regangkan. Contohnya adalah peregangan betis, yang mana kamu menerjang satu kaki ke depan, meluruskan kaki belakang dengan tumit menekan ke bawah, dan mendorong ke dinding di depan kamu dengan lengan kamu.
Biasanya, kamu bergantian antara mengontraksikan otot selama 10 detik dan meregangkan otot selama 30 detik. Kemudian ulangi selama 3–6 repetisi.
Peregangan isometrik bisa baik untuk orang-orang yang ingin membuat kemajuan yang cukup cepat dalam fleksibilitas karena mengirimkan lebih banyak sinyal dari sistem saraf yang memberi tahu otot-otot bahwa tidak apa-apa untuk meregang lebih jauh.
PNF mirip dengan peregangan isometrik, kecuali bahwa skema kontraksi-relaksasi mungkin dilakukan untuk waktu yang jauh lebih singkat (peregangan 15 detik dan kontraksi 7 detik).
Teknik stretching ini juga mencakup kontraksi otot yang berlawanan dengan otot yang diregangkan.
Contohnya adalah peregangan hamstring yang mana kamu berbaring telentang dan seseorang mengangkat satu kaki ke arah langit-langit hingga kamu merasakan regangan di bagian belakang kaki yang diangkat.
Tahan posisi tersebut selama 15–30 detik. Kontraksikan otot paha belakang selama 7–15 detik, lalu kontraksikan otot paha depan (otot di bagian depan paha) selama 7–15 detik. Rileks dan biarkan otot paha belakang teregang sedikit lebih jauh. Tahan posisi tersebut selama 15–30 detik. Kontraksi berlangsung selama setengah dari durasi peregangan.
Kamu melakukan latihan terkontrol untuk menggerakkan otot-otot melalui rentang gerak penuhnya, yang membantu pemanasan untuk latihan dan memberi tahu otak untuk bersiap bergerak. Dengan peregangan dinamis, kamu bergerak untuk meregangkan otot.
Contoh peregangan dinamis antara lain: walking lunge, mengayunkan kaki, dan torso twist.
Tidak seperti jenis lainnya, peregangan somatik tidak memerlukan menahan peregangan untuk jangka waktu tertentu. Kamu melepaskan ketegangan otot melalui gerakan-gerakan yang lembut dan alami, dengan penekanan pada penyesuaian terhadap bagaimana otot-otot terasa.
Misalnya, kamu dapat menundukkan kepala dan memperhatikan sensasi yang menyertainya, atau melengkungkan punggung dan meregangkan tubuh saat bangun tidur.