Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Kenapa Perut Buncit Pada Pria Lebih Bahaya?

ilustrasi perut buncit pada pria (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)
ilustrasi perut buncit pada pria (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Kita sering melihat pria dewasa seperti bapak-bapak memiliki ukuran perut yang besar atau buncit. Kondisi perut buncit sering dianggap hal yang wajar, terutama seiring bertambahnya usia. Namun, tahukah kamu kalau perut buncit pada pria ternyata lebih berbahaya dibandingkan dengan perempuan? Lemak yang menumpuk di area perut tidak hanya mengganggu penampilan, tetapi juga bisa meningkatkan risiko berbagai penyakit serius. Sayangnya, banyak yang masih mengabaikan hal ini dan baru sadar ketika sudah muncul gangguan kesehatan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa lemak yang menumpuk di sekitar organ dalam perut lebih sering dialami oleh pria dibandingkan perempuan. Lemak ini jauh lebih berbahaya karena dapat memicu peradangan dan gangguan metabolisme. Kalau dibiarkan, perut buncit bisa berujung pada komplikasi penyakit serius hingga gangguan hormonal. Lalu, mengapa perut buncit pada pria dinilai lebih berbahaya? Yuk, simak lima alasannya berikut ini!

1. Rentan terhadap penyakit kardiovaskular atau penyakit jantung

ilustrasi risiko penyakit jantung (pexels.com/freestock.org)
ilustrasi risiko penyakit jantung (pexels.com/freestock.org)

Dilansir laman National Institutes of Health, pria lebih rentan memiliki lemak visceral abdominal dibandingkan dengan perempuan pra-menopause. Visceral merupakan lemak yang menyebabkan perut buncit dan menumpuk pada organ lambung, hati, dan usus. Sebenarnya lemak ini juga berfungsi melindungi organ dalam tubuh, tapi jika berlebih juga berbahaya. 

Penumpukan lemak perut berlebih akan mengganggu kesehatan tubuh pada pria hingga menyebabkan risiko penyakit kardiovaskular atau penyakit jantung. Dilansir laman Solution Health, lemak viseral sangat berkaitan dengan peningkatan penyakit kardiovaskular. Hal ini disebabkan karena jenis lemak viseral mengeluarkan bahan kimia dan hormon berbahaya yang dapat menyebabkan peradangan dan pengerasan arteri, yang dikenal sebagai aterosklerosis. Hal ini juga dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, dan komplikasi kardiovaskular lainnya. 

2. Rentan penyakit diabetes tipe 2

ilustrasi terkena penyakit diabetes (pexels.com/AS Photography)
ilustrasi terkena penyakit diabetes (pexels.com/AS Photography)

Kelebihan lemak perut dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin secara efektif, yang menyebabkan resistensi insulin. Menurut penelitian National Institutes of Health, resistensi insulin adalah ketika sel-sel otot, lemak, dan hati pada tubuh tidak merespons dengan baik terhadap insulin dan kesulitan untuk menyerap glukosa dari darah. 

Akibat dari proses ini, organ pankreas memproduksi lebih banyak insulin untuk membantu glukosa masuk ke dalam sel-sel tubuh. Kelebihan lemak perut dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin secara efektif, yang menyebabkan resistensi insulin. Ketika tubuh tidak bisa menggunakan insulin dengan benar, kadar gula darah meningkat, membuka jalan menuju diabetes tipe 2. Kondisi ini juga dapat memiliki konsekuensi serius, termasuk kerusakan saraf, gagal ginjal, dan masalah penglihatan. 

3. Berisiko terkena sindrom metabolik

ilustrasi orang terkena sindrom metabolik (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi orang terkena sindrom metabolik (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Pria yang memiliki lemak perut yang signifikan, berisiko lebih tinggi terkena sindrom metabolik. Dilansir laman Hermina Hospitals, sindrom metabolik merupakan salah satu kumpulan gejala kesehatan terjadi secara bersamaan. Adapun salah satu faktornya adalah lingkar perut pria, lebih dari 90 cm. 

Lemak perut yang berlebih juga meliputi sekumpulan kondisi meliputi tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, dan kadar kolesterol yang tidak normal. Pola makan yang tidak teratur dan kurangnya makan makanan yang seimbang, juga menjadi faktor dan penyebab risiko sindrom metabolik.

4. Masalah pernapasan

ilustrasi masalah pernapasan (pexels.com/Engin Akyurt)
ilustrasi masalah pernapasan (pexels.com/Engin Akyurt)

Kondisi perut buncit pada pria selain mengganggu penampilan, juga memengaruhi kondisi berat badan. Berat badan yang berlebih, terutama di sekitar perut, dapat menurunkan fungsi paru-paru dan menyebabkan berbagai masalah pernapasan.

Hal ini disebabkan karena lemak tambahan dapat membatasi ruang gerak diafragma dan mengurangi volume paru-paru, sehingga membuat pernapasan lebih sulit. Diafragma merupakan otot yang berperan dalam pernapasan. Tekanan lemak perut saat diafragma mengembang dan mengempis, membuat paru-paru tidak bisa mengambil udara secara optimal. Akibatnya, seseorang bisa mengalami sesak napas, terutama saat beraktivitas fisik atau berbaring dalam posisi tertentu.

5. Rentan terkena hipertensi

ilustrasi terkena hipertensi (pexels.com/Pavel Danilyuk)
ilustrasi terkena hipertensi (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Lemak perut yang berlebihan, terutama lemak visceral yang tersembunyi di antara organ-organ sekitar perut, memiliki hubungan yang erat dengan berbagai penyakit kronis, termasuk hipertensi. Lemak visceral dapat menyebabkan peradangan sistemik dan resistensi insulin, yang keduanya dapat meningkatkan tekanan darah. Selain itu, lemak ini dapat menekan organ dalam dan menyebabkan gangguan metabolisme, yang berkontribusi pada risiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.

Pria dengan perut buncit perlu lebih waspada terhadap risiko hipertensi, karena tekanan darah tinggi sering kali tidak menunjukkan gejala awal yang jelas. Mengadopsi pola makan yang sehat, rutin berolahraga, dan mengurangi lemak perut dapat membantu menurunkan risiko hipertensi serta meningkatkan kesehatan secara keseluruhan. 

Dari risiko penyakit jantung hingga hipertensi, perut buncit atau kelebihan lemak visceral pada pria memicu berbagai penyakit. Penting dari sekarang untuk menerapkan pola hidup sehat terutama pria yang memiliki perut buncit. Jangan tunggu sampai terlambat, ya! Yuk, jaga kesehatan dari sekarang dan terhindar dari risiko penyakit serius!

Referensi :

- Solution Health. Diakses pada Februari 2025. 6 Hidden Dangers of Belly Fat in Men.

- U.S. Pharmacist. Diakses pada Februari 2025. Belly Fat in Men.

- Mayo Clinic. Diakes pada Februari 2025. Belly fat in men: Why weight loss matters.

- Dr. Chatson. Diakses pada Februari 2025. The Dangers of Abdominal Fat in Men. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us